7 Bahasa Tubuh dalam Komunikasi Lintas Budaya

Bahasa tubuh merupakan salah satu bentuk komunikasi non verbal. Komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata atau ucapan. Komunikasi non verbal mengandalkan komunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh, gerakan, isyarat, simbol, ekspresi waah, kontak mata, dan jenis komunikasi non verbal lainnya. (Baca juga: Komunikasi Lintas Budaya)

Komunikasi non verbal ini lebih dulu dikenal oleh makhluk hidup. Konon dahulu sebelum mengenal huruf dan kata-kata, manusia melakukan komunikasi dengan menggunakan tulisan di dinding-dinding gua dengan simbol-simbol dan gambar.

Komunikasi menggunakan bahasa tubuh juga dikategorikan sebagai komunikasi non verbal. Komunikasi dengan bahasa tubuh ini sering dilakukan dala kehidupan sehari-hari sebagai sarana komunikasi pendukung verbal. (Baca juga: Manajemen Komunikasi Lintas Budaya)

Baca juga:

Bahasa tubuh pada dasarnya berkaitan dengan kebudayaan di setiap daerah. Bahasa tubuh menjadi jenis komunikasi tertua diantara bentuk komunikasi lainnya.

Setiap daerah memiliki cara penyampaian pesan yang berbeda-beda termasuk penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa tubuh. Bahasa tubuh bersifat instingtif, yaitu komunikasi yang menggunakan bahasa tubuh akan berjalan dengan sendirinya dengan mengandalkan naluri yang alami. (Baca juga: Konsep Waktu dalam Komunikasi Lintas Budaya)

Bahasa tubuh yang sama memiliki makna berbeda

Gerakan-gerakan yang tercipta dalam bahasa tubuh akan terjadi secara spontanitas. Ada beberapa bahasa tubuh yang sama tetapi maknanya berbeda. Untuk itu materi kali ini akan menjelaskan beberapa komunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh dalam komunikasi lintas budaya, yaitu sebagai berikut:

Baca juga:

Berdasarkan Persepsi Budaya

Kepala merupakan suatu organ tubuh yang sangat dihargai di Indonesia. Kepala tidak boleh sembarangan orang memegang karena dianggap tidak sopan. Hal ini berbeda dengan kebudayaan di Timur Tengah. Orang Timur Tengah akan merasa sangat dihormati ketika seseorang memegang atau menyetuh kepalanya.

Bahasa tubuh ini tergantung persepsi dari berbagai budaya yang dianut karena setiap daerah memiliki makna bahasa tubuh yang berbeda-beda. Orang Indonesia memberikan tanda menganggukan kepala jika ingin menyetujui suatu hal atau mengiyakan. Negara Jepang, Amerika, Inggris, dan sebagian negara lainnya pun memiliki makna yang sama, tetapi ada beberapa negara yang menggunakan bahasa tubuh dengan gerakan yang lain.

Berdasarkan Tata Krama

Di Indonesia makan dengan keadaan mulut yang penuh dengan makanan dianggap tidak sopan dan orang-orang akan memandang aneh seperti melihat orang yang sedang kelaparan sekali. Berbeda dengan negara lain, misalnya Korea. Di Korea semua orang makan dengan mulut penuh dengan makanan. Bahasa tubuh ini dianggap menghargai orang yang telah menyediakan makanan.

Menggunakan Bahasa Tubuh Sesuai Tradisi

Orang Indonesia lebih senang menggunakan komunikasi non verbal seperti menggunakan bahasa tubuh. Bahasa tubuh yang sering digunakan oleh orang Indonesia ketika menyetujui suatu hal adalah mengangguk dan melingkarkan jari membentuk huruf o dengan makna oke.

Berbeda negara maka berbeda pula makna bahasa tubuhnya. Jika di Indonesia melengkungkan jari membentuk huruf o bernilai positif maka di Turki melengkungkan jari membentuk huruf o bermakna penghinaan. Bahasa tubuh seperti itu dianggap melecehkan lawan bicara karena makna membentuk jari menjadi huruf o bermakna penyuka sesama jenis atau dikenal dengan penyimpangan seksual.

Sesuai Etika yang dianut Suatu Negara

Masyarakat Indonesia dikenal dengan keramahannya. Orang Indonesia sering berjabat tangan ketika bertemu. Hal ini menunjukkan keramahan orang Indonesia, sehingga bahasa tubuh tersebut bermakna sebagai rasa keakraban sesama teman. Berjabat tangan dianggap berbeda di Amerika. Orang yang berjabat tangan dianggap baru saja berkenalan dan ingin menjalin persahabatan, sedangkan teman dekat atau teman yang sudah akrab tidak pernah terjadi kontak sentuhan tangan seperti bersalaman.

Kontak mata juga dikategorikan sebagai bentuk bahasa tubuh. Kontak mata menjadi hal yang wajar apabila sedang berbicara dengan lawan bicara. Orang Indonesia akan merasa dihargai apabila berbicara ada kontak mata dari lawan bicara. Di negara lain ada yang menganggap bahwa berbicara dengan menggunakan kontak mata berlebihan bermakna tidak sopan apalagi jika berbicara dengan lawan jenis.

Berbicara dengan lawan bicara terdapat penilaian dari gerak tubuh. Di Indonesia orang yang terlihat sombong akan berbicara dengan melipat kedua tangannya di dada. Hal ini menunjukkan bahwa lawan bicara kita sombong dan angkuh.

Di Belanda orang yang terlihat sombong ketika sedang berbicara tercermin pada orang yang sengaja memasukan tangannya ke saku celana. Hal ini dianggap tidak sopan dan sombong. Selain negara Belanda, negara Austria juga memiliki pandangan yang sama mengenai makna bahasa tubuh memasukan tangan ke saku celana.

Gerakan tubuh atau bahasa tubuh tidak hanya terlihat dari orang-orang yang berbeda negara saja, tetapi juga orang yang berbeda daerah. Orang di daerah Jawa akan lebih lembut saat berbicara dan gerakannya lemah lembut.

Berbeda dengan orang-orang yang berada di daerah Sumatera yang terkenal dengan suara yang lantang dan bergerak dengan cekatan. Hal ini terlihat dari perbedaan budaya yang dianut terutama dari intonasi suara. Orang Sumatera memiliki rumah yang dekat dengan gunung dan laut. Oleh karena itu, suara orang-orang Sumatera lebih lantang dan keras intonasi suaranya.