17 Hubungan Psikologi dalam Komunikasi

Komunikasi tidak dapat dipisahkan dari psikologi. Jika kita menilik kembali sejarah perkembangan ilmu komunikasi dapat kita temukan bahwa ilmu komunikasi berkembang salah satunya karena kontribusi yang diberikan oleh para peneliti psikologi. Berbagai teori komunikasi serta pengertian komunikasi pun banyak dilahirkan oleh para ahli psikologi. Salah satu pengertian komunikasi dari perspektif psikologi yang sangat terkenal adalah pengertian komunikasi yang dikemukakan oleh Carl Hovland dkk.

Mereka menyatakan bahwa komunikasi adalah proses individu (komunikator) mengirimkan stimuli (biasanya verbal) untuk memodifikasi atau merubah perilaku individu lainnya (khalayak). Berdasarkan pengertian tersebut, komunikasi yang efektif – dalam hal ini terjadinya perubahan sikap, pendapat dan perilaku – hanya  dapat tercapai apabila komunikasi yang dilakukan oleh masing-masing partisipan komunikasi benar-benar komunikatif.

Menurut Kamus Psikologi, komunikasi sendiri memiliki makna yang sangat luas, yang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda di antara tempat, sistem atau organisme. Kata komunikasi digunakan sebagai pesan, sebagai pengaruh, sebagai pesan pasien dalam psikoterapi, atau sebagai proses (Rakhmat, 2001 : 4). Sebagai sebuah proses, komunikasi selalu melibatkan kepribadian, emosi, sikap, dan proses kognitif lainnya yang dimiliki oleh masing-masing partisipan komunikasi.

Berbagai faktor psikologis tersebut berdampak pula pada proses komunikasi secara keseluruhan. Melalui proses komunikasi, manusia menjadi sadar akan dirinya sendiri, sadar akan pengalaman hidupnya sendiri, terlibat dalam hubungan dengan individu lainnya, membangun hubungan interpersonal, membangun identitas pribadi, serta membangun posisi sosialnya sendiri.

Pada kesempatan kali ini, kita akan mengupas secara singkat tentang hubungan psikologi dalam komunikasi. Namun, sebelum kita mengetahui lebih jauh hubungan psikologi dalam komunikasi, kita pahami terlebih dahulu apa itu psikologi.

Pengertian

Psikologi adalah ilmu kejiwaan yang pada awalnya dipelajari oleh ilmu faal dan filsafat sebelum psikologi berdiri sebagai sebuah ilmu. Psikologi kemudian mengalami perkembangan yang sangat signifikan sejak zaman Yunani Kuno hingga kini. Beragam  definisi atau pengertian psikologi menurut para ahli pun bermunculan. Misalnya, psikologi adalah ilmu tentang kesadaran (Rene Descrates), penginderaan atau persepsi (George Berkeley), dan refleks (Marshall Hall).

Namun secara umum, psikologi adalah ilmu yang menitikberatkan pada perilaku dan proses mental manusia. Dengan kata lain, psikologi menggambarkan, menerangkan, atau menjelaskan perilaku manusia. Adapun yang menjadi tujuan kajian psikologi secara umum adalah mendeskripsikan, menjelaskan, memprediksi, dan memodifikasi atau mengawasi perilaku manusia.

Dalam perkembangannya, psikologi banyak dipengaruhi oleh disiplin ilmu lainnya seperti ilmu kedokteran, ilmu politik, dan lain-lain. Selain dipengaruhi oleh disiplin ilmu lainnya, psikologi juga mempengaruhi disiplin ilmu-ilmu yang lain salah satunya adalah komunikasi. Mengapa? Karena psikologi memandang komunikasi sebagai perilaku individu komunikan atau komunikate ketika berkomunikasi dan sebagai sebuah proses komunikasi.

Psikologi mengkaji berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku manusia ketika berkomunikasi satu sama lain. Selain itu, psikologi juga mengupas tuntas seluruh komponen-komponen komunikasi yang terlibat dalam proses komunikasi seperti komunikan atau komunikate, komunikator, pesan, media atau saluran komunikasi, efek komunikasi, serta hambatan-hambatan komunikasi.

