Perkembangan Media Sosial di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah pengguna media sosial terbesar di dunia. Pengguna Facebook, Twitter, Instagram dan lain-lain dari Indonesia menempati porsi yang cukup besar dari keseluruhan pengguna media sosial tersebut. Tetapi bagaimana bisa jumlah pengguna sosial media di Indonesia sampai pada titik tersebut? Apakah orang-orang Indonesia langsung mengetahui tentang media sosial tersebut dan secara bersamaan menggunakannya begitu saja? Tidak adakah media sebelumnya yang telah digunakan oleh orang-orang di Indonesia? Artikel ini akan berusaha untuk menjelaskan beberapa jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan merangkum dari berbagai sumber yang tersedia baik di internet ataupun dari fakta di lapangan, seperti yang kita lakukan dalam memahami tentang sejarah media pembelajaran.

Jadi, bagaimana perkembangan media sosial di Indonesia? Mari kita mulai dari awal dengan melihat media massa yang ada di Indonesia.

Dimulai dari Media Lama

“Media lama” adalah sebuah terminologi yang digunakan untuk merujuk pada suatu bentuk media massa yang tidak banyak mengandalkan teknologi internet dalam aktivitasnya sehari-hari. Media lama yang beberapa di antaranya adalah televisi, radio, surat kabar dan lain sebagainya merupakan salah satu jenis media yang paling banyak diakses dan dimiliki oleh orang di dunia atau di Inodnesia secara khusus. Media lama, apabila dibandingkan dengan perkembangan media baru menurut beberapa pihak merupakan fase yang tidak menarik. Akan tetapi media lama tidak dapat ditinggalkan begitu saja secara harfiah.

Media lama mulai banyak yang ditinggalkan oleh orang-orang kita, akan tetapi media lama tidak seutuhnya ditinggalkan. Perkembangan teknologi nyatanya mampu memberikan terobosan-terobosan baru pada perangkat-perangkat media lama sehingga menghasilkan daya saing tersendiri, misalnya munculnya TV LED, radio streaming, e-paper, dan lain sebagainya. Peralihan dan perkembagnan teknologi tersebut menyesuaikan tema masa kini dan peralihan menuju media baru di Indonesia masih memiliki banyak hambatan karena masalah infrastruktur dan masalah ekonomi.

Munculnya Media Baru

“Media baru” adalah suatu terminologi yang digunakan untuk menyebutkan suatu jenis media yang berbeda dengan media sebelumnya, dengan ciri khas utama adalah mengandalkan pada jaringan internet sebagai media distribusi utama pesan-pesan yang ada dalam media tersebut.

Secara historis, istilah media baru mulai muncul sejak munculnya era internet. Media baru merupakan sebuah jenis media yang dihasilkan dari proses digitalisasi dari perkembangan teknologi dan sains. Hal yang bersifat manual menjadi otomatis dan dari semua yang rumit menjadi ringkas sehingga semakin memudahkan pengguna. Media baru bisa pula disebut sebagai sebuah teknologi komunikasi digital yang terkomputerisasi dan terhubung ke dalam jaringan internet.

Dennis Mcquail, menjelaskan bahwa ciri-ciri media baru adalah interkonektivitas, adanya akses terhadap khalayak individu, interaktivitas, kegunaan beragam untuk berbagai macam jenis manusia. Interkonektivitas berarti adanya hubungan antara satu perangkat dengan perangkat yang lain, sementara interaktivitas berarti di dalam media baru memiliki peluang untuk melakukan interaksi antara pengguna dengan pengguna yang lain. Lebih lengkapnya telah kita bahas dalam karakteristik New Media pada artikel yang lain.

Salah satu hal yang dapat disebut dengan media baru adalah internet (walaupun tidak secara harfiah seluruh internet adalah media baru). Internet adalah sebuah jaringan komputer yang meliputi seluruh dunia dan beroperasi berdasarkan protokol tertentu yang disepakati bersama. Sejak internet muncul, perkembangan media sosial mulai pesat. Dunia media sosial hadir menggantikan media komunikasi konvensional karena kemudahannya dalam terhubung ke berbagai orang di belahan dunia dengan cepat, tanpa batas, dan juga mudah.

