Dari berbagai sumber ditemukan bahwa istilah clipper merujuk pada clapperboard yakni piranti yang digunakan dalam proses pembuatan film dan video untuk membantu menyinkronkan gambar dan suara, menandai berbagai macam adegan dan mengambil gambar tersebut agar sesuai dengan yang direkam. Istilah lain untuk clapperboard adalah clapper, clapboard, clacker, slate, slate board, slapperboard, sync slate, time slate, sticks, board, smart slate, dumb slate, dan sound marker. Jika terjadi situasi atau kondisi dimana suara dan gambar dalam film tidak sesuai atau tidak sinkron maka hal ini disebut dengan lip flap. Baca juga : Tugas Produser Film
Dengan demikian apakah clipper itu?
Menurut kamus, clipper secara umum dimaknai sebagai alat pemotong. Adapun hasil pemotongan ini disebut dengan clipping yang berarti guntingan atau potongan. Sementara itu, bagian yang terpotong disebut dengan clipped. Di bidang eketronik, clipper adalah sebuah sirkuit yang dirancang untuk mencegah sebuah sinyal melebihi level tegangan referensi yang telah ditentukan. Clipper tidak mengubah bagian yang tersisa dari gelombang yang diterapkan. Sirkuit clipping digunakan untuk memilih bagian dari bentuk gelombang sinyal yang terletak di atas atau di bawah level tegangan referensi yang telah ditentukan dengan tujuan keperluan transmisi. Baca juga : Tugas Kru Dalam Film
Di bidang perfilman atau video, Sonja Schenk dan Ben Long dalam bukunya berjudul The Digital Filmmaking Handbook (2012) menyatakan bahwa clipping merujuk pada batas elektronik yang dikenakan pada audio atau bagian dari sinyal video untuk menghindari suara yang terlalu keras atau tampilan video yang terlalu terang, terlalu jenuh atau terlalu gelap. Pengertian clipping di bidang perfiliman dan video ini sejalan dengan pengertian clipping di bidang elektronik. Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa clipper dalam proses pembuatan film merujuk pada semacam sirkuit yang digunakan untuk mencegah sebuah sinyal audio, gambar, cahaya ataupun warna melebihi level tegangan referensi yang telah ditentukan. Gambaran sinyal audio, gambar, cahaya atau warna yang terpotong atau clipped ditunjukkan dengan garis lurus dalam bentuk gelombang yang tampak pada layar monitor. Baca juga : Fungsi Backsound Dalam Pembuatan Film
Biasanya, untuk memantau gelombang sinyal ini digunakan alat yang disebut dengan waveform monitor dan vectorscope serta alat monitor berkualitas tinggi. Waveform adalah alat yang digunakan untuk memantau cahaya. Sedangkan vectorscope memantau warna. Pemantauan ini biasa dilakukan di lokasi syuting ketika melakukan pengambilan gambar secara digital. Melalui kedua alat ini, sinematografer dengan bantuan teknisi digital imaging dapat mengetahui dan memahami bagaimana tampilan akhir dari film yang dibuat. Baca juga : Peran Penulis Naskah dalam Sebuah Film
Adapun fungsi clipper dalam proses pembuatan film di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Menjaga sinyal agar tetap dalam batas yang ditentukan
Fungsi clipper dalam proses pembuatan film yang pertama adalah menjaga sinyal agar tetap dalam batas yang ditentukan. Hal ini dilakukan dengan mengurangi tingkatan sinyal. Cara lain adalah dengan melakukan improvisasi terhadap sistem guna mendukung tingkatan sinyal tertinggi tanpa harus menyebabkan terjadinya clipping. (Baca juga : Komposisi dalam Sinematografi)
2. Memotong bagian yang tidak diinginkan
Fungsi clipper dalam proses pembuatan film berikutnya adalah untuk memotong bagian gelombang yang tidak diinginkan. Namun, pemotongan ini tidak mendistorsi bagian gelombang yang tersisa. Misalnya, memotong warna putih manapun yang lebih terang dari level putih yang ditetapkan atau memotong suara apapun yang masuk ke area merah pada pengukur level audio. (Baca juga : Fungsi Stuntman Dalam Film)
3. Menghapus bagian tertentu dari gelombang
Clipper dalam proses pembuatan film juga berfungsi untuk menghapus bagian tertentu dari gelombang, terutama gelombang acak yang berada dekat puncak positif atau puncak negatif atau keduanya. Penghilangan ini berdampak pada berubahnya bentuk gelombang dan komponen sentralnya. (Baca juga : Sejarah Perfilman Indonesia)
4. Mendapatkan bentuk gelombang persegi panjang
Fungsi lain dari clipper dalam proses pembuatan film adalah untuk memperoleh bentuk gelombang yang berbentuk persegi panjang. Bentuk gelombang seperti ini terjadi jika puncak positif dan negatif harus dibatasi. Untuk membatasi kedua puncak ini digunakan dua dioda untuk mencagah sinyal keluaran melebihi nilai yang telah ditentukan untuk kedua puncak. Kedua puncak ini kemudian dihapus atau dihilangkan sehingga membentuk gelombang persegi panjang. Hal ini terkait dengan fungsi clipper untuk menghapus bagian tertentu dari gelombang. (Baca juga : Fungsi Storyboard Dalam Pembuatan Film)
5. Menghilangkan sorotan gambar
Fungsi akhir dari clipper dalam proses pembuatan film adalah untuk menghilangkan sorotan gambar akibat dari exposure yang salah ketika memotret atau memindai ke gambar digital. Exposure yang meningkat dapat meningkatkan jumlah cahaya yang dikumpulkan atau meningkatkan tingkat sensitivitas sensor. Lebih jauh, peningkatan ini menyebabkan area paling terang, seperti langit atau sumber cahaya. (Baca juga : Fungsi Artistik dalam Film – Fungsi Manajemen dalam Produksi Film
Demikianlah ulasan singkat tentang fungsi clipper dalam proses pembuatan film. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang clipper dan fungsinya dalam pembuatan film.