Proses Komunikasi dalam Kartografi

Komunikasi adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Sebagai makhluk sosial, komunikasi sangat dibutuhkan untuk membantu manusai berhubungan dengan manusia yang lainnya.

Penyampaian suatu informasi oleh seseorang ataupun sekelompok orang baik berupa pesan, ide, gagasan, dll kepada pihak lainnya merupakan proses komunikasi.

Komunikasi dapat dilakukan dengan komunikasi lisan maupun verbal tergantung dengan kebutuhan dan menyesuaikan kondisi. Berhasil atau tidaknya komunikasi sangat ditentukan oleh proses komunikasi atau proses penyampaian pesan dari komunikator (pemberi pesan) kepada komunikan (penerima pesan).

Komunikasi terus terjadi selama proses kehidupan masih berlangsung. Proses komunikasi berlangsung dalam berbagai konteks kehidupan. Setiap proses komunikasi yang berlangsung, masing – masing orang ataupun sekelompok orang memiliki tujuan yang berbeda – beda.

Komunikasi yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari – hari adalah melalui komunikasi lisan karena lebih mudah dimengerti  oleh kedua belah pihak. Namun dalam beberapa keadaan, komunikasi dilakukan dengan berbagai cara.

Misalnya melalui teknologi canggih pesan singkat, gerak – gerik badan, simbol atau lambang, dan lain sebagainya.

Pada saat proses komunikasi berlangsung, diharapkan ada balasan atau feedback dari penerima pesan untuk mengetahui dampak pesna yang disampaikan.

Manusia mengembangkan beberapa metode agar bisa menyebarkan ataupun melakukan suatu informasi.

Hal penting dalam proses komunikasi  adalah dipahaminya suatu informasi oleh penerima pesan. Salah satu metode komunikasi yang biasa digunakan adalah menggunakan gambar.

Ada yang mengatakan jika sebuah gambar mempunyai nilai seribu perkataan. Dengan menggunakan gambar, orang lain akan lebih memahami suatu informasi dengan penggambaran visual yang dapat dibayangkan atau di imajinasikan.

Misalnya, anda akan lebih mudah memberikan gambaran tentang suatu tempat kepada orang yang belum pernah mengunjungi tempat tersebut.

A. Komunikasi dengan Kartografi

Salah satu metode komunikasi secara grafis yang biasa digunakan adalah menggunakan peta. Anda akan lebih mendapatkan gambaran letak suatu tempat jika melihat pada peta sebagai petunjuk arah.

Pengertian peta sendiri merupakan gambaran dari permukaan bumi pada suatu bidang datar dan diperkecil dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi.

Pembuatan peta berfungsi untuk menunjukkan suatu posisi dalam hubungannya dengan tempat lain, menggambarkan bentuk permukaan bumi, menyajikan data potensi suatu daerah, memperlihatkan ukuran suatu daerah dengan proyeksi tertentu, dll.

Studi pembuatan peta disebut dengan kartografi. Sedangkan orang yang membuat peta disebut kartografer atau ahil kartografer.

B. Proses Komunikasi Kartografi

Pada umumnya proses komunikasi terdiri dari pengirim (komunikator), penerima (komunikan), dan juga perantara. Perantara dalam proses komunikasi bisa berupa lisan maupun tulisan.

Perantara lain yang juga biasa dipakai daam komunikasi adalah asap, bendera, musik, cahaya, peta, surat kabar, dan lain – lain.

Jika penerima dapat mengerti sinyal atau isyarat yang dikirim oleh pengirim maka komunikasi dapat dikatakan berhasil. Keberhasilan komunikasi sangat bergantung pada penerima.

Pada bidang kartografi, proses komunikasi terjadi antara kartografer yang bertindak sebagai pengirim, pengguna peta sebagai penerima, dan peta yang menjadi sinyal atau isyarat.

