Konflik tampaknya tidak pernah lekang dalam kehidupan sehari-hari. Konflik memberikan dampak negatif dalam kehidupan di masyarakat. Konflik seringkali menimbulkan perkelahian, baik berupa perdebatan secara verbal maupun adu fisik. Selain itu, konflik juga dapat merubah perilaku seseorang seperti mengalami depresi dan stress. Komunikasi menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan suatu konflik dalam kehidupan sehari-hari.
Komunikasi yang efektif dapat memberikan ketenangan dalam pemikiran, sehingga emosi dalam diri seseorang dapat dikontrol dengan baik. Selain komunikasi, interaksi juga dibutuhkan untuk menghindari suatu konflik. Seseorang akan memahami karakter dan perilaku orang lain apabila melakukan proses interkasi. Komunikasi dan interaksi merupakan dua unsur yang terikat. (Baca juga: Komunikasi Antar Pribadi)
Konflik merupakan hal yang wajar dalam kehidupan manusia, tetapi konflik dapat menurunkan eksistensi hubungan antar pribadi dan kelompok. Konflik sering diartikan membawa dampak negatif dalam kehidupan, tetapi ada konflik yang memberikan dampak positif dalam kehidupan. Konflik memberikan dampak positif untuk meningkatkan hubungan baik dan kualitas yang baik dalam komunikasi antar pribadi. Dampak negatif konflik yang tidak terselesaikan membuat hubungan antar pribadi menjadi tidak harmonis. Oleh karena itu, manajemen konflik sangat dibutuhkan sebagai solusi permasalahan. (Baca juga: Proses Komunikasi Antar Pribadi)
Manajemen konflik merupakan metode, tahapan, cara, usaha, strategi untuk mengarahkan perselisihan atau konflik yang terjadi menuju penyelesaian agar menciptakan perilaku-perilaku positif seperti memberikan ketenangan, perdamaian, dan hal positif lainnya. Menurut Ross, manajemen konflik adalah langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan kea rah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif. (Baca juga: Komunikasi Interpersonal)
Berikut merupakan manajemen konflik dalam komunikasi antar pribadi:
- Bersikap sportif
Bersikap sportif dalam sebuah konflik artinya seseorang bersikap secara profesional dalam melakukan kegiatan apapun termasuk berkomunikasi. Sikap sportif bertujuan untuk menghindari sikap defensif dalam komunikasi. Sikap defensif biasanya terjadi ketika seseorang sedang berada dalam suatu konflik. Sikap defensif muncul karena adanya rasa ingin melindungi diri dari suatu konflik, merasa takut untuk mengungkapkan kebenarannya, merasa cemas atau mendesak. Oleh karena itu, sikap sportif menjadi salah satu manajemen konflik dalam komunikasi antar pribadi. (Baca juga: Teori Komunikasi Interpersonal)
- Tanggung jawab terhadap pemikiran dan perasaan
Konflik sering terjadi karena adanya kesalahpahaman dalam komunikasi. Perbedaan sudut pandang atau perspektif juga menjadi faktor utama yang mengakibatkan terjadinya konflik dalam komunikasi antar pribadi. Hal ini berhubungan dengan tanggung jawab seseorang terhadap pemikiran dan perasaannya sendiri. Apabila seseorang mengeluarkan pendapat dan tidak dapat diterima oleh orang lain maka orang yang berpendapat harus dapat mempertanggungjawabkan pemikirannya tersebut. Begitu pula dengan perasaannya. (Baca juga: Penyebab Terjadinya Konflik dalam Komunikasi)
- Langsung dan spesifik
Jika terjadi konflik maka hal yang harus dilakukan adalah menyelesaikannya dengan membahas secara langsung ke inti permasalahan yang sedang terjadi. Artinya fokus membahas konflik secara langsung dan spesifik tanpa melantur ke permasalahan lain. Manajemen konflik ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah secara cepat tanpa menimbulkan konflik yang semakin kompleks. (Baca juga: Elemen Komunikasi Interpersonal)
- Bertengkar secara aktif
Bertengkar secara aktif maksudnya adalah jangan menghindar ketika sedang berada dalam suatu konflik yang melibatkan diri sendiri. Konflik dalam komunikasi antar pribadi sering terjadi, sehingga hadapi konflik tersebut dan selesaikan dengan profesional tanpa ada keributan. (Baca juga: Faktor Pembentuk Komunikasi Interpersonal)
- Meredakan ketegangan dengan humor
Konflik terjadi dalam komunikasi yang kemudian diekspresikan dengan emosi. Konflik berdampak pada tingginya tingkat emosi dan dapat menimbulkan kekacauan berupa perdebatan verbal yang merujuk ke perkelahian fisik. Humor berfungsi sebagai manajemen konflik yang mudah dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Humor berguna untuk meredakan ketegangan dalam sebuah konflik. (Baca juga: Sistem Komunikasi Interpersonal)
- Percaya
Manajemen konflik ini didasarkan pada diri sendiri terlebih dahulu. Apabila kita percaya dengan diri sendiri maka kita dapat mempercayai orang lain dalam berkomunikasi. Rasa saling percaya dalam komunikasi antar pribadi dapat menghindari seseorang dari berbagai konflik. Kepercayaan yang diberikan antara satu sama lain menimbulkan sikap terbuka. Ketika sedang berada dalam suatu konflik maka ada rasa percaya untuk menceritakan konflik tersebut kepada orang lain untuk diselesaikan dengan baik. (Baca juga: Efektivitas Komunikasi Interpersonal)
- Sikap Terbuka
Sikap terbuka menjadi manajemen konflik yang terakhir. Sikap terbuka yang ada dalam diri seseorang berfungsi untuk meredakan konflik dalam komunikasi antar pribadi. Sikap terbuka pada diri seseorang mampu menciptakan komunikasi yang efektif karena orang yang memiliki sikap terbuka cenderung lebih jujur, terbuka pada orang lain mengenai apapun masalah yang sedang dihadapi, sehingga tidak ada rasa saling menutupi antara satu sama lain.
Sikap terbuka menjadi salah satu cara untuk memahami karakter, kepribadian, atau perilaku seseorang, sehingga dapat menimbulkan rasa saling menghormati, saling menghargai, dan saling bertoleransi. (Baca juga: Cara Meningkatkan Komunikasi Interpersonal)
Demikian penjelasan terkait beberapa manajemen konflik dalam komunikasi antar pribadi yang biasa terjadi di kehidupan sehari-hari.