Komunikasi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia sekarang ini. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan satu sama lain untuk membutuhi kebutuhan hidupnya. Salah satunya adalah dengan cara berinteraksi ataupun berkomunikasi dengan yang lainnya.
Ilmu komunikasi bahkan menjadi multidisipliner yang telah membuat orang – orang semakin tertarik untuk mempelajarinya. Komunikasi hampir terlibat dalam berbagai sektor kehidupan manusia. Komunikasi dilakukan oleh komunikator kepada komunikan dengan suatu maksud dan tujuan tertentu.
Komunikasi juga banyak jenis dan macamnya tergantung kebutuhan komunikator. Kemampuan untuk meningkatkan komunikasi juga menjadi penting karena dapat mempengaruhi hubungan anda dengan lawan bicara entah rekan kerja, teman atau sahabat, organisasi, masa secara umum dan lain sebagainya.
Diantara sekian komunikasi yang paling sering kita gunakan dalam kehidupan sehari -hari adalah komunikasi antar pribadi atau biasa disebut juga komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal terjadi secara langsung atau face to face communication dan terjadi pada waktu serta tempat yang sama. Keterampilan dalam komunikasi interpersonal bukanlah bawaan namun keterampilan yang bisa dipelajari.
Sangatlah penting untuk mempelajari cara meningkatkan komunikasi interpersonel karena anda akan berhadapan langsung dengan lawan bicara anda sebagai penerima pesan. Respon atau timbal balik anda terhadap pesan yang disampaikan lawan bicara juga tak kalah penting. Mengingat hal ini berkaitan dengan proses komunikasi selanjutnya termasuk apakah komunikasi tersebut berhasil atau tidak.
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan secara langsung sehingga keterlibatan aktif anda dan lawan bicara anda menjadi penting. Pada proses komunikasi interpersonal akan dikatakan efektif apabila dapat merubah perilaku orang sesuai dengan apa yang dibicarakan. Ciri khas dari jenis komunikasi interpersonal adalah adanya timbal balik.
Timbal balik ini bisa berupa secara verbal berupa kata-kata maupun non verbal seperti bentuk gerak gerik berupa anggukan dan lain sebagainya. Menurut Bernlund (1968) terdapat beberapa ciri dari komunikasi interepersonal, diantaranya adalah :
- Komunikasi terjadi secara spontan
- Tidak memiliki struktur yang teratur ataupun diatur
- Komunikasi terjadi secara kebetulan
- Tidak mengejar tujuan yang telah direncanakan terlebih dahulu
- Terkadan identitas keanggotaannya kurang jelas
- Komunikasi bisa terjadi hanya sambil lalu saja
Sedangkan ciri-ciri komunikasi interpersonal menurut Reardon yang disampaikan pada tahun 1987 adalah sebagai berikut:
- Komunikasi dilakukan karena adanya berbagai faktor pendukung
- Berakibat sesuatu yang disengaja maupun yang tidak disengaja
- Seringkali berbalas balasan
- Mensyaratkan adanya hubungan paling sedikit dua orang interpersonal
- Suasana pada saat komunikasi harus bebas, bervariasi, dan adanya keterpengaruhan
- Menggunakan berbagaoi lambang yang mempunyai makna
Menurut Reardon (1987), Efendy (1986), Porter dan Samovar (1982) terdapat sifat yang menunjukkan bahwa suatu komunikasi yang terjadi antara dua orang yang termasuk komunikasi interpersonal memiliki sifat sifat seperti berikut ini:
1. Didalamnya Terlibat Perilaku Verbal dan Nonverbal
Pada peristiwa komunikasi, hampir selalu melibatkan penggunaan simbol-simbol dalam komunikasi antar budaya baik verbal dan non verbal secara bersamaan. Bahasa verbal dan non verbal, keduanya mempunyai sifat yang holistic dimana masing – masing tidak bisa dipisahkan. Ada pula teori dalam komunikasi nonverbal dan bahasa non verbal biasanya menjadi komplemen atau pelengkap bahasa verbal pada beberapa kasus tindakan komunikasi.
2. Melibatkan Perilaku yang Spontan, Scripted dan Contrived
- Perilaku spontan (spontaneus behaviour)
Perilaku spontan merupakan perilaku yang terjadi karena ada desakan emosi dan tanpa sensor dan revisi secara kognitif. Perilaku ini terjadi begitu saja secara tiba – tiba. Jika terjadi secara verbal maka perilaku spontan bernada asal bunyi. Contohnya adalah ,”Hai”, “Hore”, “Aduh”, dan lain sebagainya.
