Komunikasi merupakan suatu elemen yang digunakan di segala bidang. Komunikasi merupakan media perantara yang menghubungkan individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi yang dilakukan oleh seorang komunikator kepada komunikan dengan tujuan untuk mendapatkan umpan balik. (Baca juga: Kode Etik Public Relations)
Apabila umpan balik dari komunikan sesuai dengan apa yang diharapkan maka komunikasi berjalan dengan lancar atau komunikasi efektif.
Komunikasi yang dilakukan antar individu disebut dengan komunikasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal, sedangkan komunikasi yang digunakan dalam kelompok atau organisasi disebut dengan komunikasi organisasi. (Baca juga: Manajemen Public Relations)
Komunikasi diterapkan setiap hari oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, komunikasi berkaitan dengan hubungan masyarakat.
Hubungan masyarakat adalah seni menciptakan pemahaman publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam pemahaman dan kepercayaan publik terhadap individual atau organisasi. Hubungan masyarakat ini disebut juga sebagai public relations. Suatu perusahaan adalah salah satu contoh organisasi. (Baca juga: Etika Public Relations)
Perusahaan terdiri dari orang-orang yang bekerja maksimal untuk mencapai kesuksesan perusahaan tersebut. Selain orang yang ada dalam perusahaan tersebut, perusahaan juga membutuhkan tenaga kerja lain yang mempengaruhi tingkat produktivitas perusahaan.
Orang-orang atau perusahaan lain yang mempengaruhi perusahaan tersebut humas eksternal. Humas bertugas mempromosikan produk perusahaan dan memberikan pandangan baik terhadap citra perusahaan. Seorang humas bertugas untuk berinterakasi langsung terhadap publik. (Baca juga: Teori Public Relations)
Oleh karena itu, sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan juga berkaitan dengan humas sebuah perusahaan. Menurut Onong Uchjana Effendy (1989), humas eksternal adalah hubungan masyarakat yang diselenggarakan oleh suatu organisasi dengan publik luar dalam suatu organisasi seperti penduduk di lingkungan sekitar, instasi pemerintahan, pers, pelanggan, konsumen, dan lainnya yang berkaitan dengan organisasi tersebut. (Baca juga: Etika dalam Media Relations)
Komunikasi ini bersifat dua arah yang memudahkan organisasi untuk menjalin kerjasama dengan publik. Humas eksternal merupakan salah satu kegiatan public relations yang memiliki tanggungjawab untuk mendongkrak citra perusahaan kepada masyarakat luas.
Komunikasi yang digunakan oleh humas eksternal adalah komunikasi persuasif. Komunikasi persuasif adalah komunikasi yang pesan dan informasinya bersifat mengajak seseorang. Selain itu komunikasi yang informatif juga menjadi pelengkap dalam kegiatan humas eksternal. (Baca juga: Tujuan Media Relations)
Adapun hubungan komunikasi dalam humas eksternal adalah sebagai berikut:
1. Menarik simpati
Komunikasi berhubungan dengan humas eksternal suatu perusahaan. Komunikasi menjadi unsur utama seorang humas untuk menarik simpati seseorang.
Humas bertugas memberikan informasi secara jelas sehingga informasi tidak ambigu. Informasi yang ambigu adalah informasi yang memiliki arti ganda. Keterampilan dalam berkomunikasi dapat menarik simpati publik pada perusahaan yang tengah dipromosikan tersebut. (Baca juga: Teori Public Speaking)
2. Menarik minat publik
Seorang humas juga dituntut untuk berkomunikasi secara terampil dalam menarik minat publik. Ketertarikan publik pada sebuah perusahaan terletak pada presentase perusahan, tingkat produktivitas, penghargaan yang didapat selama perusahaan tersebut aktif, dan pertimbangan lainnya.
Untuk itu seorang humas dapat berkomunikasi dengan publik dengan memberikan pandangan yang baik terhadap perusahaan tersebut. Publik akan berminat apabila humas berbicara dengan etika yang baik dan memperlakukan publik dengan baik. (Baca juga: Teori dalam Opini Publik)
3. Menciptakan kesan
Keterampilan dalam berkomunikasi menjadi faktor utama untuk menciptakan kesan yang baik bagi publik terhadap sebuah perusahaan. Tahapan yang dapat menciptakan kesan berikutnya adalah bagaimana publik mampu memahami suatu kondisi, memahami ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya.
Informasi yang disampaikan humas juga harus bersifat informatif, edukatif, dan persuasif. Oleh karena itu, informasi yang diberikan oleh humas juga harus diperhatikan untuk memberikan kesan pertama yang menarik untuk si pelanggan. (Baca juga: Urgensi Opini Publik dalam Komunikasi Politik)
4. Memberikan pengetahuan
Pengetahuan yang dimiliki oleh perusahaan merupakan sebuah informasi mengenai profil perusahaan. Humas bertugas untuk memberikan informasi kepada publik internal maupun publik eksternal dengan menggunakan bahasa yang jelas, sederhana, dan mudah dipahami oleh publik.
Publik akan peduli dan tertarik karena memahami informasi yang disampaikan humas secara jelas dan memberikan informasi yang akurat.
Misalnya profil perusahaan yang diberikan kepada publik merupakan profil perusahaan yang telah diupdate. Humas juga memberikan informasi berupa penghargaan-penghargaan yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut. (Baca juga: Strategi Komunikasi dalam Pembentukan Opini Publik)
5. Menciptakan pemahaman
Humas dalam suatu perusahaan berperan aktif terhadap citra perusahaan. Humas sebagai jembatan antara pihak perusahaan dengan publik eksternal. Humas eksternal merupakan kegiatan komunikasi publik yang dilakukan dari pihak perusahaan kepada publik. Tujuannya untuk meningkatkan citra perusahaan.
Informasi seputar perusahaan telah dipahami oleh humas sehingga humas akan lebih mudah menyampaikannya kembali kepada publik. Humas hanya menjelaskan informasi perusahaan secara umum saja. Keterampilan berbahasa juga diperhatikan untuk humas karena komunikasi yang efektif merupakan komunikasi yang menciptakan pemahaman dari informasi itu sendiri. (Baca juga: Fungsi Bahasa Non Verbal dalam Public Speaking)
6. Menjalin kerjasama
Hubungan komunikasi dengan humas eksternal yang terakhir adalah menjalin kerjasama. Komunikasi antara humas dengan publik dengan memberikan informasi yang jelas dan memasukan kalimat-kalimat persuasif sehingga publik yang berminat akan sepakat menjalin kerjasama pada perusahaan tersebut. (Baca juga: Teori Komunikasi Publik)