Dalam dunia media massa atau pers, ada banyak teori dan sistem yang berkembang dalam sejarah dan mewarnai corak sistem pers atau media massa. Dimulai dari sistem liberal, sistem otoriter, sistem kiri, dan lain sebagainya. Semua sistem tersebut memiliki corak-corak tersendiri dan kadang kala saling bertentangan satu sama lainnya. Oleh karena itu dewasa ini kita perlu mempelajari kembali sistem-sistem pers tersebut sebagai bahan refleksi sekaligus sebagai pengetahuan atau wawasan baru tentang sistem media massa. Dalam artikel ini, kita akan terlebih dahulu membahas sistem pers otoriter. Jangan lupa siapkan secangkir minuman hangat untuk menemanimu belajar pada saat ini ya!
Baca juga:
Pengertian
Sistem pers otoriter adalah sebuah sistem media massa yang didasarkan terhadap teori pers otoriter atau dikenal juga dengan sebutan pers authoritarian. Teori ini merupakan teori media massa yang dianggap paling tua di antara teori pers yang lain karena sudah muncul sebelum masa Renaisans di Eropa.
Dalam sistem pers otoriter, kebenaran dianggap berasal dari sekelompok orang bijak yang membimbing dan mengarahkan masyarakat, sehingga informasi berita pun berasal dari para penguasa atau sekelompok orang yang berkuasa di tengah masyarakat tersebut. Apabila ada berita atau informasi lain yang bertentangan dan tidak diizinkan untuk disampaikan oleh para penguasa, maka informasi atau berita itu pun tidak akan ditayangkan bahkan media yang menyampaikan informasi itu pun bisa dihapuskan. Dengan kata lain, media massa berfungsi dari atas ke bawah.
Dalam sistem pers ini, penguasa menggunakan pers untuk memberikan informasi tentang apa yang seharusnya diketahui rakyat dan kebijakan penguasa yang mana yang perlu didukung oleh rakyat berdasarkan dengan pengetahuan atau keyakinan yang ia miliki. Dengan kata lain, media massa mendukung kehadiran negara. Media massa harus mendukung dan memajukan penguasa yang sedang berkuasa di negara tersebut dan dilarang melakukan kritik terhadap kebijakan yang dipilih oleh para penguasa yang menjalankan pemerintahan negara. Sejak abad ke-16 teori ini sudah dipakai secara luas di dunia dan beberapa negara mungkin sampai saat ini masih menerapkannya walaupun tidak secara terbuka disampaikan demikian.
Baca juga:
Kelebihan
Sistem pers otoriter, walaupun terkesan hanya mementingkan kepentingan penguasa, ada pula segi-segi kebaikan atau kelebihan yang dimilikinya dan mungkin tidak dimiliki oleh sistem pers yang lainnya. Beberapa kelebihan itu di antaranya adalah sebagai berikut.
- Negara dapat mengatur informasi dengan mutlak, sehingga informasi-informasi yang dianggap membahayakan keutuhan negara dapat dengan mudah dihentikan.
- Negara dapat dengan mudah dan cepat menyebarkan informasi mengenai kebijakan atau keputusan yang penting dan mendesak dan harus diketahui oleh semua warga negara.
- Penyebaran informasi ujaran kebencian atau hoax dan berita bohong lainnya relatif dapat diatasi dengan mudah karena pemerintah memegang kendali terhadap pers.
Kekurangan
Sementara itu, kekurangan sistem pers otoriter juga tidak sedikit. Beberapa kekurangan dari sistem pers otoriter ini antara lain adalah sebagai berikut.
- Masyarakat tidak dapat menyampaikan kritik yang membangun lewat media massa, sehingga pemerintah akan sulit mengalami kemajuan yang berarti dalam kebijakan dan keputusan yang diambil.
- Apabila pemerintahan jatuh pada tangan yang salah, maka potensi penggunaan media massa untuk memenuhi ambisi pribadi atau kelompok tertentu sangat besar dan sangat berbahaya karena dapat berakibat pada upaya untuk menjadikan kekuasaannya di tengah masyarakat tersebut menjadi mutlak.
- Menghilangkan kesempatan bagi para oposisi ataupun orang yang lebih memahami tentang masalah yang sedang dihadapi oleh pemerintah untuk melakukan koreksi atas kebijakan yang diambil oleh pemerintah ketika menghadapi masalah-masalah tertentu.
- Tidak memberikan kebebasan pers kepada wartawan atau para pelaku media secara utuh karena hanya boleh meliput hal-hal yang dianggap oleh pemerintah perlu dilaporkan.
Baca juga:
- Jenis jenis Komunikasi Daring Berdasarkan Metode Penyampaiannya
- Peran Media Massa dalam Pembentukan Moral
- Komunikasi Lisan
- Teori Psikologi Komunikasi
- Teori Komunikasi Organisasi
Penerapan
Dalam sejarah, sistem pers otoriter telah banyak diterapkan di berbagai negara tertentu. Beberapa negara yang disebut pernah dan mungkin saat ini masih diterapkan antara lain adalah di negara Jepang, Rusia, Spanyol, Jerman dan lain sebagainya. Pada prinsipnya, penerapan dari sistem pers otoriter ini membuat terdapat badan khusus yang melakukan filter informasi sekaligus menyampaikan informasi apa saja yang perlu disampaikan oleh media massa kepada masyarakat dalam suatu negara tertentu. Dasar dari berita yang perlu disampaikan tersebut tentu berasal dari pemerintah yang saat itu sedang berkuasa. Dengan demikian segala pers yang ada di negara tersebut akan menyampaikan berita-berita penting yang kurang lebih sama dengan sudut pandang tertentu yang juga diarahkan oleh pemerintah.
Di Indonesia sendiri, sistem pers otoriter ini pernah diterapkan di zaman Presiden Soeharto. Pada masa itu apabila media atau pers menerbitkan berita-berita yang buruk tentang pemerintah maka Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) akan dicabut, sehingga mau tidak mau bagi media yang ingin masih terus eksis, juga harus mengikuti kemauan dan rambu-rambu yang dibuat oleh pemerintah salah satunya tidak boleh mengabarkan hal-hal yang buruk tentang pemerintah.
Di Singapura juga pernah terjadi hal yang sama, ketika surat kabar Asian Wall Street Journal, International Herald Tribune dan lain sebagainya dikenai denda karena mengabarkan kabar-kabar yang buruk tentang pemerintah.
Kritik
Sistem pers otoriter, sebagaimana dipaparkan pada segi kekurangannya, memiliki kekurangan atau kelemahan yang paling besar pada sifatnya yang otoriter dan cenderung satu pihak. Pemerintah memiliki kekuasaan penuh sehingga sudah pasti kepentingan yang mereka milikilah yang akan diunggulkan. Beruntung apabila pemerintah diisi oleh orang baik seluruhnya, akan tetapi nyatanya lebih banyak orang yang memiliki ambisi atau kepentingan pribadi yang berada di dalam pemerintahan, sehingga memasrahkan pers menjadi kaki tangan penguasa adalah suatu tindakan yang jelas sangat berpeluang menciptakan kesewenang-wenangan.
Itulah beberapa hal yang dapat kita sampaikan tentang sistem pers otoriter. Semoga dengan mempelajari sistem pers otoriter kita dapat mengetahui dan memanfaatkan pengetahuan ini untuk hal yang lebih baik. Selamat belajar komunikasi!
Baca juga:
- Etika Komunikasi Massa
- Komuniksi Online
- Komponen komponen Komunikasi
- Teori Perbandingan Sosial
- Teori Interaksi Simbolik