Psikologi juga menganalisa komunikasi antar individu, mengkaji berbagai lambang yang diberikan, mengkaji proses pengungkapan pikiran menjadi lambang, pengaruh lambang terhadap perilaku manusia, proses  penerimaan pesan dan menganalisa faktor-faktor situasional dan personal yang mempengaruhinya, dan menjelaskan berbagai corak komunikan ketika sendirian atau dalam kelompok.

Salah seorang tokoh psikologi behaviorisme yaitu A. Fisher menyatakan empat ciri pendekatan psikologi pada komunikasi, yaitu penerimaan stimuli secara inderawi, proses yang mengantarai stimulus dan respon, prediksi respon, dan peneguhan respon. Keempat pendekatan tersebut sekaligus menjelaskan cakupan psikologi dalam komunikasi secara tidak langsung. Cakupan psikologi dalam komunikasi dinyatakan oleh G. A Miller melalui rumusan definisi psikologi komunikasi.

Menurutnya, psikologi komunikasi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi. Yang dimaksud dengan peristiwa mental adalah mediasi stimuli internal sebagai akibat berlangsungnya komunikasi. Sedangkan yang dimaksud dengan peristiwa behavioral adalah apa yang tampak ketika orang berkomunikasi.

Telah disebutkan sebelumnya bahwa psikologi memandang komunikasi sebagai perilaku individu komunikan atau komunikate ketika berkomunikasi dan sebagai sebuah proses komunikasi yang melibatkan berbagai komponen-komponen komunikasi. Karena itu, hubungan psikologi dalam komunikasi terkait dengan berbagai komponen-komponen komunikasi dalam proses komunikasi. Hubungan psikologi dalam komunikasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Komunikan atau komunikate

Manusia komunikan atau komunikate adalah salah satu unsur komunikasi yang menjadi fokus utama dalam psikologi komunikasi. Menurut sudut pandang psikologi, komunikan atau komunikate memiliki beberapa karakteritik yang dapat dijelaskan dengan menggunakan berbagai konsepsi tentang manusia. Dalam psikologi, terdapat empat konsep tentang manusia yaitu manusia berikeinginan (psikoanalisis), manusia berpikir (psikologi kognitif), manusia mesin (behaviorisme), dan manusia bermain (humanistis).

Perbedaan 4 konsep karakteristik komunikan dalam psikologi komunikasi tersebut melatarbelakangi berbagai teori komunikasi yang telah kita pahami misalnya teori jarum hipodermik (behaviorisme), teori pengolahan informasi (psikoanalisis), dan beberapa teori komunikasi interpersonal (humanistis).

Selain konsep tentang manusia komunikan atau komunikate, psikologi juga berusaha menjelaskan berbagai konsep yang terkait dengan cara-cara komunikasi merubah perilaku komunikan atau komunikate dan berbagai alasan tidak terjadinya perubahan perilaku pada komunikan atau komunikate. Konsep-konsep yang dimaksud adalah persepsi selektif, perhatian selektif, dan retensi selektif.

2. Komunikator

Hubungan psikologi dalam komunikasi selajutnya terkait dengan komunikator. Ketika manusia berkomunikasi, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu apa yang dikatakan oleh komunikator dan karakter komunikator. Bagi komunikan atau komunikate, terkadang karakter komunikator lebih penting dibandingkan apa yang dikatakan oleh komunikator.

Karakter komunikator ini sering disebut dengan ethos yang terdiri dari kredibilitas, atraksi, dan kekuasaan komunikator. Ethos ini berkaitan erat dengan jenis pengaruh sosial yang ditimbulkan. Selain ethos, faktor-faktor lain yang mempengaruhi  karakter komunikator adalah kemampuannya berkomunikasi dengan komunikan atau komunikate, sikap, pengetahuan, dan sistem sosial budaya ia berasal.

3. Produksi Pesan

Setiap individu yang berkomunikasi memiliki tujuan untuk mencapai sejumlah kepuasan seperti kesenangan, kasih sayang, inklusi, pelarian, relaksasi, dan kontrol. Tujuan pesan komunikasi menentukan teknik komunikasi yang akan digunakan. Terkait dengan produksi pesan, psikologi menjelaskan cara-cara menyusun pesan agar dapat menyentuh sisi psikologis komunikan atau komunikate. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang produksi pesan, dapat dilihat kembali artikel bertajuk teori produksi pesan yang dikemukakan oleh para ahli.

