6 Contoh Simpati dan Empati dalam Komunikasi Lintas Budaya

Komunikasi membuat manusia menjadi hidup. Komunikasi merupakan suatu jembatan relasi antara individu dengan individu lainnya. Komunikasi terdiri dari berbagai bentuk salah satunya adalah komunikasi lintas budaya.

Komunikasi lintas budaya adalah bentuk komunikasi yang memiliki tujuan untuk berbagi informasi antar individu maupun kelompok yang berbeda latar belakang budayanya. (Baca juga: Komunikasi Lintas Budaya)

Komunikasi lintas budaya ini digunakan agar individu dan kelompok saling memahami dan menerima perbedaan budaya yang ada di masyarakat. Perbedaan budaya menjadi salah satu masalah dalam kehidupan di masyarakat.

Perbedaan budaya sering disalahartikan oleh masyarakat. Salah satu penyebab permasalahan komunikasi budaya tersebut adalah tidak adanya rasa toleransi terhadap perbedaan budaya. (Baca juga: Manajemen Komunikasi Lintas Budaya)

Pembahasan kali ini berhubungan dengan simpati dan empati dalam komunikasi budaya di masyarakat. Simpati dan empati merupakan kedua kata yang tidak terpisahkan karena dianggap memiliki arti dan makna yang sama. Jika diteliti kedua kata tersebut memiliki makna yang berbeda. (Baca juga: Konsep Waktu dalam Komunikasi Lintas Budaya)

Simpati

Simpati adalah suatu proses kejiwaan dimana seorang individu merasa tertarik pada seseorang atau sekelompok orang yang tengah mengalami sesuatu yang sulit. Perasaan tersebut muncul karena sikap, penampilan, dan tindakannya.

Misalnya, seorang yang berkehidupan sulit maka ia akan berusaha untuk mencari uang di pinggir jalan dengan cara meminta pertolongan orang yang ingin memberikan sedekah. Melihat keadaan tersebut, sikap kita ingin membantu dan kemudian menyisihkan uang kita untuk bersedekah kepada mereka yang membutuhkan. (Baca juga: Konteks Komunikasi Lintas Budaya)

Empati

Empati adalah perasaan yang lebih mendalam dari pada simpati. Empati diartikan sebagai rangsangan atau reaksi emosi positif maupun negatif dari seseorang terhadap orang lain.

Misalnya, kita merasa empati pada saat seseorang tertimpa musibah banjir bandang yang menewaskan sanak saudaranya. Kita merasakan apa yang dirasakan korban dan segera memberikan sumbangan atau bantuan untuk membantu korban yang tengah berduka karena kehilangan sanak saudaranya. (Baca juga: Hambatan Komunikasi Lintas Budaya)

Adapun contoh simpati dan empati dalam komunikasi lintas budaya adalah sebagai berikut:

  1. Menghargai kesenian budaya lain

Contoh simpati dan empati yang pertama adalah menghargai kesenian budaya yang dimiliki oleh budaya lain. Latar belakang budaya yang berbeda pada setiap individu ini menciptakan keanekaragaman keterampilan dan seni. Misalnya, Ketika seseorang berkunjung ke daerah yang berbeda budayanya maka harus menghargai kesenian yang telah ditampilkan seperti orang Batak yang menikmati pertunjukan wayang di Jawa Tengah. (Baca juga: Tujuan Komunikasi Bisnis Lintas Budaya)

  1. Menghargai keanekaragaman agama

Agama merupakan salah satu kebudayaan yang berkembang di Indonesia. Sikap simpati dan empati mengajarkan individu untuk saling menghargai keragaman agama yang dianut oleh orang lain.

Misalnya, pada saat hari raya idul fitri orang-orang islam merayakannya dengan meriah, dibalik kemeriahan hari raya tersebut orang yang menganut agama lain juga merasa bahagia karena sebagai tanda menghargai perbedaan budaya yang ada di masyarakat. (Baca juga: Sistem Simbol dalam Komunikasi Lintas Budaya)

  1. Memahami karakter budaya lain

Memahami karakter budaya sehari-hari juga merupakan salah satu contoh simpati dan empati dalam komunikasi lintas budaya. Perbedaan budaya yang tersebar di masyarakat memberikan manfaat yang baik untuk menambah wawasan seseorang. Jika ingin memiliki kehidupan yang rukun dengan budaya yang berbeda maka seorang harus mempelajari karakter budaya lainnya. (Baca juga: Bahasa Tubuh dalam Komunikasi Lintas Budaya)

  1. Menghargai perbedaan fisik

Seorang yang berbeda budaya terkadang memiliki perbedaan fisik. Orang Manado dan Sunda terkenal dengan kulit putihnya, sedangkan orang Maluku terkenal dengan kulit hitamnya. Perbedaan budaya tersebut tidak menjadi permasalahan dalam kehidupan masyarakat.

Perbedaan fisik tersebut dapat diterima oleh kedua orang yang berbeda kebudayaan tersebut sehingga kehidupannya menjadi lebih harmonis.

Perbedaan fisik tersebut membuat masyarakat berpikir bahwa menghargai sesama makhluk hidup itu lebih mulia dan memberikan motivasi positif untuk saling melengkapi kekurangan budaya satu sama lain. (Baca juga: Contoh Komunikasi Verbal dalam Komunikasi Lintas Budaya)

  1. Menyadari perbedaan budaya itu indah

Komunikasi yang dilakukan untuk memahami budaya yang berbeda adalah menggunakan komunikasi lintas budaya. Komunikasi merupakan jembatan untuk menghubungkan dua atau lebih budaya yang berbeda. Komunikasi antar budaya ini menyadarkan perbedaan budaya itu bukan halangan untuk meningkatkan interaksi dan sosialisasi dalam kehidupan masyarakat.

Perbedaan dalam budaya itu merupakan suatu hal yang indah. Oleh karena itu, bentuk simpati dan empati komunikasi lintas budaya ini menyatukan perbedaan budaya membuat masyarakat harmonis tanpa ada permasalahan baik dari komunikasi maupun perilaku. (Baca juga: Contoh Komunikasi Lintas Budaya dalam Bisnis)

  1. Komunikasi bersifat terbuka

Contoh simpati dan empati dalam komunikasi lintas budaya yang terakhir adalah komunikasi yang bersifat terbuka. Komunikasi yang bersifat terbuka membuat masyarakat lebih mengenal antara satu karakter budaya dengan karakter budaya lainnya. Komunikasi yang terbuka juga dapat menciptakan rasa toleransi antar budaya yang berbeda.

Keterbukaan dalam berkomunikasi dapat mencegah terjadinya perselisihan karena dapat menjaga perasaan orang lain. Keterbukaan yang dimaksud bukan komunikasi tanpa etika tetapi komunikasi yang memberikan pesan umum dan pesan yang khusus atau pribadi. (Baca juga: Komunikasi Bisnis Lintas Budaya)

Demikian penjelasan terkait beberapa contoh simpati dan empati dalam komunikasi lintas budaya.