13 Fungsi Komunikasi Dalam Sistem Sosial

Sistem sosial merupakan suatu sistem yang terdiri dari elemen-elemen sosial yang didalamnya terjadi interaksi antar individu sehingga tercipta hubungan sosial. Setiap elemen dalam sistem sosial terikat dalam kerjasama, untuk mencapai tujuan bersama.

Hubungan sosial yang terjadi dalam sebuah sistem sosial akan menentukan corak dari sistem sosial tersebut (baca: teori sistem sosial dalam komunikasi organisasi). Sistem sosial bisa berupa sistem yang besar seperti sebuah bangsa, suku budaya, atau dalam lingkup kecil seperti organisasi.

Untuk dapat saling berinteraksi dan menciptakan hubungan sosial, setiap elemen/ individu dalam sebuah sistem sosial perlu untuk melakukan komunikasi antara yang satu denga yang lainnya.

Komunikasi memegang peranan yang cukup penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan yang dilakukan sistem sosial terkait. Pada artikel kali ini Pakar Komunikasi akan memaparkan 13 fungsi komunikasi dalam sistem sosial.

1. Bertukar Informasi

Dalam sistem sosial, komunikasi berfungsi untuk menerima, mengumpulkan, memproses,  serta menyebarkan informasi antara satu dengan yang lainnya. Pertukaran informasi antar indvidu dalam sebuah sistem sosial diperlukan agar setiap anggota dari sistem tersebut dapan mengerti dan bereaksi secara jelas mengenai kondisi yang dihadapi sistem.

Dengan demikian komunikasi organisasi dapat mengambil keputusan yang tepat bagi kebaikan sistem sosial tersebut. Pertukaran informasi disini, selalin melalui percakapan langsung, juga dapat dilakukan dengan berbagai macam media informasi.

2. Bersosialisasi

Dalam sistem sosial pasti akan tercipta hubungan sosial. Untuk dapat menciptakan sebuah hubungan sosial maka setiap individu harus bersosialisasi antara satu dengan yang lainnya. Dengan bersosialisasi, setiap individu dapat menunjukkan eksistensi dirinya sebagai anggota masyarakat, sadar akan fungsi sosialnya, dan turut terlibat aktif dalam kehidupan bermasyarakat (baca: Makna Penting Komunikasi dalam Interaksi Sosial). dengan bersosialisasi, setiap individu dapat menjaga keberlangsungan hidupnya dan menjalin hubungan sosial dengan individu lain.

3. Memotivasi

Setiap sistem sosial memiliki tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Dengan komunikasi, tujuan tersebut dapat dijelaskan, kemudian memberikan dorongan atau mmotivasi agar komunikan menentukan pilihan serta melakukan aksi nyata untuk mewujudkan tujuan tersebut (baca: fungsi komunikasi dalam organisasi).

Komunikasi juga dapat membantu seseorang untuk mengetahui apa dan bagaimana yang harus dilakukannya dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan yang ditemui. Dapat digunakan untuk membujuk dan memberi semangat juang, agar seseorang memiliki sikap dan prilaku yang sesuai dengan harapan.

4. Berdiskusi

Hubungan sosial penuh dengan intrik, sebab setiap individu pasti memiliki pemikiran tersendiri yang berbeda atara satu dengan yang lainnya. Maka tak jarang ditemukan permasalahan-permasalah yang hanya dapat diselesaikan lewat diskusi. Komunikasi jelas sangat diperlukan untuk dapat saling berdiskusi, saling bertukar pikiran serta fakta-fakta pendukung yang relevan.

Dengan demikian dapat diambil jalan terbaik, untuk mencapai persetujuan mengenai penyelesaian suatu masalah, atau perbedaan pendapat yang dihadapi (baca: peran komunikasi dalam organisasi). Selain itu, dengan berkomunikasi, saling berdiskusi juga akan dapat ditemukan cara pencegahan, agar masalah yang sama tidak terulang lagi dikemudian hari serta pencegahan agar tidak timbul masalah baru.

5. Mengambil Keputusan

Dalam mencapai tujuan yang dicanangkan sebuah sistem sosial, anggota sistem tersebut akan membahas berbagai rencana, program kerja, jadwal kegiatan, dsb. Untuk membahas hal-hal tersebut, komunikasi mutlak diperlukan. Melalui komunikasi, akan dapat dilakukan pengambilan keputusan, mengenai rencana atau jadwal, atau program kerja yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai (baca: komunikasi kepemimpinan). Keputusan yang diambil tentunya akan lebih efektif, sebab telah disepakati bersama.

