20 Dampak Negatif Dari Media Sosial

Bicara sosial media bukan lagi menjadi sesuatu yang sempit di era yang digadang-gadang era millenial ini. Sosial media layaknya sudah menjadi candu yang harus dimiliki setiap orang. Dengan adanya sosial media tersebut masyarakat akan semakin dimudahkan dalam berbagai aktivitasnya terutama aktivitas dalam menjalin komunikasi.

Namun dibalik segala manfaat yang sudah dapat kita nikmati manfaatnya sekarang, orang-orang belum terlalu memperdulikan tentang dampak-dampak negatif yang ada dari sosial media itu sendiri. Dan kali ini kami akan membahas apa sajakah dampak-dampak yang ditimbulkan dari adanya sosial media. (Baca juga: Etika Komunikasi Massa)

  1. Menurunnya tingkat kesehatan

Sehat itu mahal, dan percayakah anda jika sosial media ternyata memiliki pengaruh terhadap kesehatan kita? Mau tidak mau anda harus percaya karena dampak ini telah terbukti benar setelah dilakukan oleh banyak peneliti di dunia. Jika anda sudah terlalu asyik memainkan sosial media maka mata anda akan selalu terpaku kepada layar smartphone yang tentu akan mengganggu kesehatan mata anda. (Baca juga: Sejarah Perkembangan Alat Komunikasi)

 

Terlebih jika anda terus menerus melakukan aktivitas tersebut hingga larut malam, selain akan mengganggu kesehatan mata, berat badan anda bisa saja naik. Hal tersebut pernah dikemukakan oleh para peneliti Nothwestern University, mereka menyatakan penggunaan smartphone saat di jam-jam tidur akan dapat menyebabkan obesitas karena paparan sinar biru dari smartphone dapat meningkatkan hormone ghrelin yang berfungsi memberi sinyal lapar pada tubuh seseorang.

  1. Memungkinkan menjadi seorang yang individualis

Inilah hal yang sering kita lihat di sekeliling kita, karena sudah banyak kita temui orang-orang yang asyik sendiri dengan gadgetnya. Jika seseorang terlalu menikmati dengan adanya sosial media ini maka sifat individualis lambat laun akan muncul. Sehingga  seseorang ini lebih menikmati keberadaannya sendiri sekalipun ketika bertemu dengan banyak orang. (Baca juga: Sejarah Media Massa)

  1. Menimbulkan sikap acuh terhadap orang-orang disekeliling

Dari dampak individualis penggunaan sosial media juga menjadikan seseorang lemah dalam bersimpati bahkan berempati terhadap keadaan sekelilingnya karena perhatiannya akan selalu tertuju pada layar smartphonenya. Hal ini banyak kita temukan di tempat-tempat umum. Misalnya saat di kendaraan umum.

  1. Terjadinya cyber-bullying

Apa itu cyber bullying?cyber bullying merupakan bentuk kekerasan di internet yang dilakukan atau dialami oleh seseorang terutama anak-anak dan remaja. Umumnya cyber bullying dilakukan para remaja dimana pada usia-usia tersebut mereka membutuhkan pengakuan tentang keberadaan mereka. (Baca juga: Elemen-Elemen Komunikasi)

  1. Maraknya kejahatan yang berasal dari sosial media

Kita mungkin sudah sering mendengar kabar di berita-berita tentang kasus kejahatan yang berawal dari sosial media ini, diantaranya seperti kasus penculikan, pemerkosaan hingga pembunuhan. Inilah salah satu dampak negatif yang cukup parah dari sosial media. Ketika di sisi lain sosial media memberikan dampak positif untuk menambah pertemanan,di sisi lain ada dampak yang harus kita perhatikan.

Hal ini umumnya terjadi pada seseorang yang usianya masih remaja.  Sifat pemikiran remaja yang cenderung masih labil maka akan lebih mudah bagi pelaku kejahatan untuk melaksanakan aksinya tersebut. Anda bisa lebih selektif untuk menjalin pertemanan jika anda baru mengenalnya melalui sosial media.

