8 Cara Komunikasi dalam Negosiasi

Bagaimana cara komunikasi dalam negosiasi yang baik sehingga kesepakatan bisa diambil dengan saling menguntungkan? Setidaknya itu adalah bentuk pertanyaan yang hinggap di benak kita manakala kita dituntut melaksanakan sebuah proses negosiasi. Sebagaimana dijelaskan dalam beberapa teori negosiasi, ini memang akan menjadi sebuah tantangan tersendiri. Dibutuhkan keterampilan yang baik agar tujuan dari negosiasi tercapai. Komunikasi, merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari proses tersebut.

Berikut ini adalah cara-cara komunikasi yang bisa diterapkan pada saat kita akan melaksanakan negosiasi. Harapannya, negosiasi yang berlangsung bisa memberikan manfaat yang sama-sama menguntungkan bagi setiap pihak. Lebih dari itu, dengan komunikasi yang efektif maka proses negosiasi juga tidak akan berjalan terlalu lama. Ini akan sangat bermanfaat terutama terkait dengan efektivitas waktu yang ada. Simak beberapa cara yang bisa diterapkan berikut ini:

  1. Fokus Kepada Klien

Negosiasi hendaknya memiliki fokus yang lebih terhadap klien. Manakala proses ini tidak berjalan dengan baik, maka negosiasi bisa saja tidak tercapai. Berfokus kepada klien memiliki makna bahwa kita harus mengerti apa yang menjadi kebutuhan klien. Setidaknya, dengan demikian maka kita akan bisa menyusun strategi kembali dengan lebih baik sehingga klien tidak merasa dirugikan. Terlalu banyak menggunakan kata “untuk saya” ada baiknya dihindari. Bentuk kata “untuk Anda” akan terdengar lebih berfokus kepada klien.

  1. Menggunakan Simpati

Beberapa penjelasan mengenai komunikasi sosial menurut para ahli menjelaskan bahwa simpati digunakan sebagai cara komunikasi dalam negosiasi yang cukup bagus. Simpati memiliki pengertian bahwa kita memahami keadaan klien seperti apa. Untuk menunjukkan sikap simpati, kita bisa menggunakan kata-kata seperti “saya mengerti kondisi Anda” atau “saya ikut merasakan apa yang Anda rasakan”. Sikap simpati ini apabila diterapkan dalam negosiasi akan menciptakan kesempatan agar orang yang diajak negosiasi menjadi lebih terbuka.

  1. Menggali Informasi Penting

Menggali informasi penting merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan. Pertanyaan yang diberikan kepada klien ada baiknya adalah pertanyaan terbuka. Pertanyaan terbuka memungkinkan klien untuk menjelaskan apa yang menjadi keinginannya secara lebih rinci. Sebagai contoh, kita bisa menggunakan pertanyaan “bagaimana perasaan Anda?”. Klien bisa menceritakan lebih detail informasi yang akan diberikan. Ini akan berbeda bila kita hanya menanyakan pertanyaan tertutup seperti “apakah Anda senang jika keputusan ini kita ambil?”. Pertanyaan semacam itu hanya akan dijawab dengan ya atau tidak saja tanpa penjelasan lebih rinci.

  1. Bersikap Profesional

Sikap profesional juga harus dijaga supaya proses negosiasi berjalan dengan baik. Untuk menampilkannya, kita bisa menggunakan bahasa-bahasa formal yang bisa dipahami dengan baik. Hindari menggunakan kata-kata yang sulit dimengerti klien. Kata-kata yang sifatnya formal akan lebih disegani sehingga proses negosiasi bisa berlangsung dengan baik. Kita bisa mempelajari tentang tipe negosiator dalam komunikasi bisnis sehingga kita bisa tahu sikap apa saja yang perlu diterapkan.

  1. Menggunakan Rasional

Pastikan pula pada saat kita akan berpendapat, kita menggunakan rasional yang baik. Andaikata klien memiliki suatu argumen, maka kita tidak serta merta menyanggahnya tanpa mencerna baik-baik apa yang telah disampaikan klien. Kita bisa menggunakan rasional pada saat berkomunikasi sehingga klien bisa menerima penjelasan dengan lebih masuk akal. Perhatikan pula etika komunikasi pada saat melakukan negosiasi.

  1. Menjadi Pendengar yang Baik

Menjadi pendengar yang baik juga merupakan contoh bentuk komunikasi yang bisa digunakan dalam proses negosiasi. Kita tidak perlu banyak berkata-kata. Yang dibutuhkan hanyalah mendengarkan penjelasan klien dengan seksama. Ini adalah cara berkomunikasi dengan baik yang bisa dicoba.

  1. Memberikan Umpan Balik

Memberikan umpan balik penting sebagai teknik komunikasi efektif, terutama setelah klien mengakhiri penjelasannya. Umpan balik bisa diberikan melalui beberapa teknik. Apabila kita setuju, kita bisa dengan tegas berkata “saya sependapat”. Apabila kita kurang setuju, maka kita bisa membuat bahasa yang diperhalus seperti “argumen Anda luar biasa. Saya memiliki cara pandang yang sama tetapi dengan teknik lain”.

  1. Menjaga Sikap Bijaksana

Sikap bijaksana bisa ditampilkan pada saat berkomunikasi dengan tidak gegabah dalam menanggapi sesuatu. Kembali, kemampuan untuk memandang permasalahan dari banyak sisi dibutuhkan di sini. Ini bisa menjadi cara komunikasi dalam negosiasi yang cukup efektif untuk diterapkan.

Demikian penjelasan terkait beberapa cara komunikasi dalam negosiasi yang bisa diterapkan agar mampu melakukan negosiasi terutama dalam urusan mencapai kesepakatan dua belah pihak.