13 Hubungan Teori Komunikasi dan Teori Pembelajaran

Dari berbagai pengertian komunikasi menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa secara umum komunikasi diartikan sebagai proses penyampaian atau pertukaran ide atau gagasan, pengetahuan, dan lain sebagainya. Proses ini berimplikasi pada terjadinya pengiriman informasi dari sumber pesan ke penerima pesan. Termasuk di dalamnya adalah seluruh prosedur dimana satu pemikiran seseorang yang disampaikan secara tatap muka atau melalui media tertentu memberikan dampak pada orang lain. Untuk dapat menjelaskan fenomena komunikasi yang sangat kompleks ini, para ahli dari berbagai disiplin ilmu kemudian mengembangkan berbagai macam teori komunikasi merujuk pada cara pandangnya masing-masing.

Salah satu fenomena yang bertalian erat dengan komunikasi adalah pembelajaran. Menurut Kamus, pembelajaran didefinisikan sebagai proses atau cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Menurut UU Nomor 23 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa dalam sistem pembelajaran terdapat beberapa aspek penting yang menurut Lindgren (1976) disebut dengan siswa atau peserta didik, proses belajar pada diri siswa, dan situasi belajar. Dari sudut pandang komunikasi, ketiga aspek penting yang ada dalam sistem pembelajaran ini merupakan bagian dari komponen-komponen komunikasi sekaligus merupakan penerapan unsur komunikasi dalam proses belajar mengajar.

Pembelajaran sendiri memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah fungsi pembelajaran sebagai sistem dan fungsi pembelajaran sebagai proses. Sebagai sistem, pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang terorganisir dengan baik seperti tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran. Sedangkan pembelajaran sebagai proses merujuk pada rangkaian upaya yang dilakukan oleh guru atau pendidik dalam rangka membuat siswa atau peserta didik belajar seperti persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut pembelajaran.

Sebagaimana halnya komunikasi, pembelajaran pun dikaji lebih mendalam dengan menggunakan teori pembelajaran. Teori pembelajaran menurut Bruner menitikberatkan pada bagaimana seseorang memengaruhi orang lain agar terjadi proses belajar dalam dirinya. Dengan kata lain, cara atau metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran harus juga dikupas dalam teori pembelajaran. Karena hanya melalui cara atau metode inilah para siswa atau peserta didik mengalami proses belajar dalam dirinya. Atas dasar itulah, teori pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli sejatinya bertujuan untuk menetapkan metode pembelajaran yang optimal. Dari sini dapat disimpulkan bahwa teori pembelajaran mengungkapkan hubungan antara kegiatan pembelajaran dengan proses psikologis yang terjadi dalam diri siswa. (Baca juga : teori pengolahan informasi).

Ulasan di atas menunjukkan bahwa, teori pembelajaran secara implisit berisi teori komunikasi. Hal ini telah dinyatakan sebelumnya oleh para ahli yang memandang bahwa kegiatan pembelajaran tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Hal ini dapat kita lihat dari titik fokus teori pembelajaran yang menitikberatkan pada cara seseorang memengaruhi orang lain agar terjadi proses belajar dalam diri siswa atau peserta didik. Dalam komunikasi, cara seseorang memengaruhi orang lain ini disebut dengan persuasi yang merupakan salah satu teknik komunikasi. Kemudian, kegiatan pembelajaran yang melibatkan rencana pembelajaran serta komunikasi antara pendidik dan peserta didik. Dalam komunikasi, rencana pembelajaran ini sangat terkait dengan strategi komunikasi efektif dalam pembelajaran dan proses komunikasi antara guru atau pendidik dan siswa atau peserta didik yang melibatkan elemen-elemen komunikasi. Adapun proses psikologis yang terjadi dalam diri siswa atau peserta didik sangat berkaitan dengan proses pengolahan informasi. Hal ini dikupas tuntas dalam teori komunikasi intrapersonal dan masih banyak lagi keterkaitan antara teori komunikasi dan teori pembelajaran.

