12 Fungsi Komunikasi dalam Proses Sosial

Proses sosial adalah suatu proses dimana terjadi interaksi antar individu yang menyebabkan timbulnya hubungan sosial. Dalam proses sosial ini dibutuhkan komunikasi yang baik agar proses sosial yang terjadi dapat berjalan dengan baik pula. 

Adapun beberapa fungsi komunikasi dalam proses sosial adalah sebagai berikut:

1. Ajang eksistensi diri

Komunikasi dalam proses sosial merupakan ajang eksistensi diri. Dengan adanya komunikasi dalam proses sosial, maka seseorang akan berusaha untuk menunjukkan keberadaannya dengan mengeluarkan pendapat atau opininya.

Eksistensi diri ini akan terlihat ketika seseorang menunjukkan dirinya dengan mengeluarkan suaranya dalam sebuah diskusi. Eksistensi diri yang keluar ketika berbicara juga akan semakin meningkatkan kepercayaan diri sendiri.

Komunikasi dalam proses sosial bukan hanya menunjukkan eksistensi diri yang baik saja, bisa saja eksistensi diri yang terlihat justru buruk. Maka dari itu, perlu diperhatikan pemilihan bahasa dan nada dalam berbicara agar eksistensi atau citra diri juga terlihat baik.

Baca juga:

2. Pengambilan keputusan

Komunikasi dalam proses sosial juga berfungsi untuk membantu pengambilan keputusan dalam sebuah forum diskusi.

Komunikasi yang terjadi di dalamnya akan membuat beberapa orang mengeluarkan pendapatnya masing-masing, lalu didiskusikan mengenai keputusan terbaik yang akan diambil.

Pengambilan keputusan dengan mengedepankan prinsip musyawarah ini akan memperkuat hubungan sosial antar individu di dalam diskusi tersebut.

Keputusan yang diambil juga akan lebih bijak dan tepat karena diambil dengan keputusan bersama.

3. Alat sosialisasi

Komunikasi dalam proses sosial tentunya akan berfungsi sebagai alat sosialisasi. Manusia adalah mahluk sosial yang pastinya tidak akan bisa hidup tanpa orang lain. 

Dengan adanya komunikasi dalam proses sosial, maka akan terjalin hubungan sosial yang baik diantara individu.

Komunikasi yang terjadi juga akan membuat mereka yang pada awalnya tidak saling mengenal jadi saling mengenal dan dekat.

4. Menimbulkan motivasi

Fungsi komunikasi lainnya adalah menimbulkan motivasi bagi setiap individu yang terlibat di dalamnya.

Komunikasi yang terjalin dalam proses sosial membuat siapa saja termotivasi untuk melakukan sesuatu.

Misalnya saja komunikasi antara pasien dan dokter yang akan menimbulkan motivasi pada pasien untuk sembuh. Komunikasi yang terjadi dan berjalan dengan baik mampu menimbulkan semangat hidup sang pasien.

Komunikasi yang baik dalam proses sosial juga menimbulkan motivasi lain seperti motivasi untuk membeli sesuatu, menggunakan sesuatu, dan motivasi lainnya.

Hal ini juga bergantung pada cara menyampaikan kalimat motivasi dalam komunikasi tersebut.

Gunakan pula bahasa tubuh dan ekspresi wajah yang ceria sehingga lawan bicara juga bisa ikut merasakan semangat dan termotivasi. 

Baca juga:

5. Ekspresi diri

Komunikasi dalam proses sosial juga berfungsi sebagai ekspresi diri. Dengan adanya komunikasi, setiap individu akan selalu berusaha untuk mengeluarkan ekspresi diri yang tersimpan selama ini.

Dengan komunikasi, seseorang akan menunjukkan setiap kelebihan yang ia miliki dengan bangganya. Setiap ekspresi yang keluar pun berbeda sesuai dengan komunikasi yang dilakukan.

Ketika komunikasi berjalan baik, ekspresi diri akan terlihat gembira. Berbeda jika komunikasi yang dilakukan justru tidak berjalan dengan baik, ekspresi diri yang keluar mungkin akan berupa rasa kecewa atau sedih.

6. Mendidik

Komunikasi dalam proses sosial juga digunakan untuk mendidik. Komunikasi yang digunakan akan mendidik seseorang untuk bisa berkomunikasi dengan sopan sesuai dengan norma-norma sosial yang berlaku.

Etika dalam berkomunikasi juga sangat dianjurkan agar hubungan sosial yang terjalin bisa berjalan dengan baik.

Adapun beberapa etika dalam berkomunikasi adalah menatap mata lawan bicara saat berbicara, tidak memutuskan pembicaraan orang, serta menggunakan bahasa yang baik dan dimengerti.