4. Hubungan, Koneksi, dan Interaksi

Salah satu tanda komunikasi yang efektif adalah semakin membaiknya hubungan sosial yang dijalin antara partisipan komunikasi. Hubungan sosial yang baik hanya dapat dicapai apabila kebutuhan sosial terpenuhi. Yang dimaksud dengan kebutuhan sosial adalah kebutuhan untuk menumbuhkembangkan dan mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi, pengendalian dan kekuasaan, dan cinta serta kasih sayang.

Kebutuhan sosial hanya dapat dipenuhi dengan komunikasi interpersonal yang efektif. Tidak terpenuhinya kebutuhan sosial dapat menyebabkan alienasi, kesepian, dan kehilangan keakraban.

5. Proses Pengiriman Pesan

Komunikasi dapat dikatakan berlangsung secara efektif manakala terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan atau komunikate. Proses ini diawali dengan proses pengiriman pesan yang dilakukan oleh komunikator. Komunkator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan kepada komunikan atau komunikate. Dalam artian, komunikator memformulasikan pikiran dan/atau perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan atau komunikate.

6. Proses Penerimaan Pesan

Setelah pesan dikirimkan oleh komunikator, pesan tersebut kemudian di-decode oleh komunikan atau komunikate. Dalam artian, komunikan atau komunikate menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan/atau perasaan komunikator dalam konteks pengertiannya. Dalam proses penerimaan pesan ini, komunikan atau komunikate berperan sebagai decoder.

7. Proses Pengolahan Pesan

Dalam psikologi, proses pengolahan pesan terkait dengan neuroscience. Sedangkan, dalam studi komunikasi, neuroscience sebagian besar digunakan untuk mempelajari proses pengolahan pesan persuasif dan kaitannya dengan perubahan perilaku. Beberapa teori yang menjelaskan proses pengolahan pesan adalah teori disosnansi kognitif, teori tindakan beralasan, teori penilaian sosial, elaboration likelihood model, teori integrasi, dan teori inokulasi.

8. Media Komunikasi

Media adalah adalah salah satu bagian terbesar dan amat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Menurut sudut pandang psikologi, terdapat kaitan erat antara media dan perilaku manusia. Hal ini terjadi pada manusia sebagai individu maupun masyarakat secara keseluruhan.

Para ahli psikologi telah mengkaji bagaimana manusia berinteraksi dengan media dan dengan individu lainnya karena adanya pengaruh media. Kajian ini dapat digunakan untuk menentukan bagaimana media mempengaruhi kita dan bagaimana kita memandang elemen media tertentu, menetukan apa yang bisa diubah oleh media untk memberi kita pengalaman yang lebih menyenangkan.

9. Memori

Dalam komunikasi intrapersonal, memori berperan penting dalam mempengaruhi persepsi dan berpikir manusia. Bidang psikologi yang terkait dengan memori adalah psikologi kognitif yang memandang manusia sebagai pengolah informasi. Dalam perspektif psikologi, istilah memori melingkupi tiga aspek dalam proses pengolahan informasi yaitu perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan. Untuk memahami proses memori, dapat dilihat kembali artikel bertajuk teori pengolahan informasi.

10. Sinyal, Tanda, dan Lambang

Seluruh sistem komunikasi, seperti misalnya sistem komunikasi intrapersonal, sistem komunikasi interpersonal, sistem komunikasi kelompok, maupun sistem komunikasi massa, berjalan dengan prinsip yang sama yaitu sumber mengirimkan sinyal-sinyal pesan ke tujuan. Dengan kata lain, komunikasi terjadi ketika sinyal-sinyal membawa informasi dari sumber atau pengirim pesan ke tujuan atau penerima pesan. Dalam sistem komunikasi terdapat dua macam sinyal yang digunakan yaitu tanda dan simbol. Tanda umummnya terkait dengan pesan yang dikirimkan sedangkan simbol merupakan hasil dari konvensi sosial.

