8 Cara Menciptakan Keharmonisan dalam Komunikasi

Komunikasi adalah proses yang berlangsung dua arah atau timbal balik antara komunikator dan komunikan atau komunikate dengan tujuan untuk mencapai pemahaman bersama. Proses komunikasi dua arah melibatkan pengiriman pesan dari komunikator kepada komunikan atau komunikate dan juga sebaliknya.

Dalam proses komunikasi dua arah, terjadi umpan balik yang diberikan oleh komunikan atau komunikate sebagai bentuk tanggapan terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator.

Umpan balik juga dapat diberikan oleh komunikator sebagai bentuk tanggapan terhadap pesan umpan balik yang diberikan oleh komunikan atau komunikate. Proses komunikasi efektif yang berlangsung dua arah ini merupakan salah satu penyebab keberhasilan dalam komunikasi.

Komunikasi yang terjadi antara komunikator dan komunikan atau komunikate terjadi dalam berbagai macam cara, seperti menggunakan kata-kata, gambar, grafis, suara, nada, ekspresi wajah, pakaian, dan bahasa tubuh dalam komunikasi lainnya. Atau dengan kata lain, komunikasi dilakukan dengan menggunakan komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Dalam konteks komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi, komunikasi dilakukan dengan mengkombinasikan komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.

Setiap peserta komunikasi perlu memahami bagaimana mengatur dan menggunakan komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal secara efektif. Hal ini dimaksudkan agar setiap peserta komunikasi dapat memperbaiki dan meningkatkan keterampilan komunikasi masing-masing sekaligus menciptakan keharmonisan dalam komunikasi sehingga komunikasi yang efektif dapat tercapai.

Dengan demikian, harmoni adalah alat komunikasi dan hubungan yang efektif. Hal ini disebabkan harmoni menciptakan keseimbangan dan kesesuaian di antara berbagai pendekatan pragmatis, sistemik, dan strategis dalam komunikasi.

Pendekatan pragmatis mengajarkan kepada peserta komunikasi untuk mengukur setiap umpan balik dari setiap tindakan yang dilakukan dan memperhatikan seluruh informasi yang diterima selama proses interaksi.

Pendekatan sistemik membantu kita untuk menyadari bahwa kita merupakan milik atau bagian dari keseluruhan perangkat hubungan. Dan, pendekatan strategis mengacu pada strategi komunikasi efektif khususnya strategi komunikasi interpersonal yang dipilih dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.

Cara menciptakan keharmonisan dalam komunikasi tidak dapat dilepaskan dari berbagai elemen dalam harmoni sebagai alat komunikasi yang efektif, yaitu harapan, kesadaran, kuat, sikap moral, kepercayaan, kesempatan, kebaikan, dan keinginan. Dengan demikian, cara menciptakan keharmonisan dalam komunikasi adalah sebagai berikut :

1. Memiliki dan membangun harapan

Cara menciptakan keharmonisan dalam komunikasi yang pertama adalah memiliki dan membangun harapan. Dalam komunikasi, harapan membantu kita untuk melaksanakan etika komunikasi dan mengajarkan kita untuk siap menghadapi ketidakpastian dan melakukan perubahan. Ketdakpastian yang kita hadapi dapat menimbulkan kekacauan sehingga kita akan terus berupaya untuk mencari dan menciptakan harmoni, fleksibilitas, dan kreativitas melalui proses kesadaran diri.

2. Memiliki dan mengembangkan kesadaran diri

Kesadaran adalah kemampuan untuk mengenal diri sendiri. Kesadaran diri adalah penguasaan dan memahami apa yang sedang terjadi dalam diri, pikiran, dan tubuh kita. Memiliki dan mengembangkan kesadaran diri dapat  membantu kita untuk mengendalikan diri dan perilaku kita di hadapan orang lain. Dengan demikian, kita dapat berkomunikasi dengan orang lain dengan lebih efektif. Keharmonisan dalam komunikasi pun akan tercipta.

