5 Fungsi Green Screen Dalam Pembuatan Film

Ketika menonton film, kita akan disajikan dengan tampilan visual yang menarik mata. Misalnya, adegan film yang menggambarkan seseorang yang terombang ambing di tengah lautan dalam kondisi cuaca yang mencekam atau seseorang yang tengah mendaki atau memanjat gedung. Semua terlihat nyata adanya. Namun, benarkah adegan itu berlangsung secara nyata atau menggunakan efek tertentu?

Dalam proses pembuatan film atau video, biasanya ada beberapa adegan yang proses pengambilan gambarnya dilakukan di studio. Di studio, sang aktor melakukan adegan tertentu sesuai naskah di depan sebuah tirai besar berwarna hijau (green screen) atau biru (blue screen) sebagai latar belakangnya. Ketika memasuki proses penyuntingan, latar belakang ini kemudian diganti dengan gambar atau warna lain sesuai dengan naskah dengan menggunakan teknik Chroma key. Teknik Chroma key adalah teknik menggabungkan dua gambar sekaligus yang dibuat dengan kamera video. Dari penggabungan ini, warna latar belakang dari sebuah gambar dihilangkan dan digantikan dengan sebuah gambar atau warna lainnya.

Dengan demikian, apakah yang dimaksud dengan green screen?

Green screen (atau blue screen) adalah tirai atau layar berwarna hijau (atau biru) yang digunakan sebagai latar belakang dalam proses pembuatan film atau praktek komunikasi visual lainnya. Tujuan digunakannya green screen sendiri adalah untuk memudahkan proses penyuntingan yakni dengan menambahkan latar belakang, karakter, atau gambar lain.

Digunakannya layar warna biru atau hijau sebagai latar belakang dalam proses pengambilan gambar di studio karena kedua warna tersebut dipandang tidak menyerupai warna kulit. Namun, di antara keduanya, layar warna hijaulah yang paling banyak digunakan dalam pembuatan video atau film. Hal ini dikarenakan semakin luasnya penggunaan kamera dengan high-definition oleh pengguna. Selain itu, dibandingkan dengan warna biru, warna hijau lebih mudah disinari dengan pencahayaan buatan sehingga cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari warna hijau tidaklah banyak. Penghematan biaya produksi film pun dapat ditekan utamanya terkait dengan pencahayaan dan pemasangan.

Lalu, apakah fungsi green screen dalam proses pembuatan film?

Dalam pembuatan film, green screen memiliki beberapa fungsi, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Mengganti latar belakang

Green screen adalah tirai besar yang menjadi latar belakang subjek ketika proses pengambilan gambar dilakukan. Latar belakang ini nantinya akan dihilangkan dan digantikan atau digabungkan dengan gambar atau warna lainnya yang juga diambil dengan menggunakan kamera video sesuai dengan tuntutan naskah film. (Baca juga : Tugas Produser FilmFungsi Tata Artistik dalam Film)

2. Menciptakan ilusi bagi pemain film

Adanya green screen ini mengharuskan para pemain film untuk membayangkan sendiri setting yang diinginkan oleh sutradara merujuk pada naskah film yang telah dibuat. Mereka harus mampu berimajinasi berada di lokasi yang sebenarnya seperti istana, tanah lapang, laut lepas, tebing tinggi, dan lain sebagainya. Tentunya hal ini tidaklah mudah karena minimnya properti yang ada di dalam studio. (Baca juga : Tugas Kru Dalam FilmFungsi Backsound Dalam Pembuatan Film)

3. Menciptakan efek visual tertentu

Fungsi green screen dalam pembuatan film selanjutnya adalah menciptakan efek visual tertentu. Hal ini berkaitan erat dengan pengisian latar belakang dengan gambar lain sesuai dengan naskah film. Setelah diisi atau digabungkan dengan gambar lain maka akan tampak suatu tampilan visual yang lebih hidup. Misalnya, seseorang yang berhasil selamat dari sebuah ledakan dan membakar sebuah bangunan dan orang tersebut berjalan menjauh bangunan yang terbakar. Di sini, yang menjadi latar belakang adalah ledakan hebat disertai dengan terbakarnya bangunan. Sedangkan sang actor yang merupakan subjek berada di depannya. (Baca juga : Peran Penulis Naskah dalam Sebuah FilmFungsi Storyboard Dalam Pembuatan Film)

4. Memudahkan proses penyuntingan

Green screen juga berfungsi untuk memudahkan proses penyuntingan. Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa tujuan utama digunakannya green screen adalah untuk menonjolkan objek utama sekaligus melakukan blocking terhadap latar belakang sehingga proses penyuntingan mudah dilakukan. Penyuntingan dengan menggunakan warna hijau seperti memisahkan latar belakang dengan objek utama atau ketika melakukan penetralisiran, warna hijau lebih mudah disunting dibandingkan warna biru. (Baca juga : Fungsi Manajemen dalam Produksi FilmKomposisi dalam Sinematografi)

5. Penghematan

Fungsi green screen dalam pembuatan film selanjutnya adalah untuk menghemat biaya produksi film. Hal ini dikarenakan beberapa proses pengambilan gambar untuk adegan khusus dilakukan di dalam studio dan bukan di luar studio. Tetapi ada juga beberapa proses pengambilan gambar yang dilakukan di luar studio dengan menggunakan green screen namun bukan di lokasi yang sebenarnya. Misalnya, film John Adams yang melakukan proses pengambilan gambar di luar studio tapi bukan di laut sebenarnya sebagaimana yang kita lihat di film. (Baca juga : Sejarah Perfilman IndonesiaFungsi Stuntman Dalam Film)

Demikian ulasan singkat tentang fungsi green screen dalam pembuatan film. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang green screen dan fungsinya dalam pembuatan film.