11. Pesan Nonverbal

Pesan nonverbal dalam sistem komunikasi nonverbal yang sangat penting dalam interaksi sosial. Apakah interaksi melibatkan percakapan atau sekedar berbagai kehadiran bersama, orang secara konstan memberikan informasi kepada orang-orang di sekitar mereka melalui penampilan dan perilaku nonverbal. Pesan nonverbal sangat terkait dengan pesan nonverbal karena pesan nonverbal memiliki beberapa fungsi seperti repetisi, substitusi, kontradiksi, komplemen, dan aksentuasi. Menurut perspektif psikologi, pesan nonverbal berperan besar dalam perilaku komunikasi.

12. Bahasa

Lambang yang paling banyak digunakan dalam komunikasi adalah bahasa karena bahasa dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan, fakta dan opini, dan lain-lain. Tanpa bahasa, hasil pemikiran yang baik tidak dapat dikomunikasikan kepada orang yang tepat. Untuk itu, komunikator harus mampu menyamakan kerangka konseptual dan sistem kepercayaan dengan komunikan atau komunikate sebelum menyampaikan gagasan. Terkait dengan hal ini, psikologi mempelajari bagaimana maksud komunikator diubah menjadi pesan dalam lambang yang diterima secara kultural dan bagaimana sinyal-sinyal ini kemudian diubah menjadi penafsiran komunikate atau komunikan.

13. Stimuli

Dalam psikologi, stimuli adalah obyek atau kejadian yang menimbulkan respon atau tanggapan sensorik atau perilaku dalam suatu organisme. Psikologi menganalisis bagaimana sebuah stimulus dapat menimbulkan respon pada individu. Salah satu aliran psikologi yakni psikologi behaviorisme memandang komunikasi dalam hal hubungan stimulus respon antara komunikator dan komunikan atau komunikate.

14. Tujuan Komunikasi

Komunikasi adalah proses mempengaruhi orang lain. Proses komunikasi selalu mengakibatkan efek komunikasi yakni terjadinya perubahan sikap dan perubahan perilaku pada diri komunikan atau komunikate. Komunikasi yang ditujukan unuk mempengaruhi orang lain disebut dengan komunikasi persuasif yang sangat berkaitan erat dengan psikologi. Persuasif dimaknai sebagai proses mempengaruhi dan mengendalikan perilaku orang melalui pendekatan psikologis.

15. Pengaruh Budaya

Salah satu ranah umum dalam psikologi dan komunikasi adalah studi tentang pengaruh-pengaruh budaya terhadap pembentukan identitas dan interaksi sosial. Psikologi memiliki tradisi menyelidiki perbedaan budaya dalam kaitannya dengan bagaimana fungsi-fungsi pikiran manusia.

Para ahli psikologi menekankan pada bagaimana budaya membentuk pikiran dengan membandingkan secara langsung orang-orang dengan latar belakang budaya yang berbeda. Sebaliknya, para peneliti komunikasi merumuskan teori dan menyelidiki beragam tindak ekspresi dan proses interaksi budaya.

16. Teknologi Komunikasi

Semakin cepatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah melahirkan berbagai peralatan teknologi komunikasi dan informasi yang kita gunakan di era globalisasi seperti sekarang ini. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang sangat cepat turut memberikan kontribusi terhadap perubahan penggunaan media untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Beberapa peneliti dalam bidang komunikasi, psikologi, dan bidang ilmu lainnya telah mencoba untuk melakukan kajian untuk menemukan aspek-aspek psikologi manusia ketika berinteraksi dengan menggunakan teknologi komunikasi.

17. Kesamaan Makna

Komunikasi hanya dapat terjadi manakala masing-masing partisipan komunikasi memiliki  makna yang sama yang berujung pada memiliki pengalaman yang sama. Menurut sudut pandang psikologi, makna tidak terletak pada kata-kata tetapi pada persepsi atau pikiran orang. Makna terbentuk karena pengalaman individu. Berdasarkan teori classical conditioning, makna diperoleh karena asosiasi antara stimuli asal dengan stimuli yang terkondisikan.

Manfaat Mempelajari Hubungan Psikologi dalam Komunikasi

Mempelajari hubungan psikologi dalam komunikasi dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya adalah :

  • Kita dapat mengetahui dan memahami pengertian psikologi.
  • Kita dapat mengetahui dan memahami hubungan psikologi dalam komunikasi.

Demikianlah ulasan singkat tentang hubungan psikologi dalam komunikasi. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang komunikasi dan kaitannya dengan psikologi.