Teori Perilaku dalam Komunikasi Organisasi

Teori perilaku dalam komunikasi organisasi adalah sekumpulan teori komunikasi organisasi menurut para ahli yang menitikberatkan pada interaksi antar individu, faktor-faktor yang memotivasi karyawan, dan pengaruh setiap individu terhadap organisasi.

Teori ini mengasumsikan bahwa kerja dilakukan oleh anggota organisasi dan menitikberatkan pada kerjasama, partisipasi, kepuasan, dan keterampilan interpersonal dari anggota organisasi.

Para ahli teori ini percaya bahwa rancangan dan struktur organisasi sejatinya mencerminkan asumsi dasar tentang perilaku manusia. Para ahli menggambarkan hubungan organisasi dan orang-orang sebagai sumber daya. Teori perilaku dalam komunikasi organisasi kerapkali dibahas sebagai teori hubungan manusia dan teori sumber daya manusia.

1. Teori Hubungan Manusia

Teori hubungan manusia adalah salah satu perspektif dalam komunikasi organisasi yang menitikberatkan pada bagaimana anggota organisasi berhubungan satu sama lain dan bagaimana kebutuhan masing-masing individu mempengaruhi kinerja mereka dalam organisasi.

Teori hubungan manusia dalam komunikasi organisasi ini lahir sebagai bentuk reaksi terhadap teori-teori manajemen klasik yang memandang manusia sebagai bagian dari mesin pekerja.

Dalam teori hubungan manusia, karyawan dipandang sebagai bagian penting dari suatu organisasi yang seharusnya dipandang sebagai manusia secara keseluruhan.

Teori ini berpendapat bahwa seorang manajer organisasi harus menciptakan rasa kepuasan di antara anggotanya dengan menunjukkan minat pada keberhasilan dan kesejahteraan anggota organisasi.

Selain itu, teori ini juga berpendapat bahwa tujuan hubungan manusia adalah menunbuhkembangkan rasa memiliki terhadap sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri dan karenanya hasil pekerjaan para karyawan sangat penting bagi usaha organisasi secara keseluruhan.

Bagi peneliti komunikasi, teori hubungan manusia sangat penting karena teori ini menekankan pada proses komunikasi dua arah antara manajer dan karyawan atau komunikasi antara atasan dan bawahan.Lebih jauh, teori hubungan manusia memandang komunikasi sebagai sebuah alat yang dapat digunakan oleh manajer untuk “meminta” kerjasama dari bawahannya.

Manfaat komunikasi dua arah antara manajer dan karyawan diantaranya adalah bawahan atau karyawan dapat berkomunikasi secara lebih terbuka kepada manajer tentang berbagai permasalahan yang dihadapi karena manajer juga tidak dapat mengakses begitu saja berbagai informasi bawahan atau karyawan yang sifatnya pribadi. Selain itu, manajer juga dapat melakukan pengawasan terhadap bawahan atau karyawannya.

Proses komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan atau komunikasi vertikal ini hendaknya dilakukan dengan tetap menjunjung tinggi etika komunikasi atasan dan bawahan. Komunikasi yang tidak etis merupakan salah satu faktor penyebab gagalnya komunikasi dalam organisasi.

Contoh teori-teori yang berkaitan dengan teori hubungan manusia dalam komunikasi organisasi diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Teori Efek Hawthorne

Teori ini lahir dari hasil eksperimen yang dilakukan oleh Elton Mayo dan kawan-kawan. Eksperimen ini ditujukan untuk mengetahui kaitan pencahayaan dan produktivitas kerja. Hasil studi menunjukkan bahwa produktivitas kerja karyawan ternyata tidak terlalu terpengaruh oleh pencahayaan melainkan dipengaruhi oleh norma-norma kelompok tanpa melihat lingkungan fisik di sekitarnya.

  • Teori Hierarki Kebutuhan

Teori hierarki kebutuhan adalah teori tentang motivasi manusia dan telah diterapkan ke dalam berbagai bidang salah satunya perilaku organisasi. Teori ini juga menyuguhkan sebuah cetak biru tentang hubungan manusia dalam organisasi dan manajemen.

Teori yang dikembangkan oleh Abraham Maslow ini menyatakan bahwa manusia umumnya termotivasi oleh sejumlah kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis (memungkinkan karyawan membeli kebutuhan pokok), rasa aman (kondisi pekerjaan yang aman secara fisik), afiliasi (hubungan sosial dengan rekan kerja), harga diri (ganjaran dan bonus), dan aktualisasi diri (kreativitas dalam bekerja).

  • Teori X dan Teori Y

Teori yang dikembangkan oleh Douglas McGregor ini menyajikan asumsi yang berbeda yang dapat digunakan oleh manajer terkait dengan fungsi organisasi. Teori ini merupakan upaya McGregor menggambarkan asumsi manajemen tentang karyawannya.

Teori X mendasarkan asumsinya pada teori manajemen klasik atau teori organisasi klasik sedangkan teori Y mendasarkan asumsinya pada teori hubungan manusia. Menurut teori X, manajer mengasumsikan karyawannya tidak suka bekerja dan akan menghindari tanggung jawabnya sebagai karyawan.

Sementara itu, menurut teori Y, manajer percaya bahwa karyawan dapat mengarahkan dirinya sendiri dan mengawasi dirinya sendiri saat bekerja.

  • Teori Manajemen Partisipatif

Teori yang dikembangkan oleh Rensis Likert ini adalah teori manajemen yang terpusat pada karyawan. Teori ini didasarkan pada fungsi kelompok yang terkait dengan organisasi keseluruhan.

Likert percaya bahwa manajemen yang efektif perlu memperlakukan karyawan sebagai manusia dan bukan hanya sebagai lebah pekerja. Lebih jauh Likert menyatakan bahwa pemimpin yang produktif akan cenderung untuk melibatkan karyawannya dalam proses pengambilan keputusan.

2. Teori Sumber Daya Manusia

Teori sumber daya manusia adalah salah satu perspektif dalam komunikasi organisasi yang menitikberatkan pada partisipasi seluruh anggota organisasi dan memandang setiap individu sebagai sumber daya manusia yang bernilai.

Menurut teori sumber daya manusia, karyawan adalah sumber daya yang bernilai dan karenanya harus terlibat penuh dalam organisasi dengan menunjukkan kemampuan dan produktivitas mereka.

Karena itu, manajer seharusnya tidak hanya menitikberatkan pada pengawasan karyawan melainkan melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan.

Selain itu, teori ini juga menyatakan bahwa tugas manajemen organisasi adalah menciptakan lingkungan kerja yang dapat memicu kreativitas karyawan dan siap mengambil resiko setiap usaha yang dilakukan.

Teori ini juga memandang bahwa proses komunikasi dalam organisasi harus berlangsung secara konstan dan dua arah serta menggunakan semua saluran komunikasi dalam organisasi yang ada.

Partisipasi dalam pengambilan keputusan juga harus dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu manajemen dan karyawan. Salah satu teori yang berkaitan dengan teori sumber daya manusia adalah teori Z yang digagas oleh William Ouchi.

Teori Z ini merupakan teori yang dihasilkan dari perbandingan antara organisasi orang-orang Jepang dan organisasi orang-orang Amerika. Teori Z mengusulkan bahwa organisasi harus menyesuaikan diri dengan berbagai elemen penting kebudayaan dimana mereka berada.

Demikianlah ulasan singkat tentang teori perilaku dalam komunikasi organisasi. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang teori perilaku yang berakar dari paradigma perilaku manusia.