Sedangkan perilaku spontan berupa nonverbal adalah dengan melakukan beberapa gerakan yang dapat dilihat langsung oleh lawan bicara. Misalnya dengan meletakkan telapak tangan pada dahi saat menyadari bahwa telah melakukan suatu perbuatan yang keliru atau kelupaan sesuatu, dan lain sebagainya.
Berikut adalah 5 contoh perilaku spontan dalam komunikasi interpersonal :
1. Mengatakan “aduh” saat sedang diberi suatu tugas yang berat ataupun saat sedang kelupaan sesuatu.
2. Spontan mengucapkan “Hore” saat mendengarkan suatu kabar yang menyenangkan ataupun mengembirakan.
3. Meletakkan telapak tangan jika telah melakukan suatu kesalahan ataupun kekeliruan serta kelupaan.
4. Meletakkan telapak tangan ke mulut saat sedang mendapatkan suatu kabar yang mengagetkan atau mengejutkan.
5. Menggelengkan kepala saat sedang mendapatkan kabar yang diluar dugaan atau perkiraan.
- Perilaku berdasarkan kebiasaan (script behaviour)
Perilaku menurut kebiasaan adalah perilaku yang dapat dipelajari berdasar dari kebiasaan yang sering anda lakukan. Perilaku tersebut dilakukan saat waktu tertentu namun dapat dimengerti orang. Contohnya adalah mengucapkan “selamat datang” kepada teman yang baru datang atau mengucapkan “apa kabar” saat bertemu atau berjumpa teman di jalan.
Contoh perilaku menurut kebiasaan berupa komunikasi nonverbal. Banyak makna komunikasi nonverbal menurut para ahli yang dapat kamu ketahui. Salah satunya komunikasi nonverbal adalah menjabat tangan teman ataupun orang lain yang ditemui. Perilaku tersebut sering anda lakukan tanpa ada pertimbangan panjang dan terjadi begitu saja secara spontan karena sudah mendarah daging dalam diri.
- Perilaku sadar (contrived behaviour)
Perilaku sadar merupakan perilaku yang dilakukan karena dianggap sesuai dengan situasi yang ada. Perilaku sadar telah dipikirkan dan dirancang serta direncanakan sebelumnya. Perilaku ini dilakukan sesuai dengan orang yang akan dihadapi, urusan aatau masalah yang harus dituntaskan, serta kondisi dan situasi yang sedang terjadi.
3. Komunikasi yang Berproses Pengembangannya
Komunikasi awalnya berkembang dari saling mengenal namun masih dangkal, lalu berlanjut dengan mengenal yang lebih dalam, dan akhirnya saling mengenal dengan amat mendalam. Namun komunikasi ini bisa saja putus sampai akhirnya saling melupakan satu sama lain.
4. Komunikasi Interpersonal Mengandung Interaksi, Koherensi dan Umpan Balik
Komunikasi interpersonal memungkinkan adanya umpan balik. Hal ini yang mengharuskan antara komunikator dan penerima pesan terjadi sebuah interaksi yang saling mempengaruhi satu sama lain serta menerima dan memberi dampak. Komunikasi ini dapat semakin berkembang karena pihak yang terlibat didalamnya bisa saja berubah peran sehingga penerima pesan bisa berubah peran menjadi pemberi pesan dan begitu pula sebaliknya dimana pemberi pesan bisa berubah peran menjadi penerima pesan.
5. Komunikasi Interpersonal Adalah Kegiatan Aktif
Pada pembahasan sebelumnya telah disinggung bahwa komunikasi interpersonal memungkinkan adanya umpan balik sehingga komunikasi ini membutuhkan kegiatan aktif baik dari pengirim pesan maupun penerima pesan. Karena proses ini melibatkan serangkaian proses saling penerimaan, penyampaian tanggapan, dan lain lain.
6. Komunikasi Interpersonal Saling Mengubah
Komunikasi interpersonal juga dapat saling mengubah serta mengembangkan. Interaksi yang dilakukan pada saat berkomunikasi melibatkan pihak – pihak yang dapat saling memberi inspirasi, semangat maupun dorongan. Dengan demikian komunikasi interpersonal dapat dikatakan merupakan wahana untuk saling belajar dan mengembangkan wawasan, pengetahuan dan juga kepribadian.
Nah demikianlah artikel tentang contoh perilaku spontan dalam komunikasi interpersonal yang seringkali terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin diantara anda sudah mengalaminya. Semoga bermanfaat.