Manusia dapat berkomunikasi dengan manusia yang lain dan manusia yang lain mengerti apa yang anda maksud karena ada suatu tanda yang dimengerti oleh keduanya. Tanda tersebut misalnya dengan kata ataupun gerakan. Tanda menggunakan kata biasa juga disebut dengan bahasa. Kajian ilmiah yang mempelajari bahasa disebut dengan ilmu linguistik. Jika anda tahu, jumlah bahasa di dunia ini sangat banyak yaitu antara 6000 hingga 7000 bahasa. Jangankan di dunia, di Negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau kecil juga sudah banyak.
Beragamnya bahasa ini seharusnya bukan menjadi suatu penghalang untuk berkomunikasi ataupun malah menjadi merasa berbeda. Tapi dengan beragamnya maka anda bisa mengenal budaya mereka yang menjadikan kita berbeda – beda namun tetap satu. Bukan berarti jika kita sama akan selalu damai dan rukun. Justru adanya perbedaan itu harus dihargai oleh setiap orang, karena berbeda mengajarkan kita untuk saling menghargai bukan untuk saling bercerai.
Zaman semakin berkembang, manusia juga semakin bermacam – macam pola pikirnya. Di era sekarang ini dengan kemajuan teknologi industri 4.0 dan dengan adanya ASEAN Community, arus informasi menjadi sangat cepat untuk berkembang. Berbagai fitur dalam alat teknologi diciptakan untuk mengimbangi kebutuhan manusia yang sekaligus dipermudah dengan teknologi tersebut.
Sekarang ini, jika anda tidak mengetahui berita yang sedang beredar maka anda akan banyak ketinggalan info atau yang biasa disebut dengan kudet alias kurang update. Para petinggi perusahaan selalu update berita untuk membaca tren pasar, harga saham misalnya, pola konsumerisme masyarakat, dll baik untuk pengetahuan dan pengembangan produk ataupun untuk tidak ketinggalan informasi. Pada abad ini, kita bisa memperoleh berita melalui berbagai media massa mulai dari internet, televisi, surat kabar, radio, dll.
Pengertian Berita
Berita atau yang dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah news disebut sebut berasal dari kata north- east – west – south dimana kata tersebut menandakan empat penjuru mata angin. Hal ini menunjukkan jika berita bisa berasal dari masa saja dan perlu anda pahami jika berita berbeda dnegan informasi ataupun penyebaran informasi. Yang lain berpendapat jika berita yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah news terbentuk dari kata new yang artinya baru. Berikut ini adalah pengertian berita menurut pendapat para ahli.
Menurut Micthel V. Charnley berita meruakan laporan tercepat dari suatu peristiwa ataupun kejadian yang faktual, penting dan menarik bagi sebagaian besar pembaca dan menyangkut kepentingan mereka.
William S Maulsby mengatakan bahwa berita adalah suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta yang mempunyai arti penting dan baru saja terjadi, disamping itu juga dapat menarik perhatian pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut.
Sedangkan menurut Masri (2008:58), berita adalah sebagai berikut:
- Suatu kejadian yang tidak lazim atau luar biasa
- peristiwa yang biasa namun dialami orang yang tidak biasa
- suatu peristiwa yang tampak bertentangan
- hal biasa tapi tidak mencelikkan mata orang banyak
- sesuatu yang penting
- sesuatu yang genting
- sesuatu yang menyentak
- sesuatu yang menyenangkan
- sesuatu yang membahayakan
- sesuatu tragedi yang menyentuh rasa kemanusiaan
- dan lain sebagainya yang dianggap perlu diketahui, yang menarik dan berkaitan dengan kepentingan pembaca
Baca juga :
- Penggunaan bahasa Indonesia dalam bahasa jurnalistik
- Bahasa jurnalistik radio
- Fungsi foto dalam jurnalistik
Bahasa Jurnalistik
Berita adalah salah satu komunikasi massa dimana target penerimanya adalah orang banyak. Bahasa komunikasi massa yang bisa berfungsi sebagai pemberi informasi kepada publik dan biasa digunakan pada media cetak dan elektronik adalah bahasa jurnalistik. Para wartawan harus paham dalam penggunaan bahasa jurnalistik. Menurut ahli bahasa, bahasa baku adalah dasar bagi bahasa jurnalistik. Sehingga bahasa jurnalistik tidak bisa lepas dari berbagai aturan baru kaidah tata bahasa yang berlaku.