3. Bersikap kuat

Cara berikutnya untuk menciptakan keharmonisan dalam komunikasi adalah dengan bersikap kuat. Dalam artian, kita mampu untuk mengendalikan diri dan mampu mempengaruhi peristiwa masa depan. Bersikap kuat ditandai dengan kemampuan untuk bereaksi dengan empati, ketenangan, keberanian, optimisme, dan kecerdasan emosional ketika menghadapi berbagai situasi.

Orang kuat biasanya menitikberatkan pada kekuatan dalam diri untuk bereaksi secara bijaksana, mengambil keputusan yang baik dan sesuai, bertanggung jawab, percaya diri, dan memiliki determinasi.

4. Mengembangkan sikap moral ketika berkomunikasi

Sikap moral adalah sikap terhadap etika, nilai dan kebajikan, dan harus dilakukan dengan adat istiadat dengan kebiasaan, perilaku, dan tindakan. Mengembangkan sikap moral dalam komunikasi sangat penting guna mencipatakan keharmonisan dalam komunikasi.

Sikap moral ketika berkomunikasi dikenal juga dengan komunikasi yang etis. Komunikasi yang etis meliputi sikap jujur dalam setiap komunikasi, menjaga kerahasiaan informasi, dan tidak mendiskusikan berbagai situasi personal atau bisnis orang lain di hadapan umum atau pihak ketiga.

5. Membangun dan membina kepercayaan

Percaya mengandung makna menerima ketidakpastian. Kepercayaan merupakan salah satu elemen harmoni dalam komunikasi karena kepercayaan menciptakan dasar-dasar ikatan hubungan yang tengah dibangun seperti kesetiaan. Untuk itu, mengetahui dan memahami cara membangun kepercayaan dalam komunikasi interpersonal sangat penting. Karena tanpa kepercayaan, setiap proses komunikasi akan terasa sulit atau tidak mungkin dilakukan.

6. Mencari kesempatan yang tepat

Yang dimaksud dengan kesempatan adalah kemampuan untuk menyadari saat yang tepat untuk bertindak, berbicara, ikut campur, atau bereaksi. Untuk mencapai keharmonisan dalam komunikasi, kita harus bisa mencapai keharmonisan di dalam diri kita terlebih dahulu.

Setelah itu, baru kita menciptakan dan memelihara keharmonisan dengan orang lain, membantu mereka untuk mencapai kesejahteraan mereka dengan bersikap baik dan santun.

7. Melakukan kebaikan

Cara lain untuk menciptakan keharmonisan dalam komunikasi adalah dengan melakukan kebaikan. Kebaikan adalah salah satu elemen dalam harmoni sekaligus alat penting dalam komunikasi interpersonal karena kebaikan membantu kita ketika membicarakan tentang tema yang rumit sambil mempertimbangkan kepekaan dan penerimaan orang lain.

Kebaikan merupakan cara khusus untuk  memperlakukan orang lain dengan menggunakan kata-kata yang baik, menampilkan bahasa tubuh dengan elegan, mempertimbangkan perasaan, dan mengantisipasi potensi dampak negatif yang timbul dari kata-kata atau tindakan yang berbahaya.

8. Menciptakan keinginan untuk berhasil

Cara menciptakan keharmonisan dalam komunikasi yang terakhir adalah dengan menciptakan keinginan untuk berhasil. Keinginan untuk berhasil dengan harmoni dapat membantu kita untuk mencari kejelasan dan menghindari ambiguitas. Ambiguitas dalam artian mengatakan sesuatu dan melakukan hal yang lain, tidak menepati janji, tidak bertanggung jawab, dan berkata bohong saat berkomunikasi.

Demikianlah ulasan singkat tentang cara menciptakan keharmonisan dalam komunikasi. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang komunikasi dan cara menciptakan keharmonisan dalam komunikasi.