Dokter adalah salah satu orang yang berperan penting di dalam menyembuhkan pasien yang mengalami sakit tertentu. Oleh karena itulah, sangat wajar apabila dokter harus mengetahui berbagai macam aspek mengenai kesehatan pasien, kondisi psikologis pasien dan berbagai hal lain yang bisa mempengaruhi kesembuhan pasien. Dengan mengetahui berbagai hal itulah, dokter bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
Salah satu hal yang perlu diketahui oleh dokter adalah bagaimana cara komunikasi efektif dengan pasien atau strategi komunikasi efektif di tempat kerja. Dengan melakukan komunikasi yang efektif, dokter bisa memberikan berbagai macam manfaat pada pasien yang sakit. Misalnya, dengan komunikasi yang efektif pasien lebih mudah memahami cara memakai obat, selain itu pasien juga bisa dengan mudah memahami risiko penyakit yang ia miliki dan penanganannya, dan berbagai manfaat lainnya. Oleh karena itulah kita, khususnya yang berperan sebagai dokter, harus mengetahui bagaimana cara komunikasi efektif dengan pasien.
Bagaimana saja cara komunikasi efektif dengan pasien? Berikut ini adalah beberapa cara berkomunikasi efektif dengan pasien yang telah kami rangkum dari berbagai sumber.
Komunikasi Efektif Sebelum Melakukan Pengobatan
Berikut ini adalah beberapa komunikasi efektif yang bisa dilakukan oleh dokter selama masa pengobatan belum dilakukan, akan tetapi akan segera dilakukan kepada pasien. Apa saja caranya? Simak cara komunikasi efektif dengan pasien di bawah ini ya.
1. Memberikan pengertian bahwa pertanyaan yang diajukan adalah untuk diagnosis yang tepat
Agar bisa memberikan rencana pengobatan yang tepat, maka diperlukan informasi klinis dari pasien. Akan tetapi, hal ini bisa memicu rasa khawatir kalau-kalau informasi yang diberikan bisa disalahgunakan. Oleh karena itulah, dokter atau tenaga medis harus memberikan pengertian bahwa pertanyaan yang diajukan adalah untuk kepentingan pasien.
2. Memberikan informasi mengenai keadaan pasien
Pasien memiliki hak untuk menentukan jenis pengobatan yang akan dilakukan. Oleh karena itu, dokter atau tenaga medis pun harus memberikan informasi keadaan kesehatan pasien dan pilihan prosedur pengobatan yang bisa dilakukan. Jangan lupa untuk menggunakan strategi seperti strategi komunikasi efektif empatik dan santun.
3. Menggunakan bahasa yang sederhana
Tidak semua pasien mengerti kosakata medis atau kosakata lainnya. Oleh karena itulah, dalam berkomunikasi selama masa sebelum pengobatan diperlukan suatu upaya komunikasi yang menggunakan bahasa yang sederhana atau sesuai dengan tingkat wawasan pasien. Dengan demikian pasien bisa mengerti dengan lebih mudah dan cepat. Teknik komunikasi efektif yang satu ini tidak diragukan lagi efektivitasnya.
4. Tidak menutupi informasi
Selain hal-hal di atas, tenaga medis juga tidak boleh menutupi informasi penting atau khusus yang sebenarnya dibutuhkan oleh pasien. Dengan cara inilah kita pun bisa memberikan berbagai macam informasi penting yang dibutuhkan oleh pasien.
Komunikasi Efektif Selama Pengobatan dan Paska Pengobatan
Bagaimana cara cara komunikasi yang efektif dengan pasien selama dan paska pengobatan yang bisa dilakukan oleh dokter ataupun tenaga medis lainnya. Apa saja cara yang bisa kita lakukan? Berikut ini adalah beberapa di antaranya.
1. Dialog lembut dan menyenangkan
Pasien yang sedang menjalani prosedur klinik atau pengobatan tertentu berpeluang besar untuk merasa grogi atau cemas, dan juga merasakan berbagi macam kondisi lain yang buruk untuk kesehatan jiwa dan fisiknya. Agar dokter bisa memberikan penanganan dengan tepat dan agar pasien bisa lebih mudah sembuh, maka tenaga medis harus memberikan atau melakukan dialog dengan lembut dan menyenangkan. Dengan melakukan cara ini, maka fokus pasien terhadap rasa cemas dan sakit pun akan berubah atau berkurang.
