Semiotika Sosial – Sejarah – Pengertian – Teori

Semiotika sosial adalah salah satu disiplin ilmu yang biasanya dikaitkan dengan usaha untuk memahami tanda-tanda yang ada pada masyarakat tertentu. Ilmu ini erat kaitannya dengan komunikasi dalam arti keduanya sama-sama merupakan ilmu untuk memahami bagaimana komunikasi seseorang dilakukan, hanya saja semiotika sosial menjadikan hal-hal yang bersifat sosial seperti peristiwa dan lain sebagainya. Mempelajari ilmu ini, walaupun hanya dasarnya saja, dapat membantu kita untuk memahami bagaimana memahami peristiwa sosial atau objek-objek sosial yang terjadi di antara kita.

Pengertian Semiotika Sosial

Memahami istilah semiotika sosial dapat kita mulai dari memahami semiotik terlebih dahulu. Istilah semiotik berasal bahasa Yunani yaitu semeion, yang artinya adalah “tanda”. Dilihat dari penggunaan kata, atau secara terminologis, semiotik dapat dijelaskan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda (Eco dalam Sobur, 2001: 95).

Semiotika dibangun berdasarkan asumsi dan konsep yang memungkinkan kita untuk melakukan analisis sistem-sistem tanda dengan cara yang teratur melalui langkah-langkah tertentu (Manning & Swan dalam Denzin & Lincoln, 2009: 617). Beberapa ahli dalam dunia ilmu yang mengkaji makna, seperti Ferdinand De Saussure dan Charles Sanders dianggap sebagai pelopor dalam bidang ini. Pada awalnya kajian semiotika memusatkan pada bahasa verbal, kemudian berkembang pada tanda-tanda lain yang lebih luas, dari kode morse, etiket, musik, hingga rambu-rambu lalu lintas. Tanda dipandang sebagai sebuah satu kesatuan unsur dan fungsi yang yang memiliki keterkaitan atau hubungan. Hubungan yang terjadi juga dapat bermacam-macam seperti hubungan homologis, analogis, dan metaforis.

Sementara itu, sosial dapat diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan interaksi manusia, atau dapat pula diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan masyarakat. Dengan kata lain, semiotika sosial adalah sebuah ilmu yang mempelajari sederetan objek, peristiwa, kebudayaan, dan lain-lain di tengah masyarakat sebagai sebuah tanda yang memiliki arti tertentu.

Baca juga:

Sejarah Semiotika Sosial

M.A.K Halliday, disebut sebagai ilmuwan yang awal kali memulai kajian semiotika sosial secara sistematis (Leeuwen, 2005:3). Halliday memiliki pandangan strukturalis yang dipengaruhi pemikiran post-strukturalis. Dengan dasar berpikir tersebut, Halliday berpendapat bahwa grammar dalam bahasa bukanlah merupakan sebuah kode yang tidak semata-mata membangun kalimat yang benar, tetapi merupakan rangkaian peristiwa yang menghasilkan makna. ‘Tanda’ merupakan konsep fundamental dalam semiotik, akan tetapi ‘tanda’ tidak dianggap sebagai sebagai sesuatu yang tetap.

Pada perkembagannya, van Leeuwen menggunakan istilah “sumber semiotik” untuk mengantikan kata “tanda”. ‘”Sumber semiotik”, adalah sebuah tindakan atau artefak yang digunakan dan tercipta dalam sebuah peristiwa komunikasi. Muisalnya, ekspresi wajah, gestur, pensil, kertas, atau komputer. Sumber-sumber semiotik tidak terbatas pada perkataan, tulisan, atau gambar, namun hampir semua hal yang memiliki makna secara sosial dan kultural.

Perkembangan kajian semiotik banyak memunculkan ilmuwan-ilmuwan yang dikenal mengembangkan ilmu ini, seperti Ferdinand de Saussure, Charles Sanders Pierce, Louis Hjelmslev, Roland Barthes, Umberto Eco, Julia Kristeva, Michael Riffaterre, Jacque Derrida, Roman Jakobson, dan Theo van Leeuwen. Dalam perkembangannya, semiotika melahirkan berbagai aliran yang dipengaruhi oleh perbedaan paradigma.

Baca juga:

Teori-teori Semiotika Sosial

Menurut van Leeuwen, dalam semiotika sosial dibahas hal-hal berikut.

  • Sumber Semiotik

Sebagaimana sempat disinggung di atas, ”sumber semiotik”, adalah sebuah tindakan atau artefak yang digunakan dan tercipta dalam sebuah peristiwa komunikasi. Misalnya, ekspresi wajah, gestur, pensil, kertas, atau komputer. Sumber-sumber semiotik tidak terbatas pada perkataan, tulisan, atau gambar, namun hampir semua hal yang memiliki makna secara sosial dan kultural.

  • Tanda

Dalam semiotik, tanda adalah sesuatu yang menggambarkan sesuatu yang lain, yang terdiri atas dua materi dasar yaitu ‘ekspresi’ dan ‘konten’. Hubungan antara materi ekspresi dan konten berjalan dengan dinamis, bergantung pada perspektif pemakna. Oleh karena itu, tanda tidak pernah sepenuhnya lengkap, karena memerlukan adanya subjek penginterpretasi dan juga konteks. Tandalah menghadirkan kekhususan serta mendukung relasi-relasi sosial di tengah-tengah masyarakat. Di dalam tanda ada sesuatu yang tersembunyi dan diwakilkan, bukan merupakan tanda itu sendiri. Tanda inilah yang mengandung makna.

Baca juga:

Jenis-jenis Semiotika

Semiotika secara umum memiliki berbagai macam jenis, yaitu:

  • Semiotika analitik.
  • Semiotika deskriptif.
  • Semiotika faunal.
  • Semiotika kultural.
  • Semiotika naratif.
  • Semiotika natural.
  • Semiotika normatif.
  • Semiotika sosial.
  • Semiotika struktural.

Manfaat Semiotika Sosial

Dengan mempelajari dan menerapkan semiotika sosial, ada beberapa manfaat yang dapat kita raih. Manfaat-manfaat tersebut tentunya muncul karena karakterisitik dari ilmu semiotika sosial itu sendiri. Beberapa manfaat dari mempelajari semiotika sosial antara lain adalah dapat memahami makna dari peristiwa-peristiwa sosial dengan lebih baik. Adanya kajian semiotika sosial dapat membantu kita untuk menjernihkan diri dan memahami peristiwa sosial dengan lebih mendalam dan tidak sebatas hanya dari penampakannya saja.

Selain manfaat di atas, mempelajari semiotika sosial juga dapat membuat kita memahami sesuatu dengan lebih waspada, karena terdapat asumsi bahwa semua hal yang ada dalam dimensi sosial adalah rangkaian tertentu yang memiliki makna-makna. Dengan kata lain, sebuah peristiwa tertentu dapat disengaja dibuat seperti yang terjadi pada aslinya, namun makna yang sesungguhnya tidak sama dengan makna asli yang diduga pada awal kalinya.

Itulah beberapa pembahasan singkat tentang semiotika sosial yang dapat kita ketahui. Semoga dengan mempelajari semiotika sosial secara singkat ini kamu dapat mendapatkan pengalaman dan wawasan baru yang bermanfaat untuk dirimu. Selamat belajar komunikasi dan semiotika sosial!

Baca juga: