4 Contoh Organisasi sebagai Media Komunikasi Politik

Media komunikasi merupakan salah satu unsur komunikasi politik yang sangat diperlukan dalam kehidupan berpolitik. Peran media komunikasi politik yaitu memberikan ruang bagi individu-individu yang memiliki kepentingan yang sama dalam bidang politik untuk menyalurkan ide dan gagasan, serta membahas berbagai masalah yang berhubungan dengan politik.

Terdapat banyak sekali media yang dapat digunakan untuk menunjang kebutuhan komunikasi politik, salah satunya adalah dalam bentuk organisasi politik.

Organisasi politik merupakan pilihan yang tepat bagi mereka yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama. Selain itu, pengaruh sebuah organisasi juga lebih besar daripada gerakan yang dilakukan sendiri saat menyangkut keterlibatan dalam proses politik dan ilmu kenegaraan.

Kita bisa lihat faktanya sekarang bahwa partai politik yang solid dan kuat memiliki kendali yang cukup besar dalam menentukan nasib bangsa.

Nah, pada artikel ini kita membahas mengenai empat organisasi politik sebagai media komunikasi politik, yaitu sebagai berikut :

  1. Partai politik

Partai politik merupakan organisasi politik yang didirikan dengan tujuan yang khusus serta memiliki ideologi tertentu. Sama seperti karakteristik organisasi lainnya, partai politik juga terdiri dari kelompok terorganisir yang memiliki orientasi, nilai, dan tujuan yang sama.

Partai politik merupakan salah satu langkah yang tepat bagi seseorang yang ingin berkontribusi dan ikut terlibat dalam memajukan negara. Namun sekali lagi, di sini kita perlu memerhatikan visi dan misi partai politik tersebut sebelum benar-benar terjun dan bergabung ke dalamnya.

Di Indonesia sendiri banyak sekali partai politik, dan setiap partai memiliki asas dan haluan yang berbeda-beda. Setiap partai pasti ingin memperoleh kekuasaan politik agar bisa menjalankan kebijakan sesuai dengan ideologi masing-masing. Maka dari itu, kenali niat dan tujuan sebelum memutuskan untuk menjadi salah satu kader dalam partai politik.

  1. Advokasi politik

Advokasi merupakan suatu pergerakan atau aksi yang dilakukan secara terencana, terstruktur, serta dengan strategi komunikasi dalam pembentukan opini publik untuk mengubah kebijakan. Advokasi berfungsi sebagai ruang bagi mereka yang ingin menuntut protes atau memberikan dukungan.

Biasanya advokasi dilakukan untuk mengkritik penyalahgunaan kekuasaan atau menuntut keadilan atas masyarakat lemah. Advokasi bisa dipelopori oleh individu, kelompok, lembaga swadaya masyarakat, atau organisasi-organisasi yang memiliki fokus dalam menyelesaikan masalah-masalah hak asasi manusia.

Dalam hal komunikasi politik, advokasi biasanya dilakukan oleh mahasiswa untuk mengkritik penyalahgunaan hukum. Salah satu bentuk pergerakannya adalah dengan mengorganisir masyarakat untuk menolak pelanggaran hukum jenis apapun. Biasanya mereka juga akan memberikan tekanan aksi massa agar tujuannya dapat tercapai.

Namun, dalam melakukan advokasi sebaiknya kita perlu memerhatikan maksud dan tujuan, apakah berdasarkan riset dan fakta atau hanya sekadar dikendalikan oleh hal yang bersifat emosional. Karena di jaman dimana hoax banyak beredar, kita perlu bijaksana dalam mengolah berita dan jangan sampai mudah terpancing.

  1. Think Thank

Menurut definisi, think thank adalah lembaga riset yang bertugas mengumpulkan data-data dan menganalisis hasil riset yang akan digunakan oleh pengambil kebijakan. Lembaga think thank berorientasi pada kebijakan publik yang dapat berupa masalah domestik atau internasional.

Pengambil kebijakan tidak sepenuhnya bergantung pada lembaga think thank, karena laporan hanya digunakan sebagai pertimbangan.

Lembaga think thank merupakan lembaga independen yang berafiliasi kepada pemerintahan. Lembaga ini biasanya menjadi jembatan antara para akademisi dengan pengambil kebijakan. Lembaga think thank melayani kepentingan publik dengan cara menerjemahkan hasil riset ke dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat.

Mungkin kita sering berpikir, bagaimana caranya pemimpin mengambil keputusan? Sedangkan kita tahu bahwa pemimpin memiliki banyak tugas dan tidak mungkin memiliki waktu untuk menggali masalah secara mendetail. Nah, inilah salah satu peran lembaga think thank dalam pemerintahan, yaitu membantu para pemimpin dalam mengambil keputusan.

Secara umum, lembaga think thank memiliki tiga fungsi utama, yaitu :

  • Memberikan nasihat atau masukan kepada pimpinan atau parpol yang menajadi afiliasinya.
  • Melatih dan mendidik para anggota parpol dan kandidat untuk menempati jabatan legislatif atau eksekutif.
  • Memberikan jaringan atau ruang bagi orang-orang yang memiliki pemikiran yang sama.
  1. Kelompok teroris

Salah satu contoh organisasi sebagai media komunikasi politik adalah kelompok terorisme. Namun, berbeda dengan ketiga organisasi di atas, kelompok terorisme bersifat destruktif dan merusak tatanan politik yang sudah ada. Karena salah satu tujuan dari terorisme adalah untuk mencapai tujuan politik.

Di era globalisasi seperti jaman sekarang, ancaman dalam kehidupan masyarakat tidak hanya sebatas perang-perang besar, melainkan juga dapat berbentuk terorisme yang dapat berdampak merubah tatanan masyarakat. Ancaman atau teror ini biasanya berasal dari kelompok radikal yang memiliki visi dan misi yang bertentangan dengan pemerintahan.

Terorisme bukanlah suatu aksi untuk mendapatkan korban jiwa, melainkan untuk menimbulkan ketakutan serta untuk mengintimidasi masyarakat supaya dapat mencapai kepentingan politik tertentu. Dan sebagai bentuk aksinya, terorisme bisa menggunakan kekerasan, penekanan, dan pemaksaan untuk menebar ancaman kepada pihak lain.

Teror dikatakan berhasil apabila ancaman tersebut berhasil mempengaruhi masyarakat. Alasan mengapa kelompok terorisme termasuk dalam organisasi politik yaitu karena kelompok terorisme memiliki visi, misi, serta strategi sebelum melakukan aksinya.

Sekian artikel mengenai beberapa contoh organisasi sebagai media komunikasi politik. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan serta pengetahuan baru kepada pembaca. Terima kasih.