Menurut F. Rahardi bahasa jurnalistik adalah salah satu ragam bahasa yang digunakan tidak hanya pada dunia persurat kabaran atau dunia pers ataupun media masa cetak melainkan juga media massa audio, media massa audiovisual, dan multimedia atau internet. Lebih lanjut ia mengatakan jika bahasa jurnalistik merupakan salah satu ragam bahasa yang dibentuk karena spesifikasi materi yang disampaikan.
Menurut pakar bahasa terkemuka yang berasal dari Bandung yaitu JS Badudu mengemukakan jika bahasa jurnalistik haruslah singkat, padat, jelas, sederhana, lugas tapi tetap harus menarik. Semua sifat tersbeut harus terpenuhi oleh bahasa jurnalistik apalagi media massa sekarang ini hampir dinikmati oleh semua lapisan masyarakat tanpa memandang tingkat pengetahuan yang dimilikinya. Untuk lebih memberi gambaran, perhatikan fungsi bahasa jurnalistik berikut ini:
a. Sebagai kerangka acuan dalam pemakaian bahasa dengan adanya norma dan kaidah yang dikodifikasikan yang jelas
b. Bahasa jurnalistik memiliki fungsi instrumental yang menggunakan bahasa untuk memperoleh sesuatu
c. Fungsi regulatori untuk mengontrol perilaku orang lain
Penerapan Bahasa Jurnalistik dalam Penyampaikan Berita
Bahasa jurnalistik memiliki ketentuan yang harus ditaati dan ketentuan tersebut harus dilaksanakan agar berita yang disampaikan kepada masyarakat mudah dimengerti. 10 contoh penerapan bahasa jurnalistik dalam penyampaian berita adalah sebagai berikut:
1. Kalimat Pendek
Penggunaan kalimat pendek dimaksudkan agar inti pokok yang ingin disampaikan segera mungkin dapat dimengerti oleh pembaca. Apalagi tidak semua orang memiliki waktu yang cukup banyak untuk memahami isi tulisan yang banyak.
2. Penggunaan Kalimat Aktif
Kalimat aktif digunakan untuk menarik pembaca sehingga kalimat tersebut harus hidup dan penggunaan kalimat aktif termasuk ketentuan yang harus ditaati.
Baca juga :
3. Penggunaan Bahasa Positif
Penerapan bahasa jurnalistik dalam penyampaian berita adalah penggunaan kalimat dalam berita agar lebih menarik dan hidup lagi maka ditulis dengan mengunakan bahasa positif.
4. Menarik
Berita yang disajikan haruslah menggunakan bahasa yang mampu menarik perhatian pembaca. Bahasa yang baku meskipun kaidahnya benar namun bahasanya tidak menarik maka pembaca juga akan enggan untuk membaca. Hal ini juga berlaku untuk headline berita. Headline berita haruslah menarik namun tidak juga membohongi khalayak.
5. Variatif
Penyajian berita menjadikan wartawan haruslah pandai dalam memilih diksi yang tepat sehingga akan kuat dalam segi penjelasan makna. Makna tersebut juga harus langsung tertuju pada inti pusat berita.
6. Berkarakter
Berita yang disajikan harus memiliki karakter sendiri yang bisa menjadikan suatu ciri khas bagi para pembacanya. Seolah olah para pembaca bisa saja tahu siapa penulis berita tersebut karena karakter kuat yang disajikan dalam berita.
7. Tuntas
Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa kalimat yang digunakan adalah kalimat yang mengacu pada inti pokok berita atau bisa dikatakan haruslah ringkas. Selain itu berita yang disajikan haruslah tuntas, artinya tidak panjang namun tepat sasaran. Tidak ada berita yang bersambung karena berita itu habis dalam satu kali baca.
8. Lugas
Penerapan bahasa jurnalistik dalam penyampaian berita berikutnya adalah kelugasan. Lugas artinya tidak memihak dan tidak mengenal kekerabatan. Dalam penyajian berita haruslah menggunakan bahasa jurnalistik yang lugas.
9. Logis
Peristiwa yang disajikan dalam berita beserta bahasa yang digunakan haruslah logis sehingga wartawan harus menghindari kata kata seperti kira – kira dan diganti menjadi menduga atau diduga dll.
10. Dinamis
Kedinamisan dalam berita ini muncul karena bahasa yang digunakan bervariasi, segar dan mengikuti perkembangan bahasa yang berlaku namun tidak kaku.