Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Seseorang perlu berkomunikasi dengan orang lainnya untuk mengungkapkan isi pikirannya, dan mengekspresikan diri. Demikian pula dalam hubungan perawat dan pasien.
Perawat harus memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik, sebab berbagai informasi/ data terkait kesehatan pasien serta pengambilan keputusan mengenai tindakan keperawatan yang paling tepat bisa didapatkan melalui komunikasi. Pada artikel kali ini Pakar Komunikasi akan memaparkan 13 tujuan komunikasi terapetik.
Pengertian
Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang dilakukan dalam keperawatan, komunikasi yang dijalin antara perawat dengan pasiennya. Komunikasi terapeutik dilakukan ketika perawat melakukan intevensi keperawatan (baca juga: komunikasi terapeutik dalam keperawatan).
Dalam hal ini, perawat dituntut untuk mampu mengumpulkan data pengakajian, memberikan informasi atau pendidikan kesehatan serta mempengaruhi pasien untuk melaksanakannya, menunjukkan kepedulian dan memberikan rasa nyaman, serta menumbuhkan rasa percaya diri pasien.
Perawat juga harus mampu melakukan evaluasi pelaksanaan intervensi keperawatan yang dilakukannya, kemudian melakukan perubahan sebagai upaya meningkatkan kesehatan pasien, serta mencegah terjadinya masalah-masalah legal terkait proses keperawatan.
Komunikasi terapetik perlu direncanakan sebaik mungkin dengan kesembuhan pasien sebagai pusat, sehingga dapat membantu pasien mencapai kondisi yang adaptif dan positif. Komunikasi terapetik merupakan komunikasi interpersonal, komunikasi pribadi antara perawat dengan pasien (baca juga komunikasi antar pribadi, komunikasi gender). Dalam hal ini perawat bertugas untuk membantu pasien, dan pasien sebagai pihak yang menerima bantuan.
Sebagai komunikasi yang berfokus pada kesembuhan pasien, komunikasi terapeutik memiliki ciri-ciri sebagai berikut (baca juga: karakteristik komunikasi terapeutik):
- Komunikasi yang terjadi antara perawat dengan pasiennya (baca juga: psikologi komunikasi);
- Terjalin hubungan yang akrab dan memiliki tujuan (baca juga: filsafat komunikasi);
- Fokus terletak pada pasien yang membutuhkan bantuan;
- Perawat secara aktif mendengarkan dan memberikan respon kepada pasien.
Tujuan
Seperti telah disinggung sebelumnya, komunikasi terapetik bertujuan untuk mengembangkan pribadi pasien agar mencapai kondisi yang adaptif dan positif. Komunikasi terapetik diarahkan pada pertumbuhan pasien. Secara lebih rinci, berikut ini pemaparan tujuan komunikasi terapeutik:
1. Realisasi dan penerimaan diri serta peningkatan penghormatan diri pasien
Pasien yang memiliki penyakit berat kadangkala mengalami perubahan terkait gambar dirinya. Ia tidak mampu menerima keadaanya, mengalami penurunan harga diri, hingga merasa tidak berarti dan mengalami depresi. Dengan komunikasi terapetik, perawat dapat mengembangkan pribadi pasien dengan mengarahkannya pada pertumbuhan pasien yang meliputi realisasi diri, penerimaan diri, serta peningkatan penghormatan diri.
Dengan demikian, diharapkan terjadinya perubahan dalam diri pasien. Pasien yang pada awalnya tidak bisa menerima dirinya dan penyakit yang dideritanya dengan apa adanya, menjadi mampu menerima dirinya (baca juga: bahasa sebagai alat komunikasi).
2. Pasien mampu membina hubungan interpersonal dan saling bergantung dengan orang lain.
Komunikasi terapetik dilakukan agar pasien dapat belajar bagaimana menerima dan diterima orang lain. Dalam hal ini perawat perlu melakukan komunikasi yang jujur, terbuka, dan menerima pasien apa adanya. Dengan begitu, perawat dapat membantu pasien meningkatkan kemampuan klien dalam membina hubungan saling percaya.
Hubungan mendalam yang digunakan perawat dalam berinteraksi dengan pasien merupakan area untuk mengekpresikan kebutuhan, memecahkan masalah, dan meningkatkan kemampuan pasien dalam membina hubungan (baca juga: prinsip-prinsip komunikasi).