Peta merupakan salah satu bahasa perantara komunikasi yang digambarkan dalam bentuk simbol – simbol. Kriteria peta yang umumnya dimiliki semua peta adalah sebagai berikut:

  1. Dalam sebuah peta terdapat suatu informasi
  2. Informasi divisualisasikan dalam bentuk gambar
  3. Pembuatan peta bertujuan untuk memberikan informasi kepada pengguna peta

Proses komunikasi dalam kartografi menggunakan simbol – simbol, titik, garis, warna. dll untuk memberikan informasi kepada pengguna peta.

Ahli kartograf harus memiliki keterampilan tertentu untuk mengerjakan pekerjaannya. Keberhasilan proses komunikasi dalam bidang kartograf ditentukan oleh pengguna peta.

C. Komunikasi Kartografi Dengan Menggunakan Peta

Telah dijelaskan diatas bahwa keberhasilan proses komunikasi dalam kartografi bergantung pada penerima yang mengerti isyarat yang diberikan kartografer.

Keberhasilan komunikasi kartografi juga dikaitkan dengan geografi dan juga distribusi spasialnya (posisi X,Y dan Z).

Maka dari itu, kartografer harus bisa merancang simbol dengan benar sesuai aturan – aturan bidang kartografi.

Pada saat merancang simbol berbeda yang ditampilkan pada suatu peta, dibutuhkan juga suatu proses intelektual dari keselarasan simbol yang dirancang tersebut.

Penggambaran simbol berupa ciri – ciri ataupun karakter pada peta harus dilakukan dengan tepat.

Selain itu, penggambaran simbol juga harus seimbang dan selaras agar informasi kartograf tersebut mudah dimengerti oleh penerima atau pengguna peta.

Namun, tetap saja akan ada  gangguan yang tidak diinginkan muncul. Meskipun sudah direncanakan secara matang, tetap saja ada kemungkinan gangguan yang muncul di beberapa tempat. Gangguan yang menjadi penghambat proses komunikasi tersebut biasa disebut dengan “Nois”.

D. Komunikasi Kartografi dibandingkan Komunikasi Bahasa Percakapan

Komunikasi kartografi menggunakan sebuah peta topografi untuk memberikan gambaran dalam memberikan sebuah informasi. Pembaca peta meskipun belum mengenal suatu daerah dapat mengerti dan membaca peta tersebut seolah mengenal daerah tersebut.

Pemakai peta yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berhubungan dengan peta akan memudahkan memahami informasi dalam peta. Misalnya, garis kontur pada peta.

Jika pembaca peta belum mengethaui apa itu garis kontur maka akan menjadi kesulitan dalam mengartikan garis yang menampilkan relief tersebut.

Sedangkan komunikasi dengan bahasa percakapan terdiri dari kata – kata yang disusun berdasarkan tata bahasa yang digunakan yang memiliki suatu maksud tertentu.

Komunikasi menggunakan bahasa percakapan ataupun tulisan perlu disusun dengan tata bahasan yang benar serta dengan suara yang jelas atau tulisan yang jelas.

Karena struktur kalimat yang tepat akan membuat pihak lain mudah memahami dan tidak menimbulkan makna ganda ataupun rancu.

Baca juga : Teori Bahasa dalam Komunikasi

Proses komunikasi bidang kartografi mungkin saja tidak mudah memahami suatu informasi yang ingin disampaikan kartografer karena latar belakang, pengetahuan ataupun pengalaman yang terbatas pada bidang tersebut.

Komunikasi kartografi menggunakan peta juga tidak berisi teks untuk menjelaskan kepada pengguna peta. Sehingga pengalaman, lingkungan, pendidikan khusus menjadi hal yang dubutuhkan untuk memahami informasi dalam proses kartograf tersebut.

Sedangkan keberhasilan suatu komunikasi  bergantung kepada penerima informasi, dimana proses komunikasi dalam kartografi ini berarti para pemakai atau pengguna peta. Oleh karena itu, keberhasilan proses komunikasi kartogaf ditentukan berdasarkan pemahaman pembaca peta.

Komunikasi bahasa percakapan menggunakan tata bahasa yang jelas kepada penerima informasi.

Sedangkan komunikasi kartograf menggunakan peta dalam penyampaian informasi.

Masing – masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Apapun bentuk komunikasinya, semua memiliki tujuan agar dapat dipahami oleh penerima informasi.