5 Komponen Bahasa dalam Konteks Komunikasi

Kita semua pasti sudah akrab dengan bagaimana peranan bahasa sebagai alat komunikasi . Bahasa diwariskan dari generasi ke generasi sebagai alat komunikasi yang praktis dan efektif.

Bahasa memiliki banyak kelebihan dibanding dengan alat komunikasi yang lainnya, diantaranya bahasa memiliki banyak perbendaharaan kata yang memudahkan dalam mendeskripsikan sesuatu, dapat dilakukan dengan cepat dan spontan, dan memiliki lebih sedikit kemungkinan untuk kejadian salah tafsir dibanding alat komunikasi yang lain.

Karena kemudahan-kemudahan ini, bahasa menjadi aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa, perkembangan manusia akan lambat, karena bahasa berhubungan dengan komunikasi dan komunikasi berhubungan dengan penyebaran jenis-jenis informasi.

Saat belajar mengenai model komunikasi, kita tidak boleh mengabaikan faktor yang mempengaruhi komunikasi, yaitu kemampuan berbahasa. Maka dari itu, kita perlu memperhatikan salah satu bagian penting dalam bahasa, yaitu komponen-komponen bahasa.

Dalam artikel kali ini, saya akan membahas khusus mengenai komponen bahasa dalam konteks komunikasi. Tidak perlu lama-lama, berikut lima komponen bahasa :

1. Morfologi

Sebelum menjelaskan pengertian morfologi, saya akan memberikan ilustrasi yang akan memudahkan Anda memahami arti morfologi.

Misalnya, dari suatu kata dasar lari, kita dapat membentuk kata lain yang berasal dari kata dasar tersebut, yaitu berlari, melarikan, dilarikan, dan lain sebagainya. Coba kita perhatikan, bahwa makna dari kata-kata tersebut berbeda. Inilah salah satu penerapan morfologi bahasa.

Morfologi yaitu suatu studi cabang linguistik yang mempelajari seluk-beluk dari sebuah kata dan bagaimana fungsi perubahan bentuk kata tersebut, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik. Morfologi juga mendalami akan pengaruh perubahan kata terhadap golongan dan arti kata tersebut.

Dalam morfologi terdapat istilah proses morfologi yang mempelajari tentang proses pembentukan kata. Ada beberapa proses dalam morfologi, diantaranya adalah penciptaan kata baru, peminjaman kata, kata majemuk, dan afiksasi. Contoh proses morfologi dengan penciptaan makna baru tanpa sadar sering kita lakukan ketika menyebut suatu produk dengan merk yang sudah terkenal.

Misalnya, menamai semua pasta gigi dengan sebutan odol, menamai semua jenis air mineral dengan sebutan aqua, dan lain sebagainya.

Contoh peminjaman kata adalah menggunakan istilah luar negeri dalam percakapan sehari-hari. Misalnya, penggunaan kata sofa yang berasal dari Arab. Kata majemuk yaitu proses menggabungkan dua kata sehingga memiliki makna yang baru. Misalnya, meja hijau. Dan penerapan proses afiksasi seperti contoh sebelumnya, yaitu afiksasi dalam kata dasar lari.

2. Sintaksis

Sintaksis merupakan komponen bahasa dalam konteks komunikasi yang berasal dari bahasa Yunani yaitu suntattein yang memiliki arti mengatur bersama-sama. Sedangkan kaitannya dengan bahasa, sintaksis adalah salah satu cabang ilmu linguistik yang mengatur struktur internal kalimat, misalnya frasa, klausa, dan kalimat.

  • Frasa

Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang sifatnya non-predikatif, atau dengan kata lain, penggabungan kata-kata tersebut tidak akan membentuk hubungan subjek dan predikat. Misalnya, baru datang, pisang goreng, dan lain sebagainya.

  • Klausa

Klausa adalah susunan kata yang mengandung unsur predikat. Sehingga, suatu klausa berpotensi untuk menjadi kalimat, hanya saja, kalimat diakhiri dengan intonasi final sedangkan klausa tidak. Dan yang dimaksud intonasi final dapat berupa intonasi berita, tanya perintah, dan lain sebagainya.

  • Kalimat

3. Fonologi

Istilah fonologi secara harafiah terdiri dari kata fon dan logi. Fon berarti bunyi dan logi berarti ilmu. Jadi, secara umum kita dapat mengartikan bahwa fonologi adalah salah satu bidang ilmu yang mempelajari bunyi-bunyi dalam bahasa. Lebih jelas lagi, fonologi membahas dan mengkaji tentang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

Dalam ilmu bahasa, fonologi terbagi menjadi dua, yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik adalah bagian fonologi yang mempelajari bagaimana bunyi dilafalkan oleh alat ucap. Selain itu, dalam fonetik juga dibahas mengenai cara kerja organ tubuh manusia yang berhubungan dengan pengucapan bahasa.

Jadi secara umum, fonetik merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana bunyi dihasilkan. Sedangkan fonemik adalah ilmu yang membahas mengenai bunyi menurut fungsinya untuk membedakan arti bunyi yang satu dengan yang lain.

Ada beberapa istilah penting dalam ilmu fonologi, diantaranya yaitu fona, fonem, vokal, dan konsonan. Fona adalah bunyi yang bersifat netral dan belum tentu dapat membedakan arti, sedangkan fonem sudah mampu membedakan arti. Vokal adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia dengan menggerakkan udara keluar tanpa hambatan. Misalnya, huruf vokal. Sedangkan konsonan, memiliki hambatan dalam menghasilkan bunyi. Misalnya, huruf konsonan.

4. Semantik

Semantik merupakan istilah yang berasal dari bahasa Yunani yaitu semantikos yang memiliki arti sebagai tanda. Dalam ilmu bahasa, semantik adalah cabang ilmu yang membahas mengenai makna yang terkandung dalam bahasa, baik dalam tingkat frasa, klausa, kalimat, bahkan wacana.

Ada dua aspek yang terkandung dalam semantik, yaitu sintaksis dan pragmatika. Ilmu yang dibahas dalam semantik dapat memberikan kita pemahaman mengenai ekspresi manusia melalui bahasa yang digunakan.

5. Pragmatik

Dalam ilmu pragmatik, kita akan mempelajari bagaimana hubungan antara konteks dan makna dalam bahasa. Di sini kita akan mengetahui bahwa makna bahasa tidak melulu bergantung pada ilmu linguistik, melainkan juga memperhatikan konteks pembicaraan, misalnya latar-belakang pembicara, pengetahuan, maksud tersirat, dan lain sebagainya. Anda dapat mengetahui salah satu peranan bahasa dalam artikel peranan bahasa dalam komunikasi sastra.

Sekian artikel mengenai lima komponen bahasa dalam konteks komunikasi. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca. Terima kasih.