3. Meningkatkan fungsi dan kemampuan pasien untuk memuaskan kebutuhannya serta mencapai tujuan yang realistis.
Terkadang pasien menetapkan ideal diri atau tujuan yang terlalu tinggi atau malah terlalu rendah, tanpa mengukur kemampuan dirinya. Seseorang yang merasa kenyataan dirinya mendekati ideal, akan memiliki harga diri yamg tinggi. Sebaliknya seseorang yang merasa kenyataan hidupnya jauh dari ideal akan merasa rendah diri.
Dengan komunikasi terapetik, perawat akan membantu pasien mengetahui batasan serta kemampuan dirinya, sehingga dapat menetapkan ideal diri atau tujuan yang tepat (baca juga: komunikasi yang efektif).
4. Pasien memiliki rasa identitas yang jelas dan peningkatan integritas diri
Rasa identitas menyangkut status, peran, serta jenis kelamin seseorang. Pasien yang mengalami gangguan identitas diri biasanya memiliki integritas diri yang rendah serta perasaan rendah diri. Dengan komunikasi terapetik, perawat dapat membantu pasien meningkatkan integritas diri serta identitas diri yang jelas. Untuk melakukannya, perawat perlu menggali semua aspek kehidupasn pasien, baik di masa sekarang ataupun masa lalu (baca juga: komponen komunikasi terapeutik).
5. Membantu pasien mengurangi beban perasaan dan pikirannya
Dengan komunikasi terapetik, perawat dapat membantu pasien untuk memperjelas beban perasaan serta pikiran yang dialaminya, kemudian membantu menguranginya.
6. Membantu pasien mencapai tingkat kesembuhan yang diharapkan.
Komunikasi terapetik mempermudah perawat dalam menjalin hubungan saling percaya dengan pasien, dengan begitu pencapaian tujuan asuhan keperawatan akan lebih efektif dan memberikan kepuasan secara profesional.
7. Membantu meningkatkan kualitas asuhan keperawatan bagi pasien
Kualitas hubungan antara perawat dengan pasiennya sangat mempengaruhi kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. Komunikasi terapetik berbeda dengan hubungan sosial biasa. Komunikasi terapetik harus memberi dampak percepatan kesembuhan pasien. Perawat harus menyadari hal ini dalam melakukan komunikasi dengan pasien.
8. Membantu pasien mengambil tindakan untuk mengubah situasi
Bila pasien percaya pada hal yang diperlukan, perawat dapat membantu pasien dalam mengambil tidakan untuk mengubah situasi yang ada (baca juga: prinsip komunikasi terapeutik).
Tujuan Lainnya
- Mendorong dan menganjurkan terjalinnya kerjasama antara perawat dengan pasien
- Mengidentifikasi, mengungkap, mengkaji serta melakukan evaluasi tindakan intervensi keperawatan.
- Membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik serta diri pasien sendiri.
- Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk pasien
- Memperbaiki pengalaman emosional pasien (baca juga: hambatan-hambatan komunikasi)
Demikian artikel mengenai 13 tujuan komunikasi terapetik ini. Terdapat 13 tujuan komunikasi terapetk, yaitu: realisasi dan penerimaan diri serta peningkatan penghormatan diri pasien; pasien mampu membina hubungan interpersonal dan saling bergantung dengan orang lain; meningkatkan fungsi dan kemampuan pasien untuk memuaskan kebutuhannya serta mencapai tujuan yang realistis; pasien memiliki rasa identitas yang jelas dan peningkatan integritas diri; membantu pasien mengurangi beban perasaan dan pikirannya; membantu mengambil tindakan yang efektif untuk pasien; memperbaiki pengalaman emosional pasien.
Selain itu komunikasi terapetik juga bertujuan untuk membantu pasien mencapai tingkat kesembuhan yang diharapkan; membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik serta diri pasien sendiri; membantu meningkatkan kualitas asuhan keperawatan bagi pasien; membantu pasien mengambil tindakan untuk mengubah situasi; mendorong dan menganjurkan terjalinnya kerjasama antara perawat dengan pasien; mengidentifikasi, mengungkap, mengkaji serta melakukan evaluasi tindakan intervensi keperawatan.
Anda juga bisa membaca artikel teknik komunikasi terapeutik sebagai tambahan referensi. Silahkan tinggalkan komentar yang membangun, jangan sungkan untuk menshare artikel ini. Semoga bermanfaat! 🙂