2. Menjelaskan kondisi kesehatan secara utuh
Setelah dilakukan pengobatan, maka pasien harusnya mendapatkan feedback mengenai keadaan atau kondisi kesehatan yang mereka miliki paska dilakukan pengobatan. Dokter harus menyampaikan keadaan pasien secara utuh tanpa menutupi atau melupakan khususnya bagian yang penting dari kondisi kesehatan pasien.
3. Lebih banyak menggambarkan tindakan medis yang perlu dilakukan dan pemantauan lanjutan
Pasien yang menjalani prosedur pengobatan tertentu bisa saja merasakan kecemasan dan kekhawatiran akibat pengobatan dan kemungkinan risiko yang akan mereka hadapi. Dokter atau tenaga medis harus menenangkan dengan cara komunikasi yang baik dan sesuai dengan keadaan psikis pasien atau dengan kata lain berkomunikasi secara empati. Setelahnya, dokter harus memberikan informasi-informasi mengenai langkah perawatan dan pemantauan lanjutan terhadap pasien.
Komunikasi Efektif Secara Umum pada Pasien
Adapun langkah-langkah atau cara-cara umum yang bisa diterapkan dalam berkomunikasi dengan pasien oleh tenaga medis antara lain adalah sebagai berikut.
1. Mendengarkan dengan utuh
Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam berkomunikasi dengan pasien adalah mendengarkan dengan utuh. Dokter atau tenaga medis harus mampu mendengarkan keluhan dan ungkapan perasaan yang dimiliki oleh pasien. Sebaiknya ungkapan pasien harus didengarkan sampai mereka lega dan berikan kesan bahwa kita mendengarkan dan mencoba memahami apa yang diungkapkan oleh pasien.
2. Menjawab dengan sabar dan pengertian
Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang membuat lawan bicaranya bisa merasa nyaman, khususnya dalam hal ini adalah komunikasi dengan pasien. Oleh karena itu, dokter harus bisa memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan oleh pasien dengan sabar dan pengertian. Dengan demikian pasien bisa merasa nyaman dan tenang serta memahami pesan dokter dengan baik.
3. Penjelasan singkat, jelas dan mudah dimengerti
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tidak semua pasien memiliki wawasan yang sama dengan dokter ataupun tenaga medis lainnya berkaitan dengan kesehatan manusia. Oleh karena itulah, dokter harus menggunakan penjelasan yang singkat, jelas, dan juga mudah dimengerti. Ibaratnya kita berusaha untuk menjelaskan suatu hal pada anak kecil atau orang lain yang belum paham dan tidak memiliki wawasan tentang hal tersebut sebelumnya. Dengan ini kamu juga bisa menggunakannya sebagai cara mengatasi gap komunikasi.
4. Gunakan bahasa tubuh yang sesuai
Bahasa tubuh adalah salah satu hal yang bisa mempengaruhi persepsi pasien terhadap maksud dari komunikasi yang dilakukan oleh dokter. Walaupun bahasa yang digunakan baik, akan tetapi dari bahasa tubuhnya dokter tidak menunjukkan bahasa tubuh yang mendukung, maka bisa jadi maksud yang sebenarnya dari pesan tersebut justru berlawanan dengan apa yang diinginkan oleh dokter. Oleh karena itulah, dokter harus menunjukkan bahasa tubuh yang sesuai. Misalnya senyum, intonasi yang sesuai untuk menunjukkan keramahan, dan berbagai macam bahasa tubuh lain yang mendukung sesuai dengan kepentingan komunikasi dokter.
Itulah beberapa cara komunikasi efektif dengan pasien yang bisa dilakukan untuk membantu pasien dalam proses pengobatan atau penyembuhan yang dijalani. Jangan lupa mempelajari strategi komunikasi efektif yang lain, seperti strategi komunikasi efektif dalam pembelajaran. Semoga dengan beberapa informasi di atas, dokter ataupun tenaga medis lainnya bisa bekerja dengan lebih baik untuk menyembuhkan pasien yang membutuhkan bantuannya.