Munculnya Media Sosial

Pada dasarnya media sosial dapat dianggap sebagai salah satu macam macam media komunikasi. Media sosial pada umumnya adalah sebuah media yang digunakan untuk bersosialisasi (berhubungan, baik secara personal, kelompok dan lain sebagainya) antar penggunanya. Beberapa istilah yang ada dalam media sosial antara lain adalah Social Network, SNS dan Communication Network. Secara garis besar media sosial dan jaringan sosial menggunakan sistem yang sama yaitu media daring yang terhubung dengan internet. Pada media sosial dan jaringan sosial, ada banyak orang yang saling terhubung satu sama lain tanpa dibatasi dengan batas geografis, ruang, bahkan waktu dengan tujuan untuk saling berkomunikasi, berbagi sesuatu, berpendapat, menjalin pertemanan, bahkan pada beberapa kasus untuk mencari belahan hatinya.

Antara media sosial dan jejaring sosial memiliki perbedaan tertentu, terutama pada media yang digunakan. Media sosial merupakan media interaksi online sepert blog, forum, aplikasi chatting sampai dengan social network. Contoh dari media sosial meliputi e-mail, chat, dan lain sebagainya. Sementara jejaring sosial atau social network merupakan bagian dari media sosial yang merupakan sebuah jejaring online yang memuat interaksi dan relasi interpersonal yang berupa aplikasi atau situs web yang memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi dengan cara betukar informasi, berkomentar, mengirim pesan personal, mengirim gambar, video, dan lain sebagainya. Oleh karena inilah mungkin kamu akan memiliki pemahaman yang agak mirip dengan komunikasi multimedia.

Kamu bisa memahami media sosial dengan lebih jelas dengan cara mengetahui ciri ciri media sosial yang telah kita bahas pada artikel yang lain atau memperdalamnya melalui memahami pengertian media sosial menurut para ahli. Walaupun media sosial merupakan suatu jenis media tersendiri, akan tetapi fungsi media massa masih dapat kita temui pada media sosial ini, walaupun tidak seluruhnya sama.

Sementara SNS (Social Networking Sites) merupakan terminologi yang lebih khusus untuk menjelaskan tentang situs mana yang digunakan untuk melakukan aktivitas jejaring sosial tersebut. Contoh jejaring sosial sekaligus SNS adalah Facebook, Pinterest, Instagram, Youtube, Twitter, Path, Tumblr, dsbnya.

Aktivitas media sosial didukung dengan dengan adanya jaringan komunikasi yang menghubungkan dua perangkat atau lebih komputer yang mampu melakukan transfer data, instruksi dan informasi menggunakan jaringan-jaringan internet sehingga pengguna media sosial dapat saling terhubung dengan baik selama jaringan yang mereka gunakan terus menyala dengan sempurna. Dari adanya media sosial ini tentunya terdapat efek media sosial atau pengaruh media sosial yang juga perlu untuk diwaspadai.

Beberapa teknologi yang digunakan dalam komunikasi media daring selama ini antara lain adalah web, e-mail, chatting, instant messaging, FTP, web folders, video conference, newsgroup, dsbnya.

Perkembangan Media Sosial di Indonesia

Media sosial di Indonesia mulai pesat mengikuti perkembangan akses internet pada para pengguna di Inodnesia, terlebih lagi dengan perkembangan infrastruktur internet yang ada di Indonesia seperti misalnya akses wifi, jaringan fiber dan lain sebagainya.

Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2012, kurang lebih 63 juta masyarakat Indonesia terhubung dengan internet dan sebanyak 95 persen aktivitas yang mereka lakukan adalah adalah membuka media sosial. Bahkan Indonesia sampai diprediksi akan menjadi negara dengan pengguna sosial media paling aktif dan paling banyak. Salah satu alasan yang paling kuat mengapa hal tersebut bisa terjadi adalah karena perangkat-perangkat internet mobile semakin terjangkau harganya bagi masyarakat sehingga memungkinkan penetrasi jaringan pada user yang lebih luas.

Perkembangan gawai turut mendukung perkembangan akses media sosial di Indonesia. Telepon genggam pintar seperti Android, iOS, dan lain sebagainya, beserta beragam model IoT seperti phablet, tablet, dan lain sebagainya turut menyumbang pada semakin luasnya akses internet dan media sosial bagi masyarakat di Indonesia.

Saat ini media sosial tidak hanya digunakan sebagai platform komunikasi dan sosialisasi, tetapi juga digunakan untuk kepentingan politik, pemerintahan, dan lain sebagainya sebagaimana yang terjadi pada kasus pemilu presiden pada tahun 2014 yang sebagian besar kampanye sangat masif dilakukan melalui internet dan media sosial. Konstruksi realitas sosial terhadap suatu informasi atau peristiwa tertentu sangat mudah dilakukan dengan media sosial. Apabila kamu tertarik mendalaminya, kamu bisa mempelajari teori konstruksi sosial untuk membantu memahami realitas ini. Lihat juga teori konvergensi media, teori media komunikasi, atau teori persamaan media.