Sangat jelas bahwa teori komunikasi dan teori pembelajaran memiliki keterkaitan satu sama lain. Adapun hubungan teori komunikasi dan teori pembelajaran di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Peran pendidik

Dalam proses belajar mengajar di kelas, guru atau pendidik berperan sebagai komunikator atau sumber pesan. Sebagai komunikator, guru atau pendidik harus memiliki kredibiltas, daya tarik, dan menguasai keterampilan komunikasi. Sebagai guru atau pendidik hendaknya kredibel karena terkait dengan ilmu yang diajarkan kepada para siswa atau peserta didik. Guru atau pendidik yang tidak menguasai ilmu yang dimiliki tentu tidak akan dipandang kredibel di mata siswa atau peserta didiknya. Selain itu, guru atau pendidik juga harus mampu menyampaikan informasi terkait dengan ilmu yang diajarkan kepada para siswa atau peserta didik dengan tepat sehingga mudah dipahami oleh siswa atau peserta didik. Beberapa teori komunikasi yang membedah masalah komunikator di antaranya adalah teori kredibilitas sumber; teori sifat; teori atribusi; teori keyakinan, sikap, dan nilai; dan teori presentasi diri.

2. Gaya mengajar

Gaya mengajar seorang guru atau pendidik menurut Ahmadi dkk (2005) adalah tingkah laku, sikap dan perbuatan guru dalam melaksanakan proses pengajaran. Gaya mengajar guru atau pendidik yang menarik dapat memberikan motivasi tersendiri bagi siswa atau peserta didik untuk giat belajar.

3. Peran siswa atau peserta didik

Peran siswa atau peserta didik dalam proses belajar mengajar di kelas adalah sebagai penerima pesan atau komunikan. Dalam komunikasi pembelajaran, siswa atau peserta didik adalah inti dari komunikasi pembelajaran. Di sini, siswa atau peserta didik dapat berperan aktif maupun pasif dalam proses pembelajaran. Berperan aktif maksudnya adalah siswa atau peserta didik berperan secara aktif dan kooperatif dalam menciptakan pengetahuan, mengembangkan kompetensi, bertanggung jawab terhadap kegiatan yang dilakukan serta mengatur kegiatannya secara mandiri. Sedangkan berperan pasif maksudnya adalah siswa atau peserta didik berperan pasif dalam menerima informasi yang diberikan oleh guru atau pendidik.

4. Pesan

Dalam komunikasi pembelajaran, yang menjadi pesan atau materi pembelajaran adalah jenis-jenis informasi yang berkaitan dengan pengetahuan, keahlian, keterampilan, gagasan atau ide, pengalaman, dan lain sebagainya. Agar pesan ini dapat disampaikan dan diterima dengan baik oleh siswa atau peserta didik, guru atau pendidik harus merancang pesan-pesan pembelajaran tersebut secara menarik sebagaimana yang telah dijelaskan dalam teori produksi pesan. Melalui proses komunikasi efektif, pesan yang disampaikan oleh guru atau pendidik sebagai komunikator diterima, diserap, dan dihayati oleh siswa atau peserta didik sebagai penerima pesan atau komunikan.

5. Media pembelajaran

Media yang digunakan dalam proses komunikasi pembelajaran tidaklah sama dengan macam-macam media komunikasi pada umumnya. Dalam arti, terdapat beberapa ciri-ciri media pembelajaran atau karakteristik media pembelajaran yang harus dipahami oleh guru atau pendidik sebagai komunikator. Hal ini sangat penting karena terkait dengan pesan yang disampaikan kepada siswa atau peserta didik. Sebagai guru atau pendidik harus mampu memilih dan menggunakan media pembelajaran yang tepat agar pesan yang disampaikan benar-benar dapat diterima dan dipahami oleh siswa atau peserta didik. Adapun media pembelajaran yang umum digunakan adalah media audio atau visual yang dihasilkan oleh guru atau pendidik dan media audio visual lainnya.

6. Interaksi

Dalam proses komunikasi pembelajaran selalu terjadi komunikasi dua arah atau interaksi antara guru atau pendidik dengan siswa atau peserta didik. Oleh Sadiman dalam Hidayat (2016) interaksi ini disebut dengan interaksi edukatif. Yang dimaksud dengan interaksi edukatif adalah interaksi yang dilakukan secara sadar dan bertujuan untuk mendidik siswa atau peserta didik dalam rangka mengantar mereka ke arah kedewasaannya.

