Komunikasi sekarang ini sudah menjadi kebutuhan penting manusia. Kebutuhan manusia terhadap komunikasi bahkan hampir menyerupai kebutuhan terhadap sandang, pangan dan juga papan. Komunikasi terjadi antara komunikator sebagai pihak pengirim pesan kepada penerima pesan. Komunikasi bisa disampaikan dengan menggunakan beberapa media ataupun bentuk lainnya.
Komunikasi sendiri juga terdiri dari beberapa macam tergantung dengan maksud dan tujuan dilakukannya komunikasi. Komunikasi bahkan menjadi multidisipliner yang sangat menarik untuk dipelajari. Jika dulu komunikasi cakupannya sempit, sekarang komunikasi hampir terlibat dalam semua aspek kehidupan. Aspek tersebut mulai dari ekonomi, politik, sosial, budaya, dan lain sebagainya.
Komunikasi menjadi bagian penting dalam kaitannya menjalin hubungan dengan pihak lain baik secara personal maupun secara instansi sebesar negara. Komunikasi yang terjadi secara langsung dengan bertatap muka antara kedua belah pihak disebut dengan komunikasi lisan. Komunikasi lisan biasanya dilakukan secara personal atau individu.
Sedangkan komunikasi yang terbatas karena jarak biasanya akan dilakukan dengan komunikasi secara tidak langsung atau dengan cara tertulis. Komunikasi tertulis sekarang ini lebih sering dilakukan baik melalui pesan singkat, surat elektronik, memo, dan lain lain.
Jika dilihat dari jenis interaksi dalam komunikasi, maka terdapat tiga kategori komunikasi yaitu komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok dan komunikasi massa. Komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi secara langsung antara komunikator dengan komunikan dengan cara bertatap muka ataupun tidak. Menurut Mulyana pada tahun 2000, komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang terjadi antara orang dengan cara bertatap muka.
Dan hal ini memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi pihak lain secara langsung baik itu secara verbal maupun komunikasi non-verbal. Komunikasi interpersonal ini merupakan komunikasi yang terjadi hanya antara dua orang. Komunikasi interpersonal dalam kehidupan sehari – hari biasanya terjadi antara suami istri, dua sahabat dekat, guru dan murid dan lain sebagainya.
Salah satu aktivitas komunikasi interpersonal yang sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan komunikasi adalah proses mendengar. Proses mendengar dalam komunikasi interpersonal diawali dengan menerima pesan dari komunikator. Proses mendengar yang efektif sendiri adalah proses menerima pesan secara utuh kemudia memberikan timbal balik sesuai dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator.
Mendengarkan merupakan langkah pertama menuju komunikasi interpersonal. Pendengar harus memahami bagaimana cara mendengarkan yang baik dan benar agar komunikasi interpersonal terjalin dan menjadi komunikasi yang efektif. Hal ini karena pesan bisa saja menjadi tidak jelas jika proses mendengar dalam komunikasi tersebut tidak efektif meskipun komunikator sudah jelas.
Mendengar merupakan suatu keahlian dalam komunikasi interpersonal. Karena tidak semua lawan bicara dapat berkonsentrasi saat mendengarkan. Mendengar secara umum adalah proses aktif menerima, memproses yang terkait dengan perangsangan dengan indra pendengaran.
Mendengarkan tidak terjadi begitu saja, namun harus ada energi dan komitmen agar terlibat. Supaya anda menjadi pendengar yang baik maka anda perlu mengetahui tahapan mendengarkan yang baik. Dan peran pentingnya mendengarkan dalam komunikasi lisan ini sangat perlu diketahui agar tercipta komunikasi yang harmonis.
