Apabila kita membahas tentang unsur-unsur komunikasi kesehatan, sebenarnya tidak akan jauh berbeda dengan unsur-unsur komunikasi pada umumnya. Yang paling membedakan dari unsur tersebut adalah konten atau material yang akan disampaikan dalam proses komunikasi kesehatan nantinya. Tanpa adanya unsur-unsur komunikasi yang lengkap tersebut, maka tidak mungkin sebuah proses komunikasi bisa berjalan dengan baik. Kalau pun berjalan, hasilnya juga bisa saja terjadi kesalahpahaman atau kegagalan penerimaan informasi.
Berikut ini adalah beberapa macam unsur dari komunikasi kesehatan yang mungkin penting untuk diketahui. Ini akan sangat membantu terutama pada tenaga kesehatan, baik perawat, dokter mau pun petugas lainnya supaya lebih mudah dalam melakukan proses komunikasi. Apa sajakah itu?
- Sumber
Sumber merupakan unsur yang termasuk utama dari asal muasal dilakukannya sebuah proses komunikasi kesehatan. Sumber di sini akan berperan sebagai pengirim informasi, dimana bisa sebagai satu individu atau beberapa kelompok sekaligus. Sumber dalam unsur komunikasi bisa juga disebut sebagai source, sender atau encoder.
- Pesan
Unsur yang selanjutnya adalah pesan. Sama halnya dengan proses komunikasi pada umumnya, dalam komunikasi kesehatan pun harus ada pesan. Apabila tidak ada pesan yang akan dikirimkan kepada penerima dari sumber, maka tidak mungkin proses tersebut bisa disebut sebagai proses komunikasi. Pesan juga dikenal sebagai content. Pesan menjadi bagian yang penting juga dalam prinsip komunikasi terapeutik.
- Media (channel)
Media atau channel adalah unsur dari komunikasi kesehatan yang juga tidak kalah pentingnya. Bagaiman sebuah pesan bisa dikirimkan kepada penerima tentu membutuhkan media. Bentuk media komunikasi pun bisa bermacam-macam. Ini tergantung dengan jenis pesan dan tujuan yang ingin dicapai dari proses komunikasi kesehatan itu apa. Komunikasi kesehatan juga memiliki karakteristik komunikasi terapeutik yang khas dimana penggunaan medianya akan berbeda antara satu pasien dengan lainnya.
- Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran dari pengiriman pesan oleh sumber. Proses komunikasi tidak akan lengkap apabila tidak ada unsur penerima. Pesan yang akan disampaikan tentu harus memiliki tujuan. Di sini penerima pesan akan menelaah pesan atau informasi baru yang didapatkannya. Penerima pesan biasa disebut juga sebagai receiver atau decoder.
- Pengaruh (decoding)
Pengaruh juga menjadi unsur yang akan terlihat dari proses komunikasi. Terjadi proses decoding, yaitu proses menelaah pesan yang dikirimkan dari sumber kepada penerima. Perbedaan pemahaman terhadap pesan yang diterima oleh penerima inilah yang kemudian disebut sebagai pengaruh. Misalnya, pada komunikasi terapeutik dalam keperawatan perlu adanya strategi dari perawat supaya unsur decoding ini tidak begitu banyak mempengaruhi pesan.
- Umpan balik (feedback)
Umpan balik menjadi sebuah unsur yang juga akan muncul dari komunikasi kesehatan. Di sini apa yang telah disampaikan sumber, akan diberikan umpan balik atau feedback dari penerima. Tidak peduli apakah ada pengaruh atau tidak dalam penyampaian pesan, biasanya feedback tetap akan muncul sebagai bentuk respon dari penerima.
- Lingkungan
Lingkungan termasuk ke dalam unsur-unsur komunikasi kesehatan yang juga turut andil dalam proses komunikasi. Latar atau setting dari terjadinya proses komunikasi merupakan bentuk dari unsur komunikasi yang bisa saja terjadi dalam komunikasi kesehatan. Ini juga bisa ikut mempengaruhi apakah komunikasi yang efektif bisa atau tidak untuk dilakukan.
- Gangguan
Gangguan merupakan unsur yang termasuk dalam hambatan berkomunikasi. Ini bisa disebut sebagai unsur karena gangguan bisa saja muncul sehingga pesan yang disampaikan oleh sumber tidak diterima dengan baik. Ada cara-cara untuk mengatasi hambatan komunikasi ini sehingga pesan bisa tetap diterima oleh receiver. Teknik komunikasi efektif menjadi salah satu solusinya.
Tidak jauh beda memang pola dan proses komunikasi kesehatan terjadi seperti komunikasi lain pada umumnya. Setiap unsur-unsur komunikasi kesehatan juga memiliki tingkat kepentingan yang berbeda-beda, dimana hal ini juga sedikit mirip dengan komponen komunikasi terapeutik.