7. Empati

Komunikasi dalam proses sosial juga berfungsi sebagai indikator yang menunjukkan rasa empati dan simpati seseorang terhadap orang lain. Dalam proses sosial dan sebagai mahluk sosial, manusia dianjurkan untuk selalu berempati pada orang lain karena setiap manusia tidak akan bisa hidup sendirian.

Dengan komunikasi, rasa empati bisa disampaikan dengan mudah. Komunikasi yang baik dalam menyampaikan rasa empati dan kepedulian akan membuat hubungan sosial yang terjadi diantaranya semakin kuat dan dekat. Rasa saling menghargai dan menghormati satu sama lain pun akan timbul.

Baca juga:

8. Saling bertukar informasi

Dalam proses sosial, komunikasi yang terjadi juga berfungsi sebagai alat bertukar informasi atau berita.

Pembicaraan yang terjadi dalam proses sosial tentunya akan membuat individu yang terlibat di dalamnya saling bertukar informasi.

Pertukaran informasi dilakukan untuk membuka topik pembicaraan, menyampaikan opini, dan tujuan lainnya.

Namun hendaknya gunakan bahasa yang memang mudah dimengerti ketika akan berbicara jika tujuannya adalah menyampaikan informasi karena gaya bahasa atau susunan kalimat yang sulit dimengerti justru akan menyulitkan penyampaian informasi.

9. Hiburan

Bukan hanya sekedar memberikan informasi dan menunjukkan eksistensi diri saja, tapi komunikasi dalam proses sosial juga mampu memberikan hiburan tersendiri bagi individu yang terlibat dalam komuniksi tersebut.

Hiburan yang didapatkan dari komunikasi ini biasanya berupa candaan atau gurauan dalam pembicaraan. Dengan adanya hiburan yang diselipkan dalam sebuah komunikasi, maka penyampaian komunikasi akan jauh lebih menyenangkan dan jauh dari kata bosan.

Hiburan tersebut juga akan menimbulkan suasana yang nyaman sehingga pembicaraan bisa berlangsung lebih lama karena tidak adanya rasa bosan di dalamnya.

Hiburan dalam komunikasi juga membuat hubungan sosial antar individu di dalamnya jauh lebih dekat.

10. Pengendalian

Fungsi komunikasi dalam proses sosial selanjutnya adalah pengendalian. Komunikasi dalam proses sosial bisa dimanfaatkan sebagai pengendalian.

Dalam proses sosial, terkadang diperlukan beberapa pengendalian agar perilaku lawan bicara dapat berjalan sesuai dengan norma yang berlaku.

Komunikasi yang digunakan sebagai pengendalian biasanya dilakukan dari orang yang lebih tua kepada orang yang lebih muda atau berada di bawahnya. Komunikasi ini dilakukan dengan menggunakan beberapa kalimat saran atau nasehat.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, komunikasi yang dilakukan dengan tujuan pengendalian hendaknya juga dilakukan melalui pendekatan yang membuat lawan bicara akan lebih nyaman untuk diajak berkomunikasi.

Cara penyampaian juga tidak perlu dengan kalimat yang bersifat menggurui, cukup dengan merangkul dan berbicara layaknya sahabat dekat sehingga nasehat atau saran akan lebih mudah diterima oleh lawan bicara.

Baca juga:

11. Mengenalkan budaya

Komunikasi dalam proses sosial juga berfungsi untuk mengenalkan dan memajukan budaya. Misalnya saja, komunikasi yang terjadi antara orang Jawa dan Bali yang keduanya memiliki adat budaya yang berbeda.

Komunikasi yang terjalin diantaran keduanya tentunya akan meninggalkan memori terhadap kebudayaan satu sama lain.

Keduanya akan saling mengenalkan kebudayaannya masing-masing dengan bangganya. Hal ini tentunya juga akan berdampak positif pada semakin dikenalnya budaya Indonesia.

12. Alat identifikasi

Sama halnya seperti pengenalan budaya, komunikasi juga berfungsi sebagai alat identifikasi dalam proses sosial.

Misalnya saja seorang Jawa berbicara, maka ketika ia menggunakan logat dan bahasa Jawa, lawan bicaranya dapat mengenalinya sebagai orang Jawa.

Begitu pula dengan suku lain yang menggunakan logat khas daerahnya masing-masing tentunya akan membawa identitas dirinya sendiri.

Itulah 12 fungsi komunikasi dalam proses sosial yang perlu Anda ketahui. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga artikel ini menambah pengetahuan kita mengenai fungsi komunikasi dalam sistem sosial.