Baca juga:

  1. Menurunkan produktivitas

Salah satu yang dapat memicu menurunnya produktivitas seseorang adalah ketika fokusnya tergantikan oleh hal-hal yang lain. Tentu penggunaan sosial media yang berlebih maka akan membuat anda enggan untuk melakukan hal-hal lain yang lebi bermanfaat dan bisa anda lakukan.

  1. Bisa melalaikan sesuatu yang menjadi kewajiban

Seseorang tentu mempunyai kewajiban yang seharusnya bisa sesegera mungkin dilakukan. Seperti misalnya bagi seseorang yang beragama Islam setiap harinya harus melaksanakan sholat yang merupakan ibadah wajib yang tidak boleh dilalaikan. Bagi seorang pelajar juga mempunyai kewajiban untuk belajar. Disini sosial media tentu berperan untuk membuat seseorang menunda pekerjaaannya.

Yang disayangkan pelajar-pelajar saat ini banyak yang mengalihkan fokusnya untuk kegiatannya bersosial media. Tidak hanya di rumah, ketika di sekolah pun tempat yang seharusnya digunakan sebagai tempat menuntut ilmu ada kalanya tergangggu ketika seorang murid lebih sering menggunkan handphonenya di dalam kelas untuk kegiatan diluar pembelajaran.

  1. Menghambat mimpi dan cita-cita

Masih berkaitan dengan point di nomor 5, ketika produktivitas-produktivitas seseorang mulai menurun maka hal-hal yang seharusnya dilakukan untuk mencapai tujuan kita akan terhambat dikarenakan seseorang tersebut telah berada di zona nyaman yang membuat enggan bergerak sehingga mengakibatkan lupa bahwasannya seseorang tersebut mempunyai mimpi yang harus dikejar. (Baca juga: Cara Berkomunikasi dengan Baik)

Zona nyaman yang kami maksud tentu zona nyaman ketika bersosial media.

  1. Maraknya informasi kebohongan

Sebarkan, sebarkan, sebarkan!

Kata-kata tersebut acap kali kita lihat di sosial-sosial media seperti facebook, whatsapp, dan lain-lain. Bagi seseorang yang belum memiliki pemikiran kritis tentu dengan mudahnya percaya dengan informasi yang belum jelas kebenarannya sehingga kemudian pesan berantai tersebut beredar dimana-mana. Informasi-informasi yang berupa kebohongan ini sering kali kita menyebutnya dengan hoax.

Yang menakjubkan beberapa kali kabar hoax bisa menjadi viral karena banyaknya seseorang yang menerima kemudian menyebarkannnya.

  1. Melabilkan emosi

Mungkin yang menjadi pertanyaan anda adalah kapan sosial media dapat berperan memainkan emosi seseorang? Emosi seseorang akan cenderung terganggu ketika melihat suatu berita dan tulisan yang tidak sesuai dengan perasaan orang tersebut. (Baca juga: Macam-Macam Media Komunikasi)

  1. Membuat hidup lebih konsumtif

Kehidupan di era modern seperti ini nampaknya semakin menambahkan kebutuhan seseorang. Salah satunya kebutuhan untuk pembelian paket data. Bagi seseorang yang sudah mengalami ketergantungan terhadap internet terutama sosial media ketika kuota maupun paket data yang dimiliki sudah habis tanpa pikir panjang tentu akan menyegerakan untuk mengisinya kembali tanpa memikirkan keperluan yang harus diutamakan.

Mungkin hal ini tidak terlalu penting bagi seseorang yang berada dikalangan menengah ke atas.

  1. Pembajakan yang merugikan

Mungkin anda mempunyai teman yang usil ketika membajak sosial media anda. Untuk hal seperti itu mungkin anda tidak terlalu merasa kesal. Tapi apa jadinya ketika pembajakan tersebut dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang dapat merusak image anda?tentu hal tersebut sangat merugikan pribadi kita bukan?

