6 Hubungan Persepsi dan Komunikasi dalam Organisasi

Seperti yang telah kita ketahui dari artikel sebelumnya, pengertian komunikasi menurut para ahli adalah suatu proses untuk menyampaikan pesan dari satu pihak ke pihak lain.

Keberhasilan komunikasi ditentukan dari pandangan yang dihasilkan pihak komunikan atas pesan tersebut. Komunikasi dikatakan berhasil apabila pesan tersampaikan sesuai dengan maksud dari pihak komunikator.

Dengan uraian singkat mengenai komunikasi ini, kita bisa melihat hubungan komunikasi dan persepsi. Persepsi adalah pandangan yang dihasilkan dari seseorang atas pesan yang diterima oleh inderanya.

Untuk pengertian yang lebih luasnya, persepsi pada hakikatnya adalah proses yang dialami setiap orang dalam memahami informasi mengenai lingkungannya atau bagaimana seseorang menafsirkan setiap hal yang diterima melalui alat inderanya.

Dalam sebuah organisasi, komunikasi organisasi merupakan aspek yang sangat penting yang dapat menentukan kelancaran dan keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan. Komunikasi dapat membangun kerja tim dan membantu satu sama lain untuk saling memahami.

Dalam setiap komunikasi, pasti ada informasi yang diberikan. Namun, antara satu individu dengan yang lain memiliki pengalaman yang berbeda sehingga terdapat kemungkinan masing-masing memiliki perbedaan persepsi dalam dalam menyerap informasi tersebut.

Nah, dalam artikel ini kita akan membahas secara khusus mengenai hubungan persepsi dan komunikasi dalam organisasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Persepsi mempengaruhi kelancaran komunikasi

Hubungan persepsi dan komunikasi dalam organisasi yang sangat mudah dilihat adalah bagaimana persepsi mempengaruhi kelancaran komunikasi. Komunikasi dan persepsi merupakan proses yang saling mempengaruhi.

Komunikasi menghasilkan persepsi dan persepsi mempengaruhi jalannya komunikasi. Manusia antara satu dengan yang lain memiliki daya tangkap dan pengetahuan yang berbeda, sehingga dalam menafsirkan informasi akan memiliki output yang berbeda pula. Namun, apabila kelompok manusia itu memiliki background dan pengalaman yang hampir sama, mungkin perbedaan dalam menafsirkan informasi masih dapat ditoleransi.

Hanya saja, apabila kesenjangan terlalu dalam dan masing-masing anggota tidak bisa menempatkan diri dan berpikiran tertutup, maka akan sulit dihasilkan proses komunikasi efektif dan efisien.

  1. Komunikasi menghasilkan persepsi

Komunikasi dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Komunikasi dalam organisasi adalah komunikasi secara langsung, dimana komunikasi biasanya dilakukan secara tatap muka atau komunikasi lisan.

Beberapa contoh bentuk komunikasi formal dalam organisasi adalah rapat, diskusi, dan lain sebagainya. Biasanya, dalam sebuah organisasi masing-masing anggota memiliki banyak kesamaan, salah satunya adalah visi dan misi.

Sehingga, dengan kesamaan ini anggota memiliki cukup pengetahuan dalam bidang organisasi tersebut. Hal ini menjadi bekal bagi mereka untuk memahami komunikasi yang terjadi dalam organisasi, sehingga masing-masing anggota dapat menangkap setiap informasi yang diterima dengan tepat dan tidak terjadi kesalahpahaman.

Kesamaan persepsi ini akan menentukan kelancaran dalam suatu organisasi. Semakin efektif komunikasi, maka semakin efektif kerja dalam organisasi.

  1. Komunikasi merubah persepsi

Dalam suatu komunikasi dimana banyak orang ikut terlibat, mungkin komunikasi tidak terjadi dengan mudah bahkan akan ada banyak pergolakan yang terjadi.

Di sini komunikasi menjadi pemicu, namun komunikasi juga dapat menjadi penyelesaian dalam pergolakan tersebut. Dengan komunikasi disertai sikap keterbukaan atas setiap pandangan, maka pandangan baru yang lebih baik akan muncul dan mudah diterima.

Inilah mengapa komunikasi sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi, semakin banyak komunikasi, maka masing-masing anggota memiliki semakin banyak kesempatan untuk menyamakan pemikiran dan menghasilkan pemikiran baru yang lebih baik dan mampu mendorong organisasi supaya semakin progresif.

Sebenarnya, ada kelebihan adanya pergolakan dalam komunikasi organisasi, yaitu munculnya ide-ide yang unik, brilian, dan inovatif.

  1. Komunikasi menyamakan persepsi

Dalam suatu organisasi, pasti ada satu keputusan yang dibuat. Keputusan tersebut yang pastinya akan diterima dan dijalani bagi setiap anggota tanpa terkecuali.

Akan sangat mudah apabila setiap anggota setuju dengan keputusan tersebut, namun sebaliknya akan sangat sulit bagi organisasi untuk melangkah cepat apabila terdapat anggotanya yang masih tidak setuju.

Nah, maka dari itu komunikasi yang baik akan sangat berperan di sini. Pemimpin harus memastikan bahwa setiap anggota memahami setiap alasan mengapa keputusan itu dibuat sehingga mereka dapat menerimanya. Komunikasi harus dapat bekerja untuk menyamakan persepsi dalam organisasi.

  1. Menumbuhkan sikap yang terbuka dan tidak saling menghakimi

Semakin banyak komunikasi yang terjadi, maka semakin banyak perbedaan dan perdebatan yang terjadi.

Dan semakin banyak pengalaman-pengalaman tersebut akan membuat seseorang menyadari akan adanya perbedaan masing-masing individu dalam organisasi. Hal tersebut juga akan mengajarkan seseorang untuk tidak saling menghakimi karena ia tahu betapa pentingnya melihat situasi dari sudut pandang orang yang berbeda dengan kita.

Setiap orang pasti memiliki alasan atas argumentasinya, ada yang dapat diterima ada juga yang sulit diterima. Namun, inti dari semuanya adalah membuat masing-masing individu sadar bahwa argumentasi yang dimilikinya tidak selalu benar.

  1. Menumbuhkan sikap saling menghargai

Apabila kita mengutarakan pendapat, kita pasti ingin orang lain mendengarkan dan mengapresiasi. Kita akan merasa tersinggung apabila orang lain mengabaikan.

Dalam komunikasi di suatu organisasi dapat menyadarkan kita betapa pentingnya menghargai pendapat orang lain, karena kita juga ingin diperlakukan seperti itu.

Sekian artikel mengenai hubungan persepsi dan komunikasi dalam organisasi. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan pembaca. Terima kasih.