7 Efek Afektif Dalam Komunikasi Massa

Salah satu fungsi komunikasi adalah sebagai sarana penyampaian informasi. Komunikasi biasanya dilakukan diantara dua pihak atau lebih dimana semakin banyak pihak yang terlibat informasi akan semakin cepat tersampaikan.

Namun, komunikasi ternyata tidak hanya berfungsi untuk menyampaikan informasi karena juga mampu menimbulkan efek afektif bagi penerimanya terutama dalam komunikasi massa. Dan dalam artikel ini kita akan membahas 7 efek afektif dalam komunikasi massa yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Secara umu, Efek afektif adalah efek yang menjadikan seseorang merasakan informasi yang didapatkannya secara emosional sehingga seakan-akan dia yang merasakannya. Biasanya efek ini muncul ketika seseorang menonton film, video, atau media informasi lain.

Seperti sudah disinggung diawal, komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang melibatkan banyak pihak dalam prosesnya. Biasanya, komunikator atau pemberi informasi akan menggunakan media massa sebagai sarana penyebaran informasi sehingga informasi tersebut dapat diterima oleh banyak komunikan dalam satu waktu.

Efek komunikasi massa terdiri dari beberapa jenis, yaitu: kognitif, afektif, dan konatif. Efek kognitif adalah saat komunikan mendapatkan pengetahuan baru, efek afektif adalah saat komunikan mendapatkan efek emosional dari informasi yag disampaikan, dan efek konatif adalah perpaduan antara kognitif dan afektif.

Dan berikut adalah 7 efek afektif dalam komunikasi massa yang bisa dijadikan panduan untuk mengenal lebih jauh efek afektif tersebut:

  1. Menimbulkan rasa senang

7 efek afektif dalam komunikasi massa yang pertama adalah menimbulkan rasa senang. Rasa senang biasanya ditunjukkan melalui teknik komunikasi efektif seperti berbicara dengan antusias serta memberikan pertanyaan terbuka terhadap informasi yang diterima.

Contoh komunikasi afektif yang menimbulkan rasa senang adalah ketika dilaporkannya melalui berita nasional tentang PSSI yang berhasil menang dari China 3-0 dalam laga uji coba pertandingan sepak bola beberapa hari yang lalu. Kabar gembira ini sontak membuat banyak pencinta sepak bola di Indonesia gembira dan lebih semangat untuk bermain sepak bola.

  1. Menimbulkan Rasa Marah

Efek afektif ternyata juga digunakan sebagai strategi komunikasi instruksional yang dapat menimbulkan rasa marah. Rasa marah ini timbul lebih sering karena terdapat informasi yang isinya tentang kekecewaan. Seperti misalnya saat disiarkannya informasi penetapan kebijakan baru yang dibuat oleh pemerintah pusat Indonesia yang dianggap akan merugikan masyarakat luas.

Efek afektif yang menimbulkan rasa marah ini, jika dibiarkan, mampu menciptakan sebuah konflik sosial yang terjadi pada masyarakat yang merasa dirugikan.

  1. Minimbulkan Semangat

Secara umum, terdapat 5 unsur komunikasi yang harus dipenuhi agar komunikasi berjalan dengan efektif, yaitu komunikator, komunikan, pesan, media, dan juga feedback.

Selain sebagai syarat komunikasi yang efektif, unsur-unsur komunikasi tersebut juga merupakan syarat terjadinya efek afektif seperti misalnya dalam hal menimbulkan semangat komunikan sebagai penerima informasi.

Sama seperti poin nomer satu, efek afektif yang menimbulkan semangat merupakan efek yang paling positif dalam membangun diri komunikan karena mereka merasa tertantang untuk melakukan sesuatu yang lebih besar lagi. Efek afektif ini biasanya didapatkan dalam acara talk show motivasi yang banyak disiarkan di TV.

  1. Sedih

7 efek afektif dalam komunikasi massa poin selanjutnya adalah mampu menciptakan rasa sedih. Rasa sedih biasanya berawal dari adanya informasi yang mampu membuat komunikan merasa iba ataupun kasihan.

Walaupun efek afektif bisa digunakan dalam komunikasi kesehatan namun afek afektif yang dapat membuat sedih ataupun marah bukanlah cara komunikasi efektif dengan pasien karena dikhawatirkan akan memperburuk keadaan pasien.

  1. Menduga-Duga

Efek afektif ternyata juga bisa membuat seseorang menduga-duga apa yang akan terjadi selanjutnya. Hal ini biasanya terjadi saat kita menonton sebuah film yang membuat kita menduga-duga apa yang akan terjadi pada scene selanjutnya.

Namun, efek afektif ini tentu tidak akan terasa jika dalam pelaksanaannya tidak menerapkan prinsip-prinsip komunikasi ataupun tidak memperhatikan kelengkapan komponen-komponen komunikasi. Prinsip ataupun komponen adalah hal yang harus diperhatikan agar informasi yang ingin disampaikan melalui proses komunikasi dapat tersampaikan dengan baik dan apa adanya.

  1. Khawatir

Khawatir menjadi poin selanjutnya dalam 7 efek afektif dalam komunikasi massa yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah pada saat terjadinya komunikasi lintas budaya yang mampu menimbulkan rasa khawatir pada diri seseorang karena takut kebudayaan yang dimilikinya tidak diterima dan dia menjadi minoritas.

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, rasa khawatir biasanya muncul akibat dari terjadinya proses menduga-duga. Rasa khawatir biasanya muncul karena adanya informasi yang dirasa merugikan dan membuat seseorang berfikir negatif.

  1. Takut

Poin terakhir dalam 7 efek afektif dalam komunikasi massa adalah takut. Rasa takut sangat dihindari dalam penerapan komunikasi efektif dalam pembelajaran karena dampaknya bisa membuat peserta ajar merasa terbebani dan memunculkan rasa enggan untuk berkembang. Jika seperti ini, apapun yang dilakukannya sudah pasti lebih kearah pemaksaan kehendak bukan atas dasar kesadaran diri.

Efek afektif takut ini menjadikan seseorang merasa malas untuk bergerak karena merasa resiko yang akan dihadapinya terlalu besar untuk dihadapi. Salah satu contoh dari efek afektif dalam komunikasi massa ini bisa dilihat dari orang yang sedang ketakutan pada saat menonton film horror.

Itulah 7 efek afektif dalam komunikasi massa yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yang akan berguna untuk membuat kita semakin paham dalam mengartikan apa itu sebenarnya efek afektif tersebut. Semoga bermanfaat.