Menurut Goss, proses mendengarkan terdiri dari tahapan – tahapan berikut ini:
1. Receiving atau Menerima
Proses mendengarkan diawali dengan menerima pesan dari komunikator baik berupa pesan verbal maupun nonverbal seperti ekspresi wajah, bahasa isyarat, dan lain lain. Pada tahap menerima pesan sebaiknya anda memperhatikan hal berikut ini:
- Perhatian fokus pada pengirim pesan baik terhadap hal apa saja yang disampaikan maupun yang tidak disampaikan
- Lingkungan yang sesuai dan memadai
- Perhatian penuh pada komunikator agar apa yang disampaikan sesuai dengan topik yang sedang dibicarakan
- Mengutamakan penerima pesan atau komunikan sebagai pendengar dan menghindari interupsi
2. Understanding atau memahami
Memahami adalah tahapan dimana penerima pesan berusaha mengerti serta memahami apa yang disampaikan komunikator baik pikiran komunikator maupun intonasi yang mewakili emosi komunikator. Pada tahap ini sebaiknya:
- Menghubungkan antara fakta di lapangan dengan informasi terbaru yang disampaikan oleh komunikator
- Memahami inti pesan yang disampaikan komunikator. Namun tidak menyimpulkan terlebih dahulu sebelum komunikator menyampaikan seluruh pesan hingga selesai.
- Jika diperlukan, anda bisa tanyakan contoh nyata berdasarkan pesan ataupun pernyataan yang disampaikan komunikator sekaligus untuk melakukan klarifikasi.
- Anda dapat menerjemahkan apa yang disampaikan komunikator menjadi bahasa sendiri agar anda lebih mudah memahami pesan tersebut.
3. Remembering atau Mengingat
Pada tahapan proses mendengar, dibutuhkan ingatan agar pesan yang disampaikan dapat diingat dengan baik. Ingatan yang baik sangat berguna agar pesan yang diterima sesuai dengan yang disampaikan sehingga tidak menimbulkan ambigu ataupun kerancuan. Misalnya, ingatan tentang alamat rumah, janji bertemu, arah jalan, dan lain sebagainya. Pada tahapan mengingat, diperlukan adanya:
- Identifikasi sumber ide serta referensi yang mendukung
- Ringkasan secara singkat namun tidak menghilangkan inti bagian yang penting agar mudah diingat
- Pengulangan nama ataupun kata kunci yang jelas agar anda mudah untuk mengingatnya
4. Evaluating atau Evaluasi
Tahapan selanjutnya adalah evaluasi yang terdiri dari pengambilan kesimpulan. Tahap evaluasi merupakan tahap agar pesan yang disampaikan komunikator sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan. Pada tahap ini, terdapat beberapa hal yang bisa anda perhatikan:
- Supaya anda lebih memahami sudut pandang pembicara, cobalah untuk menentang evaluasi anda serta memberikan evaluasi jika anda telah paham pesan yang disampaikan pembicara.
- Asumsikan bahwa pembicara adalah orang yang berniat baik. sehingga apa yang disampaikan akan bermanfaat bagi pendengar
- Antara fakta dan opini pembicara dibedakan.
- Identifikasi sikap pembicara yang memiliki kecenderungan pada salah satu hal.
5. Responding atau Menanggapi
Tahapan yang terakhir dari proses mendengar dalam komunikasi interpersonal adalah menanggapi atau merespon. Tahap ini terdiri dari dua macam yaitu respon yang diberikan pada saat komunikator sedang menyampaikan pesan dan respon yang diberikan setelah pembicara menyampaikan keseluruhan pesan. Pada proses komunikasi, memberikan umpan balik atau respon merupakan hal yang sangat penting karena menentukan apakah proses komunikasi tersebut berjalan efektif sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, pada saat merespon sebaiknya anda mencoba untuk:
- Memberikan umpan balik sesuai dengan pesan yang disampaikan. Jangan lupa juga untuk memberikan kesan jika anda telah mendengarkan dengan cara memberi tanggapan meskipun sangat singkat seperti suara hmm, ya, he? dan lain lain. Hal ini dapat membuat anda selain menjadi pendengar juga menjadi pengendali komunikasi tersebut.
- Cobalah untuk memberikan ekspresi yang mendukung.
- Hal yang diinginkan oleh komunikator adalah ekspresi dan umpan balik yang apa adanya, sehingga berusahalah untuk jujur.
- Respon yang anda berikan adalah umpan balik dari diri anda sendiri bukan respon yang ideal.
Demikianlah artikel tentang proses mendengar dalam komunikasi interpersonal yang perlu anda ketahui. semoga bermanfaat dan sampai jumpa diartikel selanjutnya.