8 Etika dalam Media Relations

Public relations adalah salah satu cabang ilmu komunikasi yang didefiniskan sebagai fungsi manajemen yang melekat pada manajemen itu sendiri. Tujuan public relations adalah membangun dan membina hubungan baik dengan berbagai pihak yang berkaitan dengan organisasi atau perusahaan.

Karena itu, yang menjadi sasaran kegiatan public relations adalah khalayak dalam atau internal public dan khalayak luar atau external public. Yang dimaksud dengan khalayak internal atau internal public adalah khalayak yang menjalankan berbagai aktivitas dalam organisasi atau perusahaan.

Sementara itu, yang dimaksud dengan khalayak eksternal atau external public adalah mereka yang berada di luar organisasi atau perusahaan yang memiliki hubungan dengan organisasi atau perusahaan. Hubungan baik yang dibangun dan dibina oleh organisasi atau perusahaan dengan berbagai pihak harus tetap berpedoman pada etika komunikasi.

Berdasarkan sasaran kegiatan public relations, hubungan baik yang dibangun dan dibina dapat berupa hubungan ke dalam dan hubungan ke luar. Hubungan ke dalam atau internal public relations umumnya adalah hubungan dengan karyawan atau employee relations.

Sedangkan hubungan ke luar atau external public relations dilakukan dengan khalayak di luar organisasi atau perusahaan yang menjadi sasaran kegiatan yakni hubungan dengan masyarakat sekitar atau community relations, hubungan dengan pemerintah atau government relations, dan hubungan dengan media atau media relations.

Pengertian

Media relations atau hubungan dengan media mengacu pada hubungan yang dibangun oleh organisasi atau perusahaan dengan media.

Media relations merupakan inti dari berbagai kegiatan public relationsHubungan  media dalam komunikasi korporat atau komunikasi organisasi perlu dibangun oleh para praktisi public relations atau humas mengingat peran media dalam humas yang sangat besar dalam menyampaikan informasi tentang misi, kebijakan, dan kegiatan organisasi atau perusahaan kepada publik atau khalayak luas.

Biasanya, media relations dilakukan dengan cara berkoordinasi langsung dengan mereka yang bertanggung jawab untuk memproduksi berita dan artikel di media massa.

Media relations utamanya bertujuan untuk memaksimalkan peliputan yang positif terkait dengan organisasi atau perusahaan tanpa perlu membayar. Hubungan baik antara organisasi atau perusahaan dan media perlu dilakukan dan dipelihara guna memperlancar publikasi.

Dalam memberikan informasi tentang hal-hal yang terkait dengan organisasi atau perusahaan, praktisi public relations harus menyajikan informasi dengan jujur, benar, dan akurat kepada media.

Hal yang sama juga perlu dilakukan oleh jurnalis yakni mencari informasi yang jujur, benar, dan akurat tentang organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Dengan kata lain, praktisi public relations dalam menjalankan tugas profesionalnya harus berpegang teguh pada kode etik public relations dan menjunjung tinggi etika public relations.

Begitu pula dengan jurnalis, dalam menjalankan tugas profesionalnya harus berpegang teguh pada kode etik wartawan dan menjunjung tinggi etika. Dengan demikian, dalam membangun hubungan dengan media, praktisi public relations harus menjunjung tinggi etika dalam media relations.

Adapun etika dalam media relations meliputi :

1. Menyiapkan media center, media kit, dan materi yang dibutuhkan jurnalis

Sebelum menghubungi media, praktisi public relations harus menyiapkan media center sebagai tempat konferensi pers termasuk media kit dan materi yang dibutuhkan oleh jurnalis. Sebagaimana telah dijelaskan dalam teori integratif dalam komunikasi organisasi bahwa pengaruh teknologi dalam komunikasi organisasi sangat besar.

Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya organisasi atau perusahaan yang memanfaatkan internet sebagai media komunikasi. Berbagai informasi yang terkait dengan organisasi atau perusahaan seperti profil, kegiatan, press release, dan nomor kontak dapat diperoleh jurnalis sebagai informasi awal melalui laman situs organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

2. Memahami preferensi jurnalis

Memahami preferensi jurnalis perlu dilakukan oleh praktisi public relations untuk mengetahui jenis-jenis informasi yang dibutuhkan oleh jurnalis dan cara penyampaian informasi tersebut kepada jurnalis agar diperoleh liputan berita yang efekif.

3. Memberikan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan

Memberikan informasi kepada publik melalui media merupakan salah satu model manajemen public relations. Dalam hal ini, praktisi public relations hendaknya memberikan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan tentang seluk beluk organisasi atau perusahaan.

Namun bukan berarti harus terbuka seratus persen karena jurnalis juga harus memahami bahwa terdapat jenis informasi lain yang sifatnya bukan untuk konsumsi publik.

4. Bersikap jujur

Praktisi public relations juga harus memberikan informasi kepada publik dengan jujur. Dalam artian,  apabila ada informasi yang memang bukan untuk konsumsi publik maka hal itu juga harus diberitahukan secara jujur. Setiap organisasi atau perusahaan memang memliki aturan atau kebijakan tersendiri yang mengatur jenis informasi apa saja yang dapat dikonsumsi oleh publik maupun yang tidak.

Para jurnalis pun harus memahami hal ini agar tidak terjadi kesalahapahaman antara organisasi atau perusahaan dan publik.

5. Bersikap bijaksana

Praktisi public relations juga harus bersikap bijaksana dalam memilih macam-macam media komunikasi yang tepat dan dapat dipercaya. Karena media komunikasi yang tidak kredibel dapat memberikan dampak buruk pada organisasi atau perusahaan dan juga publik.

6. Memberikan tanggapan dengan segera

Segera memberikan tanggapan kepada media sangat penting bagi organisasi atau perusahaan. Karena hal ini berkaitan erat dengan membangun kepercayaan antara media dan organisasi atau perusahaan.

7. Bersikap profesional dan menghormati orang lain

Para praktisi public relations juga harus bersikap profesional dan menghormati  orang lain apapun situasi dan kondisi yang dihadapi karena hal ini merupakan dasar untuk membangun hubungan yang penuh etika dengan media dan pihak lain. Memperlakukan orang dengan hormat merupakan langkah awal untuk menjalin interaksi yang bermoral.

8. Menjaga transparansi media

Praktisi public relations juga memiliki kewajiban untuk turut serta dalam menjaga etika media, transparansi media, tanggung jawab media, dan akurasi media dalam menyajikan informasi sebagaimana media juga bertanggung jawab dalam memberikan informasi, pertanyaan, dan menganalisa perilaku organisasi atau perusahaan dan pemerintah.

Tanggung jawab yang diemban oleh media merupakan contoh kode etik jurnalistik yang harus menjadi pedoman bagi jurnalis dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.

Demikianlah ulasan singkat tentang etika dalam media relations. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang media relations dan beberapa contoh etika dalam media relations sebagai bagian dari etika public relations.