6 Pendekatan Komunikasi dalam Iklan

Suatu perusahaan membutuhkan komunikasi untuk proses pemasaran barang/jasa yang telah diproduksi. Komunikasi merupakan elemen yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia.

Setiap aktivitas manusia dapat berjalan dengan baik dengan adanya proses komunikasi yang juga sebagai interaksi dan sosialisasi. Komunikasi sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis. (Baca juga: Teori Etika Periklanan)

Selain dalam tahap penjualan suatu barang/jasa, komunikasi juga digunakan untuk proses produksi, distribusi, sampai kepada konsumsi yang dilakukan oleh para konsumen.

Untuk menyalurkan produk-produk tersebut agar sampai ke konsumen, yaitu dengan cara mempromosikan barang/jasa tersebut kepada konsumen. Proses promosi produk tersebut dilakukan melalui komunikasi pemasaran dalam bentuk kampanye ataupun iklan. (Baca juga: Fungsi Periklanan)

Iklan merupakan suatu pesan atau informasi tentang barang/jasa (produk) yang dibuat oleh produsen yang kemudian disampaikan melalui media massa (televisi, radio, majalah, koran, bulletin, flyer, dan lain sebagainya) yang ditujukan kepada konsumen (khalayak).

Iklan yang disampaikan kepada konsumen harus bersifat persuasif, dimana konsumen yang melihatnya akan tertarik dan ingin membeli produk tersebut. (Baca juga: Tujuan Periklanan)

Adapun ciri-ciri iklan yang baik adalah bersifat informatif, komunikatif, penggunaan bahasa yang mudah dipahami oleh khalayak, baik produk maupun bahasa yang digunakan menarik untuk dilihat khalayak.

Manfaat dari pembentukan iklan produk adalah untuk memperkenalkan suatu produk kepada khalayak dan meningkatkan penjualan produk tersebut. (Baca juga: Contoh Komunikasi Persuasif dalam Iklan)

Komunikasi dalam iklan disebut sebagai komunikasi pemasaran atau komunikasi bisnis. Pada komunikasi dalam iklan ini terdapat beberapa pendekatan komunikasi untuk mencapai penjualan produk yang baik. Berikut ini merupakan pendekatan komunikasi dalam iklan:

  1. Pendekatan emosional

Pendekatan emosional merupakan salah satu pendekatan komunikasi dalam iklan yang menggunakan daya tarik konsumen dengan emosional atau perasaan.

Menurut pakar psikologi, konsumen akan tertarik dengan suatu produk yang ketika dilihat oleh mata bisa menggugah perasaannya, sehingga konsumen tidak akan ragu untuk membeli produk tersebut.

Ketertarikan pendekatan emosional ini biasanya berupa produk yang iklannya menggambarkan kebahagiaan, kecemburuan, kemarahan, kesedihan, kejutan, dan lain sebagainya. Misalnya, iklan mie instan yang kebanyakan menunjukkan kebahagiaan suatu keluarga ketika makan dengan mie instan tersebut. (Baca juga: Fungsi Iklan bagi Pemasaran)

  1. Pendekatan rasional

Pendekatan rasional merupakan pendekatan komunikasi dalam iklan yang terfokus pada kebutuhan konsumen secara praktis, dimana informasi yang disampaikan pada pendekatan ini berupa fakta yang dikemas dalam bentuk persuasi. Iklan yang ditampilkan dalam pendekatan rasional ini bersifat fakta dan rasional yang berguna untuk menarik minat konsumen untuk menikmatinya.

Misalnya, iklan jadwal pertandingan sepak bola yang memperebutkan piala bergengsi maka banyak konsumen yang tertarik untuk menonton pertandingan sepak bola tersebut. (Baca juga: Manajemen Komunikasi Pemasaran)

  1. Pendekatan positioning

Pendekatan positioning atau pendekatan posisi merupakan suatu pendekatan komunikasi dalam iklan yang digunakan untuk menempatkan posisi produk di antara para pesaing produk lainnya. Pendekatan ini mengandalkan banyak media massa untuk promosinya yang bertujuan agar konsumen dapat mengetahui informasi yang lengkap mengenai produk tersebut.

Banyak informasi dari suatu produk membanjiri media massa. Misalnya, produk-produk smartphone yang semakin banyak persaingannya.

Smartphone mengalami kenaikan penjualan di Indonesia karena orang Indonesia terkenal sebagai manusia yang konsumtif khususnya pada teknologi. Oleh karena itu, berbagai merk smartphone mengeluarkan produk-produk yang canggih untuk meningkatkan nilai penjualannya. (Baca juga: Proses Komunikasi Pemasaran)

  1. Pendekatan brand image

Pendekatan  brand image adalah suatu pendekatan komunikasi dalam iklan yang berhubungan dengan citra suatu produk melalui merk, atribut merk, simbol, dan lain sebagainya. Suatu brand image  yang telah memiliki respon positif dari konsumen akan memiliki banyak peningakatan dalam sistem penjualan produk tersebut.

Brand image digunakan pada suatu produk memilki kriteria seperti mudah diingat, memiliki makna, menarik, fleksibel, dan legal. Misalnya, iklan minuman untuk menguatkan tubuh. Biasanya model yang digunakan untuk meyakini konsumen adalah seorang atlet yang bertubuh kekar. (Baca juga: Peran Komunikasi Pemasaran)

  1. Pendekatan preemptive

Pendekatan preemptive atau yang sering dikenal sebagai pendekatan hak pembelian awal. Pendekatan komunikasi dalam iklan ini digunakan dengan cara menonjolkan kelebihan atau keunggulan suatu produk karena banyak produk yang fungsi atau kegunaannya sama.

Pendekatan preemptive ini merupakan cara yang digunakan untuk mensiasati penjualan terhadap produk-produk yang sama.

Oleh karena itu, pendekatan ini sering digunakan untuk meningkatkan citra produk tersebut. Misalnya, iklan pada produk cat rumah. Produk cat rumah tentu memiliki banyak merk yang berbeda-beda keunggulannya.

Dengan demikian, keunggulan produk tersebut harus ditonjolkan dalam pemasaran produk tersebut seperti menjelaskan bahwa cat dalam merk ini memiliki keunggulan mudah dibersihkan apabila terkena noda dan tahan lama jika dihadapi dengan cuaca yang tidak menentu. (Baca juga: Tujuan Komunikasi Pemasaran)

  1. Pendekatan resonance

Pendekatan resonance atau gema/resonansi adalah pendekatan yang terfokus pada keadaaan atau kondisi konsumen dalam kehidupannya. Pendekatan komunikasi dalam iklan ini lebih berorientasi pada gaya hidup konsumen.

Selain itu, pendekatan ini juga digunakan sebagai strategi untuk mencocokkan pola-pola pada iklan dengan pengalaman masa lalu konsumen. Misalnya, suatu iklan produk minuman yang menggunakan komentar konsumen dalam meningkatkan penjualan produksi tersebut. (Baca juga: Model Komunikasi Pemasaran)

Demikian penjelasan terkait apa saja pendekatan komunikasi dalam iklan. Semoga bermanfaat