Saat ini televisi menjadi salah satu bagian dalam kehidupan masyarakat. Hal yang lumrah bagi sebagian orang yang menggunakan media massa seperti televisi sebagai penyedia informasi.
Internet juga menjadi media massa yang berguna untuk mengetahui perkembangan berita saat ini baik itu berita politik, ekonomi, olahraga, atau sebagai hiburan seperti nonton film, reality show, kartun animasi, dan lain sebagainya. (Baca juga: Karakteristik Media Televisi)
Berbagai kalangan penikmat media televisi mulai dari orangtua, muda-mudi bahkan anak-anak. Pembahasan kali ini adalah pengaruh media televisi dalam perkembangan anak. Bagi sebagian orangtua, sulit untuk menghindari perkembangan teknologi kepada anak salah satunya pada media seperti smartphone yang praktis untuk digunakan. (Baca juga: Sejarah Televisi di Indonesia)
Selain itu, media yang sering dikonsumsi oleh anak-anak adalah televisi yang bisa menjadi bagian positif dari masa perkembangan sang anak selama penggunaannya tepat dan ada pengawasan dari orangtua. Namun jika porsinya berlebihan maka bisa mengganggu dan memberikan dampak negatif terhadap perkembangan anak. (Baca juga: Jenis Program Televisi)
Adapun pengaruh media televisi dalam perkembangan anak sebagai berikut:
- Memberi Inspirasi
Memberi inspirasi merupakan pengaruh positif yang didapat anak. Program televisi yang bagus tidak hanya mendidik anak saja, tetapi juga memberi inspirasi positif berupa ide-ide untuk melakukan sesuatu berdasarkan apa yang ia tonton.
Contohnya, acara televisi yang berisi tentang dokumenter seputar ragam profesi yang dapat mendorong anak untuk menentukan minatnya kelak. Selanjutnya, acara tentang praktek kerajinan tangan dan ide sang anak dapat disalurkan melalui media kertas, cat lukis khusus anak, clay, pensil warna dan lain sebagainya. (Baca juga: Jurnalistik Televisi)
- Membuka Wawasan Anak
Manfaat televisi memungkinkan sang anak untuk membuka wawasan yang luas. Tayangan seperti Si Bolang (Bocah Petualang) dapat memberikan wawasan terhadap anak tentang beragam adat yang ada di Indonesia dan memberikan pengetahuan bahwa ada banyak budaya yang ada di Indonesia. (Baca juga: Gangguan Komunikasi pada Anak Berkebutuhan Khusus)
- Sarana Hiburan
Media televisi merupakan salah satu sumber hiburan utama bagi sang anak. Imajinasi dan suara yang beragam serta penuh warna akan menarik minat anak dan membuat mereka memperhatikannya. Tayangan film seperti film kartun, atau acara musik anak-anak menjadikan televisi sebagai sarana hiburan yang membuat anak terhibur. (Baca juga: Karakteristik Media Penyiaran)
- Televisi Sebagai Sarana Pendidikan
Tayangan televisi yang mendidik dapat menambah ilmu, informasi dan pengetahuan bagi anak. Dengan pengawasan orangtua, tayangan yang khusus membahas konten dunia flora dan fauna, matematika, geografi, sejarah, dokumenter, serta lingkungan merupakan tayangan yang dapat menjadi sarana pendidikan bagi sang anak. (Baca juga: Pengertian Media Menurut Ahli)
- Mendukung Kemampuan Visual Anak
Melalui media televisi, sang anak dapat mengenali ragam bentuk visual dari berbagai kosakata yang dapat diketahuinya. Contohnya yaitu karakteristik dan penampilan hewan, bagaimana bentuk huruf, bentuk geometri, dan lain sebagainya.
Dengan bantuan orangtua, kemampuan visual anak dapat berkembang dan akan membantu stimulasi otak sang anak untuk memahami sesuatu hal dengan baik dan efektif. (Baca juga: Bahasa sebagai Alat Komunikasi)
- Mempengaruhi Pendidikan Anak
Selain pengaruh positif, media televisi juga dapat memberikan pengaruh negatif, yaitu salah salah satunya dapat mempengaruhi pendidikan anak.
Kurangnya pengawasan dan porsi tontonan yang diberikan berlebihan atau kurang tepat dapat berimbas pada pencapaian anak di sekolah, menyalahartikan ilmu pengetahuan yang didapat, serta menurunkan daya konsentrasi belajar sang anak. (Baca juga: Kelemahan Bahasa sebagai Media Komunikasi)
- Matang Secara Seksual Sebelum Waktunya
Saat ini, ada banyak acara televisi seperti sinetron percintaan, kekerasan, acara yang berkonten seksual, bully dengan kata-kata tidak pantas dalam acara reality show, mengakibatkan sang anak dapat menjadi matang lebih cepat secara seksual sebelum waktunya.
Ditambah lagi kurangnya pengawasan orangtua dengan membiarkan anak melihat tontonan seperti itu maka akan semakin tinggi resiko anak matang secara seksual sebelum waktunya. (Baca juga: Gaya Bahasa dalam Komunikasi)
- Meningkatkan Sikap Agresif
Kurangnya pengawasan dan akibat terlalu dibebaskan, membuat sang anak melihat tontonan yang seharusnya tidak boleh dilihat untuk anak seusianya.
Tontonan seperti film yang memiliki unsur kekerasan dapat meningkatkan agresivitas sang anak. Bahkan resiko terparahnya yaitu anak yang sudah cenderung agresif lebih memilih tayangan yang mendorong sifat agresifnya. (Baca juga: Gangguan Bahasa dalam Komunikasi)
- Mempengaruhi Proses Perkembangan Anak
Tontonan untuk anak yang berusia di bawah dua tahun memang belum terlalu mempengaruhi, namun apabila orangtua membiarkan kebiasaan menonton pada usia tersebut, maka resiko yang didapat bisa mempengaruhi proses tumbuh kembang sang anak.
Kebiasaan menonton dengan porsi yang tidak tepat juga mempengaruhi kemampuan anak untuk mengembangkan kreatifitas, motorik, dan kemampuan sosialnya. (Baca juga: Komponen Bahasa dalam Konteks Komunikasi)
- Perilaku Buruk
Usia anak yang belum dewasa sangat rentan untuk mengadopsi tayangan-tayangan yang ada di televisi. Acara yang menayangkan unsur atau konten kekerasan, percintaan, seks bebas, konten alkohol, bersikap rasis, kata-kata kasar, memakai obat-obatan terlarang, hubungan sesama jenis, bully terhadap teman, dan masih banyak lagi dapat mengubah perilaku sang anak menjadi buruk.
Untuk itu penting sekali peran orangtua dalam mengatur dan mengawasi porsi tontonan yang tepat untuk sang anak. (Baca juga: Strategi Komunikasi Pembelajaran dalam Bahasa)
Demikian penjelasan terkait beberapa pengaruh media televisi dalam perkembangan anak di masa kini.