10 Konsep Moral dalam Komunikasi Keperawatan

Moral dan etika adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan di masyarakat. Moral dan etika menjadi pedoman untuk seseorang dalam berinteraksi dalam lingkungannya. Tujuannya untuk menciptakan komunikasi yang baik dan mencegah permasalahan sosial. Moral berasal dari bahasa Latin “mores” artinya aturan kesusilaan. Menurut Dian Ibung, moral adalah nilai (value) yang berlaku dalam lingkungan sosial dan mengatur tingkah laku seseorang. Selain itu, Maria Assumpta menambahkan bahwa moral merupakan aturan-aturan (rule) mengenai sikap (attitude) dan perilaku manusia (human behavior) sebagai manusia. (Baca juga: Komunikasi Terapeutik dalam Keperawatan)

Moral berkaitan dengan nilai dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang tidak menghilangkan moral, etika, dan nilai-nilai dengan tujuan sebagai rasa menghormati, menghargai, dan menciptakan kehidupan yang lebih baik. Moral merupakan hal yang mutalak dimiliki oleh setiap orang. Orang yang tidak memiliki moral dan terbiasa dengan kehidupan yang buruk atau negatif disebut amoral. Moral merupakan bagian dari etika dan nilai. (Baca juga: Teori Strategi Komunikasi)

Moral dan etika selalu berhubungan dengan pekerjaan atau profesi seseorang. Salah satunya adalah keperawatan. Keperawatan adalah sebuah profesi yang berfungsi untuk melayani, memelihara, menyembuhkan masyarakat dalam bidang kesehatan. Dalam praktik keperawatan terdapat konsep moral yang berfungsi sebagai pedoman seorang perawat. Tujuan konsep moral adalah untuk menciptakan kesejahteraan pasiennya. Selain itu, komunikasi menjadi hal yang penting dalam keperawatan biasanya disebut sebagai komunikasi keperawatan. Komunikasi keperawatan merupakan komunikasi yang berhubungan dengan kesehatan yang digunakan sebagai kontrol kesehatan manusia. (Baca juga: Komponen Komunikasi Terapeutik)

Adapun 10 konsep moral dalam komunikasi keperawatan adalah sebagai berikut:

  1. Advokasi

Advokasi merupakan upaya untuk melindungi hak-hak manusia yang tidak mampu untuk membela dirinya sendiri. Advokasi dalam praktik komunikasi keperawatan adalah seorang perawat memberikan informasi dan penjelasan yang berhubungan dengan pasien. Selain itu, seorang perawat sebagai advokat juga dapat membantu pasien dalam memilih atau menentukan keputusannya sendiri. Seorang perawat juga bertugas melindungi pasien terhadap keputusan yang telah ditentukannya. (Baca juga: Karakteristik Komunikasi Terapeutik)

  1. Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan istilah yang menggambarkan tanggungjawab seseorang terhadap tindakan yang terlah dilakukan dan bersedia menanggung resikonya. Konsep moral dalam praktik komunikasi keperawatan merujuk pada peraturan yang telah ditetapkan. Sehingga, seorang perawat harus bertanggungjawab dan menerima konsekuensinya terhadap apa yang dilakukannya baik terhadap pasien maupun teman seprofesinya. (Baca juga: Prinsip Komunikasi Terapeutik)

  1. Loyalitas

Loyalitas pada konsep moral dalam praktik komunikasi keperawatan berhubungan dengan profesi yang dijalani oleh perawat itu sendiri. Loyalitas adalah upaya mempertahankan dan memperkuat suatu kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Loyalitas juga berfungsi sebagai rasa simpati dan solidaritas terhadap pasien dan teman sejawat. (Baca juga: Teknik Komunikasi Terapeutik)

  1. Tanggungjawab

Tanggungjawab yang dimaksud adalah seorang perawat harus bertanggungjawab atas kesehatan pasien yang ditanganinya. Tanggungjawab tersebut berupa menyembuhkan pasien yang sakit, memelihara pasien dengan baik, memberikan kualitas obat yang baik agar kesehatan pasien segera meningkat, dan lainnya. (Baca juga: Komponen Komunikasi)

  1. Kerahasiaan

Seorang perawat berperan penting terhadap kehidupan pasiennya. Kerahasiaan merupakan konsep moral dalam praktik komunikasi perawat. Tugas seorang perawat dalam hal ini adalah merahasiakan informasi pasien yang bersifat pribadi maupun informasi dari dokter yang harus dirahasiakan berdasarkan perintah dari pihak keluarga pasien. Informasi tersebut boleh saja disebarkan ke pihak yang telah ditentukan tetapi atas ijin pihak pasien. Seorang perawat harus dapat menghargai informasi dalam bentuk apapun. (Baca juga: Komunikasi Interpersonal)

  1. Kejujuran

Kejujuran berhubungan dengan kebenaran dalam menyampaikan informasi. Informasi yang disampaikan harus sesuai dengan nilai-nilai moral yang telah ditetapkan. Tidak hanya seorang perawat yang memiliki kejujuran, tetapi seluruh staff dalam rumah sakit tersebut. Tujuan dari kejujuran adalah untuk memberikan informasi yang akurat, komprehensif, dan objektif. Selain itu, kejujuran menjadi suatu hal yang penting untuk menciptakan kepercayaan terhadap pasien. (Baca juga: Peran Media Massa dalam Pembentukan Moral)

  1. Keadilan

Setiap orang ingin diperlakukan dengan adil, begitu pula pasien-pasien yang membutuhkan perawatan kesehatan. Keadilan berpegang teguh terhadap moral. Keadilan menjadi hal yang penting dimiliki oleh seorang perawat dalam memperlakukan pasiennya. Hal ini berhubungan dengan kualitas dan kuantitas dalam pelayanan kesehatan. (Baca juga: Komunikasi Kesehatan)

  1. Kemurahan hati

Kemurahan hati yang dimiliki oleh setiap perawat memudahkannya untuk berkomunikasi kepada pasien dan mencegah terjadi kesalahpahaman. Kemurahan hati menciptakan komunikasi yang efektif terhadap pasien agar kesehatan cepat terwujud melalui tahapan-tahapan yang baik. (Baca juga: Cara Komunikasi Efektif dengan Pasien)

  1. Tidak merugikan

Konsep moral ini mencegah adanya kebohongan yang dilakukan pihak rumah sakit terhadap pasien. Tidak merugikan berarti tidak membuat kesalahan yang merugikan pasien seperti salah memberikan obat atau mal praktik yang menyebabkan cacat fisik maupun cacat mental dalam diri pasien. (Baca juga: Unsur-unsur Komunikasi Kesehatan)

  1. Altruisme

Altruisme merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama manusia. Tujuan Altruisme adalah untuk mencapai kesejahteraan pasien. Altruisme berhubungan dengan rasa simpati dan empati terhadap pasien. Seorang perawat dalam hal ini akan memberi perhatian, komitmen, kepercayaan, ketekunan, dan kemurahan hati dalam merawat pasiennya. (Baca juga: Strategi Komunikasi Interpersonal dalam Komunikasi Kesehatan)

Demikian penjelasan terkait apa saja konsep moral dalam komunikasi keperawatan yang bisa diterapkan dalam segala praktik keperawatan.