6. Mendidik

Komunikasi dapat digunakan sebagai sarana mendidik masyarakat atau anggota suatu sistem sosial. Dengan pendidikan, segala bentuk ide, gagasan, pengetahuan, informasi, dan lain sebagainya dapat dimunculkan sehingga akan mendorong pengembangan intelektual, atau kemahiran keterampilan masyarakat. Mendidik dapat dilakukan dengan berbagai cara melalui komunikasi massa, misalnya melalui seminar, penyuluhan, kursus, ataupun sekolah.

7. Menghibur

Dalam sistem sosial komunikasi juga berfungsi untuk memberi hiburan . Memberikan nuansa baru yang dapat menyegarkan pikiran serta perasaan. Hiburan dalam berkomunikasi misalnya bisa berupa candaan, lelucon, atau cerita lucu yang menimbulkan gelak tawa. Menghibur dengan berkomunikasi dapat mencairkan suasana, membuat suasana menjadi lebih rileks, hidup, dan menyenangkan,

8. Memunculkan Eksistensi Diri

Komunikasi dalam sebuah sistem sosial juga berfungsi sebagai sarana akrualisasi diri, atau memunculkan eksistansi diri seorang dalam komunitas atau masyarakat (baca: psikologi komunikasi). Eksistensi diri dapat terlihat ketika misalnya seseorang terlibat dalam suatu diskusi dengan orang lain atau dalam suatu kelompok.

Orang yang terlibat akan berusaha memunculkan eksistensi dirinya dengan cara menyampaikan argumen, pernyataan, bahkan hingga berdebat untuk mempertahankan argumennya dan menunjukkan dirinya lebih eksis dibanding orang lain.

9. Menunjukkan Eskpresi

Selain menunjukkan eksistensi diri, komunikasi yang efektif juga berfungsi sebagai saranan untuk mengeskpresikan diri. Mengungkapkan apa yang seseorang alami dan rasakan saat berkomunikasi. Apakah sedang merasa bahagia, gembira, marah, sedih, tertekan atau bahkan depresi. Berbagai eksperi perasaan tersebut dapat disampaikan melalui komunikasi, sehingga lawan bicara dapat mengerti apa yang ia rasakan.

10. Sebagai Pengidentifikasi

Dalam sistem sosial skala besar, misalnya suatu bangsa, didalamnya akan terdiri dari bermacam suku dan budaya. Komunikasi dapat berfungsi sebagai alat untuk mengidentifikasi jenis bahasa, suku, maupun adat budaya dan golongan yang ada dalam masyarakat. Dengan komunikasi, seseorang dapat mengidentifikasinya melalui apa yang ia lihat dan dengar. Perbedaan-perbedaan yang ditemui juga dapat di komunikasikan, untuk menghindari suatu konflik.

11. Memajukan Budaya

Komunikasi dapat berfungsi sebagai sarana pengenalan dan penyebarluasan kebudayaan. Dengan demikian kebudayaan yang dimiliki suatu bangsa atau suku bangsa dapat dilestarikan. Selain pelestarian, mengkomunikasikan kebudayaan juga akan mendorong kreatifitas dan pengembangan budaya.

12. Membangun Komunitas Sosial

Komunikasi dalam sistem sosial yang dilakukan dengan masif, secara baik dan terorganisir juga dapat berfungsi untuk membangun hubungan baru, seperti sebuah komunitas sosial. Keberadaan komunitas sosial dalam masyarakat, diharapkan akan memberikan peran positif, membangun interaksi sosial yang baik, serta memingkatkan kegiatan sosial yang telah berlangsung. dengan demikian dapat tercipta keberlangsungan hidup yang baik, tidak sarat konflik atau semacamnya.

13. Melakukan Pengendalian

Komunikasi berfungsi sebagai pengendali norma-norma, aturan-aturan, termasuk tatakrama yang berlaku dalam masyarakat. Biasanya pengendalian dilakukan oleh seseorang yang paling tua, atau dituakan dalam masyarakat tersebut. Seorang tetua memiliki peran yang penting unttuk mengontrol dan mengarahkan alur kehidupan sosial dalam masyarakat, agar tetap terjalin dengan baik. Tetua juga berperan penting dalam mengkomunikasikan penyelesaian masalahan terkait norma serta etika komunikasi yang timbul dalam masyarakat.

Demikian artikel mengenai fungsi komunikasi dalam sistem sosial ini. Fungsi-fungsi komunikasi tersebut yaitu: bertukar informasi, bersosialisasi, memotivasi, berdiskusi, mengambil keputusan, mendidik, menghibur, memunculkan eksistensi diri, menunjukkan eskpresi, sebagai pengidentifikasi, memajukan budaya, membangun komunitas sosial, dan melakukan pengendalian. Semoga bermanfaat!