Orang-orang Indonesia semakin hari semakin aktif dalam dunia media sosial, dengan tingkat penetrasi yang mencapai puluhan juta orang, sehingga konten-konten apapun dapat viral dengan mudah seperti misalnya peristiwa-peristiwa unik sampai pada hal-hal kecil yang mungkin sebelumnya tidak pernah terpikirkan akan viral.

Petisi-petisi online juga semakin marak yang menunjukkan bahwa pengguna media sosial tidak hanya menyadari fungsi media sosial untuk berinteraksi, tetapi juga untuk melakukan gerakan-gerakan atau mendukung gagasan-gagasan tertentu agar mereka dapat berkontribusi dalam mengatur perkembangan masyarakat yang ada di sekitarnya, seperti misalnya petisi penghentian siaran televisi yang tidak mendidik, pembubaran gerakan massa tertentu dan lain sebagainya.

Penggunaan media sosial juga semakin beragam. Tidak hanya aktivitas mencari teman, bersosialisasi, dan lain sebagainya, tetapi media sosial di Indonesia juga digunakan untuk melakukan promosi produk tertentu atau pada prinsipnya melakukan bisnis tertentu. Dengan demikian para pebisnis akan memiliki kemudahan dalam melakukan aktivitas distribusi sehingga biaya produksi akan semakin rendah. Tidak hanya berjualan, media sosial juga difungsikan untuk aktivitas politik sebagaimana telah disinggung sebelumnya.

Melihat besarnya potensi pengguna di Indonesia tersebut sampai membuat perusahaan media sosial mulai membuka cabang-cabang atau kantor resmi untuk memudahkan komunikasi dengan pemerintah ataupun dengan para penggunanya yang ada di Indonesia. Pembukaan kantor resmi ini tentu menguntungkan karena selain memudahkan pengguna media sosial tersebut untuk menyampaikan keluhannya, juga membuka peluang pekerjaan bagi orang-orang tertentu.

Dampak Media Sosial di Indonesia

Walaupun media sosial menawarkan kemudahan dalam berkomunikasi, bersosialisasi, dan lain sebagainya, akan tetapi bukan berarti media sosial sepenuhnya memberikan dampak positif pada masyarakat kita. Nyatanya terdapat dampak-dampak negatif yang cukup serius dan apabila tidak ditangani dengan baik dapat membuat masyarakat kita malah berkembang ke arah yang negatif dan tidak sesuai dengan harapan kita sebagai orang Indonesia.

  • Banyaknya waktu yang dihabiskan untuk media sosial

Salah satu dampak negatif media sosial yang mungkin paling terlihat adalah perkembangan sosial pada generasi muda yang cenderung terganggu. Maksudnya adalah, sebagian generasi muda terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial dan akhirnya malah tidak memiliki keahlian untuk bersosialisasi secara langsung di dunia nyata. Keberanian untuk menjalin hubungan dengan orang yang tidak dikenal, yang sama-sama berada di lift atau kereta misalnya semakin rendah. Akibatnya tentu saja hubungan sosial menjadi semakin lemah dan mereka semakin sulit untuk mendapatkan pertolongan.

  • Konten media sosial mudah memberi pengaruh negatif

Selain itu, semakin banyaknya pengguna media sosial yang berasal dari anak-anak nyatanya menyebabkan anak-anak sangat mudah untuk mengimitasi atau meniru konten-konten negatif yang beredar luas di media sosial. Mereka dapat dengan mudah masuk ke grup tertentu yang isinya berbagai umur sehingga bahasa yang digunakan pun beragam, bahkan bahasannya pun ada yang menjurus ke topik-topik dewasa yang semestinya tidak diketahui oleh mereka pada umur tersebut.

Oleh karena dampak-dampak itulah, para orang tua harus semakin hati-hati dalam mendidik anaknya, bahkan bila perlu disediakan waktu khusus untuk mengawasi perkembangan sang anak agar buah hati mereka dapat berkembang menjadi generasi penerus yang memiliki kemampuan yang cukup untuk mengembangkan dirinya dan mencapai tujuan hidup yang dia miliki sebagai salah satu anggota masyarakat Indonesia.

Itulah perkembangan media sosial secara ringkas yang terjadi di Indonesia. Semoga dengan gambaran di atas kamu dapat mengetahui bagaimana media sosial berkembang di Indonesia. Jangan lupa untuk membaca artikel PakarKomunikasi yang lain ya! Selamat belajar komunikasi!