  1. Mengakibatkan kecanduan

sudah bukan hal yang diragukan lagi saat ini sudah banyak orang-orang yang lebih menyukai berkomunikasi melalui sosial media dibanding melakukan komunikasi secara langsung. Ungkapan sosial media mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat nampaknya nyata dan menjadikan bukti bahwa seseorang tersebut telah mengalami candu karena sosial media.

Baca juga :

  1. Privasi kehidupan lebih diketahui orang banyak

Mungkin hal ini tidak berlaku bagi seseorang yang kurang suka mengumbar privasinya di sosial media. Namun ketika ada seseorang yang terlalu gemar menunjukkan kehidupan bahkan privasinya tentu hal tersebut menjadi kurang baik atau bisa dianggap spam. Terlebih ketika hal tersebut diketahui seseorang yang memiliki niat jahat.

  1. Mudahnya seseorang meluapkan perasaannya

Menggunakan Sosial media memang merupakan hak bagi semua orang, salah satunya untuk berbagi cerita mengenai apa yang telah dirasakan seseorang tersebut. Tapi mungkin anda sering melihat tentang komentar-komentar negatif yang diberikan dengan menggunakan kata-kata kasar dan tidak sewajarnya.

Dengan sosial media seseorang dengan mudahnya memberi komentar kepada orang lain, sekalipun tidak saling mengenal. Namun komentar dengan bentuk yang kurang baik tentunya bisa membuat orang lain yang membacanya bisa merasa sakit hati.  (Baca juga: Teori Komunikasi Intrapersonal)

  1. Mudahnya akses untuk mendapatkan informasi yang tidak baik

Selain beredarnya hoax, nyatanya sosial media juga memudahkan akses untuk menyebar informasi  berupa isu-isu negatif, pornografi dan lainnya. Terkait isu-isu negatif seperti hal-hal yang mengandung SARA tentu dapat menimbulkan perpecahan antar suku, ras dan agama.

Dan hal-hal yang berbau pornografi bukan merupakan sesuatu yang begitu saja bisa diabaikan terutama untuk anak-anak yang masih dibawah umur.

  1. Tersebarnya perilaku yang kurang baik

Adanya sosial media pada akhirnya juga menambah kegiatan kerja pemerintah kita. Jika dulu hanya media televisi diharuskan untuk menyensor acara yang ditayangkan saat ini dari sosial media nyatanya yang harus lebih diperhatikan. Sosial media mempunyai akses yang lebih mudah dan tidak semua yang berada di sosial media merupakan hal-hal baik. (Baca juga: Pengertian Informasi Menurut Para Ahli)

Ketika seseorang terutama pada usia anak-anak dan remaja menyaksikan suatu tontonan yang tidak baik maka muncul dorongan-dorongan untuk meniru perilaku apa yang telah ditontonnya.

  1. Menurunkan daya ingat

Ketika seseorang sudah terlalu asyik memainkan gadget dan berbincang di sosial media maka daya ingat seseorang tersebut semisal jadi rentan lupa terhadap waktu.

  1. Menurunkan kreativitas

Selain menurunkan produktivitas bermain sosial media juga mampu menurunkan kreativitas.

  1. Menimbulkan kebencian

Ini juga hal yang sering terjadi saat ini karena tidak semua orang-orang dapat menerima apa yang disebarkan oleh orang lain dan hal itulah yang acapkali menimbulkan kebencian. (Baca juga: Model Komunikasi Schramm)

Itulah 20 dampak negatif dari adanya sosial media, semoga selain menikmati manfaatnya kita juga menjadi lebih memperhatikan akan dampak negatif yang ada. So,janganlah terlalu berlebih dalam menggunakan sosial media. Dan yang terpenting semoga informasi dari kami bermanfaat.