6 Hubungan Antar Kekuasaan Pemberdayaan dan Komunikasi dalam Organisasi

Organisasi merupakan suatu kelompok yang terdiri dari individu-individu yang memiliki latar belakang berbeda tetapi memiliki tujuan yang sama.

Suatu organisasi memiliki struktur yang jelas misalnya seperti adanya seorang pemimpin organisasi dan para anggotanya. Tugas seorang pemimpin adalah mampu memberikan instruksi kepada anggota organisasi agar mampu mencapai tujuan dengan maksimal. (Baca juga: Pentingnya Komunikasi dalam Manajemen Organisasi)

Selain itu seorang pemimpin juga memiliki tanggungjawab yang besar terhadap organisasi yang ia pimpin. Pemimpin merupakan seorang yang memiliki kekuasaan terhadap suatu organisasi.

Tugas lainnya yang dilakukan oleh seorang pemimpin adalah memberdayakan perusahaan menjadi lebih baik. Seorang pemimpin yang tegas, baik, dan terstruktur akan mencapai kesuksesan bersama sedangkan pemimpin yang tidak peduli dengan kesejahteraan anggotanya akan menjadi penghancur untuk organisasi yang tengah dipimpinnya. (Baca juga: Konsep Komunikasi dalam Organisasi)

Komunikasi menjadi sebuah media yang mengantarkan seorang pemimpin untuk menginstruksikan secara langsung anggota organisasinya. Komunikasi yang digunakan adalah komunikasi organisasi.

Komunikasi organisasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan organisasi di dalam suatu kelompok atau organisasi baik formal maupun non formal. Komunikasi organisasi memiliki dua bentuk komunikasi yaitu komunikasi formal dan komunikasi non formal. (Baca juga: Saluran Komunikasi dalam Organisasi)

Fungsi dari komunikasi organisasi adalah sebagai informasi, sebagai regulasi, edukasi dan persuasif. Komunikasi organisasi yang baik ketika seorang pemimpin organisasi maupun anggota organisasi berbicara dengan santun dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh orang lain.

Komunikasi menjadi efektif apabila suatu organisasi mampu mewujudkan tujuannya secara bersama-sama. (Baca juga: Tujuan Penerapan Komunikasi dalam Organisasi)

Berikut ini merupakan hubungan antar kekuasaan pemberdayaan dan komunikasi dalam organisasi:

  1. Komunikasi sebagai pemberdayaan organisasi

Hubungan anatar kekuasaan pemberdayaan dan komunikasi dalam organisasi ini menggambarkan bahwa pentingnya komunikasi dalam kehidupan berorganisasi.

Komunikasi sebagai pemberdayaan organisasi. Artinya sebuah organisasi membutuhkan suatu kekuasaan yang mampu mengarahkan anggotanya untuk memberdayakan organisasi tersebut.

Pemberdayaan dalam suatu organisasi didasarkan pada pihak penguasa yang benar-benar memahami latar belakang organisasi tersebut sehingga akan mudah untuk memimpin organisasi tersebut.

Pemberdayaan dilakukan untuk mensejahterakan organisasinya dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Orang yang berkuasa dalam organisasi diminta untuk mampu memberikan nilai-nilai yang baik dan mampu diteruskan oleh anggota organisasinya. (Baca juga: Contoh Komunikasi Eksternal dalam Organisasi)

  1. Komunikasi sebagai media komunikasi organisasi

Komunikasi menjadi sebuah elemen yang fundamental. Komunikasi menjadi landasan suatu organisasi dalam membangun citra organisasi tersebut. Komunikasi sebagai media komunikasi organisasi. Organisasi yang memiliki anggota yang banyak tentu terdiri atas latar belakang budaya yang berbeda. Oleh karena itu, komunikasi menjadi media dalam organisasi.

Organisasi tanpa komunikasi adalah mustahil. Komunikasi dilakukan untuk berinteraksi antara pemimpin organisasi dengan anggotanya.

Hubungan kekuasaan pemberdayaan dalam komunikasi organisasi ini dapat terjalin dengan adanya komunikasi yang baik. Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang menggunakan bahasa yang baik. Komunikasi ini disebut sebagai komunikasi yang efektif. (Baca juga: Penyebab Kecemasan dalam Organisasi)

  1. Komunikasi sebagai arahan

Kekuasaan dan pemberdayaan dalam sebuah organisasi membutuhkan komunikasi yang baik yang berisi nilai-nilai untuk diterapkan anggotanya dalam organisasi tersebut. Nilai-nilai yang diberikan oleh seorang penguasa dalam organisasi tersebut berlaku sebagai arahan anggota organisasi untuk mencapai kesuksesan bersama.

Komunikasi yang berisi pengarahan bagaimana seorang anggota mampu meningkatkan produktivitas organisasi. Arahan dalam komunikasi membantu penguasa organisasi untuk memahami latar belakang anggotanya serta lebih mudah untuk menetapkan atau memutuskan suatu tindakan. (Baca juga: Contoh Komunikasi Non Formal dalam Organisasi)

  1. Komunikasi sebagai kekuasaan

Komunikasi sebagai kekuasaan dalam suatu organisasi. Seorang yang berkuasa dalam organisasi memiliki wewenang penuh dalam mengarahkan anggota organisasi.

Misalnya suatu organisasi yang akan memberi kebebasan kepada anggotanya saat mengungkapkan aspirasinya. Tetapi para anggota organisasi tidak memiliki kekuasaan penuh terhadap tindakan dan pemikiran yang ia sampaikan.

Mereka tidak dapat mengambil keputusan seenaknya. Oleh karena itu, komunikasi berperan penuh dalam kekuasaan. Segala aspirasi anggota akan ditampung oleh seorang pemimpin organisasi yang kemudian dipertimbangkan lagi apakah pemikiran tersebut sesuai dengan keadaan organisasi tersebut. (Baca juga: Cara Berkomunikasi dalam Komunikasi Internal Organisasi)

  1. Komunikasi sebagai ajakan

Komunikasi yang dilakukan dalam sebuah organisasi adalah komunikasi yang bersifat positif. Komunikasi yang bersifat positif tersebut memberikan manfaat yang baik untuk perberdayaan suatu organisasi.

Komunikasi yang diperlukan adalah komunikasi yang membangun seperti adanya motivasi, nilai, norma, dan ucapan yang santun mempengaruhi pemberdayaan organisasi.

Begitu pula dengan pemegang kuasa dalam suatu organisasi yang harus berkomunikasi dengan baik terhadap anggotanya. (Baca juga: Hubungan Persepsi dan Komunikasi dalam Organisasi)

  1. Komunikasi sebagai pemersatu

Latar belakang budaya yang berbeda-beda dalam organisasi nampaknya tidak menjadi penghalang bagi pemimpin organisasi.

Adanya komunikasi organisasi ini memudahkan seorang pemimpin organisasi menyampaikan informasi kepada anggotanya. Hubungan antara kekuasaan dan pemberdayaan dalam organisasi ini menjadi lebih efektif dengan komunikasi yang mampu mempersatukan anggota organisasi.

Komunikasi sebagai pemersatu organisasi ini dilakukan untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu komunikasi juga membantu untuk menjalin kerjasama baik antar anggota, anggota dengan pemimpin, dan antar organisasi. (Baca juga: Pengaruh Komunikasi Antara Atasan dan Bawahan dalam Organisasi)