Manusia sebagai makhluk hidup memiliki kebutuhan untuk keberlangsungan hidupnya. Salah satunya adalah membeli berbagai macam produk seperti produk kesehatan, produk makanan, produk teknologi, dan produk-produk lainnya. Komunikasi memiliki peran yang penting sebagai alat untuk tawar-menawar antara penjual dan pembeli. Komunikasi dalam proses ini disebut dengan komunikasi pemasaran, dimana seorang penjual berpotensi untuk menginformasikan mengenai kualitas produk dengan konsumen.
Konsumen merupakan orang yang mengonsumsi suatu produk untuk kebutuhan dirinya sendiri, keluarga, maupun orang lain. Pembahasan kali ini berhubungan dengan perilaku konsumen. Menurut Kotler dan Keller, perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka. (Baca juga: Komunikasi Pemasaran)
Adapun aspek komunikasi dalam perilaku konsumen adalah sebagai berikut:
- Mencari produk yang kurang dibutuhkan
Hal yang pertama kali dilakukan oleh seorang konsumen adalah mencari terlebih dahulu produk yang ingin dibeli. Produk yang dicari biasanya produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, namun ada juga produk yang dibeli hanya sekedar suka tanpa ada manfaatnya untuk kebutuhan hidup. (Baca juga: Strategi Komunikasi Pemasaran)
- Menggunakan produk secara berlebihan
Produk yang sering dibeli atau dikonsumsi oleh konsumen biasanya produk-produk berkualitas. Orang-orang lebih banyak mempercayai produk luar negeri dibandingkan dengan produk negaranya sendiri atau produk lokal. Produk luar dinilai teruji kualitasnya, sehingga orang-orang gengsi untuk mengonsumsi produk yang ditawarkan di pasaran lokal. Padahal harga produk lokal lebih murah dibandingkan dengan produk luar negeri. (Baca juga: Teori Komunikasi Pemasaran)
- Menilai kualitas produk
Seorang konsumen ketika ingin membeli produk biasanya yang utama diperhatikan adalah kualitas produk. Kualitas produk yang baik tidak akan mengecewakan konsumen. Jika harga suatu produk lebih mahal dan memiliki kualitas produk yang bagus maka seorang konsumen biasanya lebih memilih produk tersebut. Produk yang berkualitas tinggi cenderung memiliki harga yang mahal dan merk yang terkenal di pasaran. (Baca juga: Strategi Pemasaran Produk Baru)
- Menyukai produk yang bernilai religius dan mistis
Aspek komunikasi dalam perilaku konsumen ini sering terjadi belakangan ini. Adanya masyarakat yang fanatik dengan agama membuat seseorang lebih sensitif ketika melihat produk-produk yang berhubungan dengan agamanya. Perilaku konsumen ini cenderung lebih banyak mendengarkan nasihat para pemuka agama jika ingin membeli suatu produk. Selain itu, konsumen juga menyukai produk yang antik dan berbau mistis. (Baca juga: Peran Komunikasi Pemasaran)
- Mengikuti trend
Konsumen yang banyak membeli sebuah produk tanpa memiliki tujuan yang jelas ini disebut dengan konsumen yang mengikuti trend. Seorang konsumen yang tidak ingin dunianya tertinggal oleh trend dunia. Misalnya, dalam dunia fashion, membeli produk gadget terbaru, dan mengonsumsi produk-produk lainnya. (Baca juga: Sarana Komunikasi dalam Pemasaran Produk)
- Suka pamer
Di zaman teknologi yang canggih ini, kebanyakan konsumen memilih untuk memamerkan produk yang dibelikan sebelum habis dikonsumsi. Konsumen sering menggunakan media sosial untuk mem-posting produk yang dibelinya agar dilihat oleh seluruh pengguna media sosial. Misalnya, membeli makanan yang unik dan terlihat mewah. Sebelum dimakan biasanya difoto terlebih dahulu untuk memamerkan produk tersebut kepada pengguna media sosial lainnya. (Baca juga: Fungsi Periklanan dalam Dunia Pemasaran)
- Senang bersosialisasi
Kebanyakan konsumen suka berkumpul untuk bersosialisasi. Bersosialisasi tidak hanya dilakukan melalui tatap muka saja, tetapi sosialisasi juga dapat dilakukan melalui media sosial. Oleh karena itu, penawaran produk saat ini tidak hanya dilakukan di pusat perbelanjaan saja.
Zaman yang Mengikuti teknologi canggih ini menciptakan pemasaran produk di dunia vitual dengan adanya berbagai macam e-commerce. Dengan demikian, konsumen dapat dengan mudah dan cepat membeli produk yang diinginkannya. (Baca juga: Contoh Kesalahan dalam Komunikasi Pemasaran Global)
- Kurang peduli lingkungan
Perilaku konsumen seperti kurang peduli terhadap lingkungan ini sering terjadi di masyarakat. Walaupun banyak orang yang telah mengkampanyekan agar seorang konsumen peduli terhadap lingkungan, tetapi para konsumen nampaknya masih banyak yang belum menyadari bahwa lingkungan tidak hanya digunakan oleh manusia saja. Misalnya, konsumen yang menggunakan kantong plastik tidak dapat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan yang baik tanpa kantong plastik. (Baca juga: Cara Komunikasi Marketing)
- Tidak terencana
Perilaku ini sering kali dialami oleh beberapa konsumen. Ketika seorang konsumen telah memasuki pusat perbelanjaan biasanya hal dilakukan adalah berjalan menyusuri produk-produk yang ditawarkan oleh pusat perbelanjaan tersebut. Sebelumnya seorang konsumen memiliki niat untuk membeli suatu produk yang dicarinya, tetapi ketika melihat produk yang dirasa bagus maka ia pun membeli produk tersebut. Ini menunjukkan bahwa perilaku konsumen tidak terencana. (Baca juga: Proses Komunikasi Pemasaran)
- Mudah mengambil keputusan
Perilaku konsumen terakhir adalah mudah mengambil keputusan. Konsumen sering mengambil keputusan dengan sangat cepat tanpa memikirkan kebutuhan apa saja yang lebih utama untuk didahului. Seorang konsumen tidak dapat berpikir dalam jangka panjang mengenai produk yang akan dibelinya.
Setiap orang jarang yang memikirkan kesehatan karena para konsumen lebih mengutamakan sebuah produk trend atau fashion dibandingkan dengan produk-produk medis yang sifatnya mencegah sakit. (Baca juga: Faktor dalam Menentukan Bauran Komunikasi Pemasaran)
Demikian penjelasan terkait apa saja apek komunikasi dalam perilaku konsumen yang biasa terjadi dalam komunikasi sehari-hari