4 Konsep dalam Sistem Komunikasi Indonesia

Komunikasi menjadi hal yang vital dalam kehidupan manusia yang semakin kompleks. Komunikasi berperan sebagai alat untuk menyampaikan pesan antar manusia. Komunikasi dapat dilakukan tanpa adanya batasan ruang dan waktu seperti seorang yang berada dalam jarak yang jauh dapat menggunakan telepon sebagai alat komunikasinya. Telepon berperan sebagai media (channel) dalam unsur komunikasi. Perkembangan komunikasi yang bersamaan dengan perkembangan teknologi ini disebabkan karena adanya rasa ketidakpuasan dalam proses komunikasi pada kehidupan di masyarakat.

Selain itu, adanya perkembangan dan teknologi juga memberikan dampak yang baik untuk memudahkan proses komunikasi seseorang. Pembahasan kali ini berhubungan dengan perkembangan komunikasi dan kecanggihan teknologi komunikasi yang melibatkan berbagai unsur komunikasi, sehingga seseorang dituntut untuk mengetahui sistem komunikasi di Indonesia. (Baca juga: Sistem Komunikasi Indonesia)

Indonesia merupakan suatu negara yang kaya akan budaya. Ada berbagai suku, ras, dan etnis yang tinggal di Indonesia. Untuk itu, Indonesia membutuhkan sebuah sistem dalam komunikasi yang bertujuan sebagai kajian untuk mempersatu bangsa. Setiap negara memiliki sistem kenegaraan untuk memberikan kesejahteraan rakyatnya. Pembahasan ini berhubungan dengan sistem dan ilmu komunikasi, dimana ilmu komunikasi itu sendiri memiliki hubungan dengan cabang ilmu lainnya seperti ilmu ekonomi, ilmu politik, ilmu sosial, dan ilmu budaya.

Sistem komunikasi di Indonesia berpengaruh terhadap lingkungan sosial dan budaya. Sistem komunikasi di Indonesia berbeda dengan sistem komunikasi di negara lain karena sistem komunikasi di Indonesia berkaitan dengan bentuk dan keragaman budaya atau multietnis di Indonesia. Sebelum membahas konsep dalam sistem komunikasi Indonesia sebaiknya kita memahami dulu apa pengertian dari sistem komunikasi. (Baca juga: Hakikat Sistem Komunikasi Indonesia)

Pengertian Sistem Komunikasi Indonesia

Sistem komunikasi berasal dari dua kata, yaitu sistem dan komunikasi.  Sistem adalah metode, cara, pola, rencana, ideologi, prosedur, teori. Sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat unsur yang tersusun secara teratur atau sistematis yang saling berkaitan, sehingga membentuk suatu totalitas atau mencapai keutuhan bersama.

Sistem komunikasi Indonesia diartikan sebagai suatu tatanan, cara, metode, mekanisme kerja yang membentuk totalitas interaksi manusia melalui informasi yang mencakup kebebasan dan bertanggung jawab. Dalam sistem komunikasi Indonesia tersebut berhubungan dengan ideologi negara Indonesia. Redi Panuju mengungkapkan bahwa sistem komunikasi Indonesia terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

  1. Sistem komunikasi Indonesia memiliki makna komunikasi yang berpola secara idealis dan normatif, sehingga komunikasi berlandaskan dengan nilai-nilai dan norma.
  2. Sistem komunikasi Indonesia memiliki makna komunikasi yang deskriptif, sehingga komunikasi berlandaskan dengan fakta-fakta yang empiris.

Baca juga :

Konsep Sistem Komunikasi Indonesia

Sistem komunikasi berkaitan dengan ideologi suatu negara. Selain itu, sistem komunikasi di Indonesia juga berkaitan dengan sistem nilai-nilai dan norma yang berlaku. Sistem komunikasi Indonesia merujuk pada sistem komunikasi pers yang bebas dan bertanggung jawab. Hal ini berhubungan antara sistem komunikasi dan sistem politik. Sistem komunikasi Indonesia memiliki beberapa konsep, yaitu:

  1. Konsep otoriter

Konsep otoriter disebut juga sebagai kerjaan absolute. Sistem komunikasi dalam konsep otoriter ini dikendalikan oleh pemerintah, dimana pemerintah memiliki kuasa penuh atas segala informasi yang disampaikan oleh media massa. Pemerintah menjadi pengawas karena pemerintah mempunyai kekuasaan yang mutlak. Dahulu Indonesia pernah menggunakan konsep otoriter ini pada zaman orde baru. Penerapan konsep otoriter ini menjadi pemasung dalam sistem pers di Indonesia dengan memberlakukan Undang-undang No. 11 Tahun 1966 dan Undang-undang No. 21 Tahun 1902 yang berisi tentang kekuasaan pemerintah untuk mengatur sistem pers di Indonesia. (Baca juga: Perkembangan Teknologi Komunikasi di Indonesia)

  1. Konsep liberal

Konsep liberal berasumsi bahwa sistem pers yang ada di Indonesia memiliki kebebasan penuh untuk memperoleh berbagai informasi yang akan disampaikan melalui media massa. Indonesia pernah menggunakan konsep liberal dalam sistem pers pada tahun 1950-an. Pada masa ini, pers tidak hanya memberitakan perjuangan suatu negara saja, tetapi pers seringkali terlibat dalam sistem politik seperti menyuarakan sebuah partai politik. Namun hal ini dinilai wajar karena masih berkaitan dengan kepentingan dalam suatu negara. (Baca juga: Teori Liberalisme)

  1. Konsep tanggungjawab sosial

Konsep tanggungjawab sosial ini masih dipergunakan dalam sistem komunikasi di Indonesia. Awalnya konsep ini muncul karena kekhawatiran pemerintah akan konsep liberal yang bebas tetapi cenderung berdampak negatif terhadap nilai dan moral suatu bangsa. Kemerosotan moral tersebut memunculkan pemikiran bahwa konsep liberal harus didukung oleh tanggungjawab dalam sistem pers di Indonesia. Sistem komunikasi Indonesia masih berpegang teguh terhadap konsep tanggungjawab sosial. Hal ini berfungsi untuk membangun moral masyarakat dan bebas atau demokrasi dalam menyampaikan asprasinya dengan berlandaskan pancasila. (Baca juga: Teori Otoritarian Pers)

  1. Konsep komunis

Konsep komunis dalam sistem komunikasi di Indonesia juga pernah terjadi. Sistem komunikasi yang menggunakan konsep komunis ini berasumsi bahwa informasi yang disampaikan oleh media massa harus sesuai dengan peraturan pemerintah, dimana media harus tunduk kepada pemerintah yang memiliki kontrol ke partai komunis. Kebebasan dalam pers dibatasi untuk kepentingan partai komunis. (Baca juga: Sistem Pers Otoriter)