5 Pendekatan Hubungan Manusia dalam Komunikasi Organisasi

Manusia sebagai makhluk sosial memiliki kebutuhan secara berkelompok dengan tujuan untuk melakukan proses interaksi sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri.

Oleh karena itu, manusia membentuk suatu komunitas, kelompok, atau organisasi. Organisasi merupakan suatu bentuk kelompok yang terstruktur dengan baik dan berfungsi untuk menciptakan sebuah kerjasama antar anggota kelompoknya dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan bersama. (Baca juga: Komunikasi Organisasi)

Menurut B. N. Marbun, organisasi adalah suatu badan yang terdiri dari tenaga manusia dan alat-alat yang disusun secara teratur dalam hubungan kerjasama untuk melaksanakan suatu tugas pokok tertentu dalam rangka mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien.

Suatu organisasi membutuhkan komunikasi dalam proses kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi yang digunakan dalam organisasi ini disebut sebagai komunikasi organisasi. (Baca juga: Definisi Komunikasi Organisasi Menurut Ahli)

Komunikasi organisasi ini bermanfaat untuk mencegah atau meminimalisir kesalahan yang ada selama proses kerjasama dalam suatu organisasi. Organisasi terdiri atas dua kategori, yaitu organisasi formal dan organisasi non formal. Organisasi formal biasanya terdiri atas dua orang atau lebih yang menjalin kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara rasional. (Baca juga: Konsep Dasar Komunikasi Organisasi)

Sedangkan organisasi non formal atau organisasi informal memiliki kemiripan dengan komunikasi formal dari banyaknya orang, tetapi yang membedakan adalah tujuan dari organisasi tersebut.

Organisasi non formal lebih menekankan pada perkumpulan sosial yang sering terjadi dan tidak disadari oleh anggotanya, sehingga aktivitas dan tujuan bersama tidak disadari.

Komunikasi organisasi ini dapat berjalan dengan semestinya apabila kita mengetahui tata cara berkomunikasi yang baik dan benar dalam berorganisasi. (Baca juga: Teori Komunikasi Organisasi)

Ada beberapa macam pendekatan dalam komunikasi organisasi, yaitu pendekatan hubungan antar manusia, pendekatan ilmiah, pendekatan budaya, pendekatan sistem, dan pendekatan komunikasi sebagai proses pengorganisasian. Komunikasi organisasi ini membutuhkan suatu pendekatan agar komunikasi menjadi efektif dan efisien. (Baca juga: Hambatan Komunikasi Organisasi)

Berikut ini merupakan pendekatan hubungan manusia dalam komunikasi organisasi:

  1. Pendekatan individual

Pada suatu organisasi biasanya membutuhkan kerjasama yang baik. Selain itu, kerjasama juga harus didasari pada komunikasi organisasi yang efektif agar keutuhan dalam organisasi tersebut tetap terjaga.

Pendekatan individual ini juga berpusat pada seorang anggota organisasi untuk menyelesaikan tugas-tugas secara individual seperti berbicara dengan kelompok lain sebagai bentuk ajakan kerjasama antar organisasi. Selain itu, pendekatan individual ini juga terfokus pada tingkah laku komunikasi individual dalam organisasi tersebut. (Baca juga: Proses Komunikasi Organisasi)

  1. Pendekatan makro

Pendekatan makro merupakan salah satu pendekatan hubungan manusia dalam komunikasi organisasi yang berfokus pada struktur global yang berinteraksi dengan lingkungannya.

Pendekatan makro ini membutuhkan beberapa proses seperti memproses informasi yang ada di lingkungan sekitarnya dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan tersebut.

Misalnya seperti adanya identifikasi pada informasi yang didapatkan di lingkungannya. Selain itu, pendekatan makro juga menuntun anggota organisasi untuk berintegrasi dengan organisasi lainnya, sehingga dapat mengetahui apakah organisasi lainnya dapat mempengaruhi organisasinya sendiri.

Selanjutnya ada proses penentuan tujuan dimana seorang pemimpin organisasi yang memberikan kebijakan-kebijakan dalam suatu organisasi. (Baca juga: Teori Hubungan Manusia dalam Komunikasi Organisasi)

  1. Pendekatan mikro

Pendekatan hubungan manusia dalam komunikasi organisasi berikutnya adalah pendekatan mikro. Berbeda dengan pendekatan makro yang mencakup proses pendekatan komunikasi organisasi lebih luas.

Pendekatan mikro ini terpusat pada komunikasi unit dan sub-unit dalam suatu organisasi. Pendekatan ini lebih sering dilakukan oleh kelompok sosial pada suatu organisasi. Komunikasi dalam pendekatan ini melibatkan anggota organisasi, kepuasan kerja, supervisi dan pengarahan, orientasi dan latihan. (Baca juga: Pendekatan Sistem dalam Komunikasi Organisasi)

  1. Pendekatan Human Relation dalam hubungan internal

Pendekatan ini hampir sama dengan pendekatan individual dimana pendekatan human relation dalam hubungan internal ini menitikberatkan pada kegiatan rohaniah seperti watak, sifat, kepribadian, sikap. Proses pendekatan ini melibatkan dua atau tiga orang dalam suatu organisasi.

Hal ini penting untuk dilakukan oleh seorang pemimpin dalam suatu organisasi untuk mengetahui seberapa baiknya calon anggota organisasinya.

Oleh karena itu, pendekatan human relation dalam hubungan internal ini dapat meningkatkan kinerja kerja anggota organisasi atau mempengaruhi tingkat produktivitas anggotanya. Seorang pemimpin bertugas untuk memotivasi anggota organisasinya agar dapat mengerjakan tugasnya dengan baik dan sesuai dengan peraturan dalam organisasi tersebut. (Baca juga: Tujuan Penerapan Komunikasi dalam Organisasi)

  1. Pendekatan Human Relation dalam karir

Pendekatan ini merupakan pendekatan lanjutan dari pendekatan human relation dalam hubungan internal. Pendekatan  human relation  dalam karir ini dilihat dari kinerja kerja anggota organisasinya. Suatu organisasi membutuhkan dorongan motivasi dan reward dari pemimpin organisasi untuk meningkatkan kinerja kerja anggota organisasi tersebut.

Bentuk lain untuk meningkatkan kinerja kerja anggotanya adalah dengan mengembangkan efektivitas dan kreativitas sumber daya manusia di suatu organisasi.

Pendekatan ini terkadang diabaikan oleh para pemimpinnya, sehingga sumber daya manusia dalam suatu organisasi menjadi terhambat dan berpengaruh terhadap kesuksesasn organisasi tersebut. Seorang pemimpin memiliki kuasa penuh untuk mengatur anggotanya agar tecapai tujuan yang telah disepakati. (Baca juga: Fungsi Persuasif dalam Komunikasi Organisasi)