7. Umpan balik

Interaksi yang terjadi dalam proses komunikasi pembelajaran berimpilikasi pada adanya umpan balik yang diberikan oleh siswa atau peserta didik kepada guru atau pendidik terkait dengan materi pembelajaran yang diberikan. Umpan balik yang diberikan oleh siswa atau peserta didik ini memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan media komunikasi pembelajaran yang digunakan. Umpan balik ini juga memungkinkan guru atau pendidik untuk mengurangi hambatan-hambatan komunikasi yang mungkin timbul saat proses komunikasi pembelajaran berlangsung.  Adapun teori yang dapat menjelaskan proses umpan balik ini adalah teori informasi dalam komunikasi yaitu teori informatif.

8. Peran teknologi

Teknologi dalam proses komunikasi pembelajaran berperan dalam “membawa” materi pembelajaran dengan tujuan untuk pengulangan, repetisi, umpan balik, inovatif, konstruktif, kognitif, dan komunikatif. Melalui teknologi inilah materi pembelajaran dapat disampaikan kepada siswa atau peserta didik yang jumlahnya besar dengan lebih efektif dan efisien. Teori komunikasi matematika yang dikemukakan oleh Shannon dan Weaver menjelaskan hal ini.

9. Sumber pembelajaran

Yang menjadi sumber pembelajaran siswa atau peserta didik di antaranya adalah materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru atau  pendidik. Selain itu, sumber pembelajaran siswa lainnya adalah buku, buku teks, majalah, rekaman audio dan video, internet sebagai media komunikasi, ensiklopedia elektronik, teman sekelas, guru atau pendidik, dan ahli lainnya yang berasal dari luar sekolah.

10. Tujuan pembelajaran

Adapun tujuan pembelajaran bagi siswa atau peserta didik adalah memperoleh pengetahuan dan keetrampilan dan menyimpannya dalam pikiran. Tujuan lainnya adalah meningkatkan kemampuan siswa atau peserta didik membentuk pengetahuan, rekonstruksi, memahami dan menggunakan pengetahuan, fleksibilitas kognitif, berpikir kritis, dan kemampuan untuk mengatasi masalah dan berbagi pengalaman.

11. Metode dan bentuk pengajaran

Metode dan bentuk pengajaran yang kerap  digunakan adalah pengajaran secara langsung kepada siswa atau secara berkelompok, metode proyek, eksperimen, menemukan dan mensintesis informasi, presentasi, dan lain sebagainya.

12. Kurikulum

Proses komunikasi pembelajaran umumnya didasarkan atas kurikulum yang telah disusun sebelumnya. Kurikulum yang disusun dapat didasarkan atas beberapa hal seperti didasarkan atas projek, pembelajaran masalah, kurikulum yang dinamis dan fleksibel ataupun kaku, subjek dan pembelajaran ditempatkan dalam satu tema.

13. Evaluasi

Kemajuan siswa atau peserta didik dapat diketahui melalui evaluasi yang dilakukan. Umumnya bentuk-bentuk evaluasi yang dilakukan oleh guru atau pendidik kepada siswa atau peserta didik adalah penilaian, tes pencapaian, portofolio, evaluasi sumatif, evaluasi formatif, evaluasi diri, atau evaluasi oleh teman.

Manfaat Mempelajari Hubungan Teori Komunikasi dan Teori Pembelajaran

Mempelajari hubungan teori komunikasi dan teori pembelajaran dapat memberikan beberapa manfaat, di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Kita mengetahui dan memahami pengertian komunikasi.
  • Kita mengetahui dan memahami pengertian teori komunikasi.
  • Kita mengetahui dan memahami pengertian pembelajaran.
  • Kita mengetahui dan memahami pengertian teori pembelajaran.
  • Kita mengetahui dan memahami hubungan teori komunikasi dan teori pembelajaran.

Demikianlah ulasan singkat tentang hubungan teori komunikasi dan teori pembelajaran. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang teori komunikasi dan teori pembelajaran serta hubungan antara keduanya.