8 Cara Berpikir dalam Komunikasi Intrapersonal

Komunikasi intrapersonal merupakan proses komunikasi yang dilakukan dengan diri sendiri. Komunikasi intrapersonal ini sering terjadi ketika kita sedang melakukan ibadah, melamun atau berkhayal, dan berpikir sendiri tanpa mengeluarkan pemikirannya dengan berkomunikasi dengan orang lain disekitarnya. (Baca juga: Komunikasi Intrapersonal)

Berpikir merupakan suatu cara kegiatan mental yang melibatkan kinerja otak dan diimbangi dengan perasaan seseorang. Berpikir berfungsi untuk menyusun strategi, membuat gagasan baru dalam mengambil keputusan suatu permasalahan. Berikut ini merupakan cara berpikir dalam komunikasi intrapersonal:

  1. Berpikir deduktif

Cara berpikir dalam komunikasi intrapersonal yang pertama adalah berpikir deduktif. Deduksi adalah proses berpikir atau nalar manusia yang bertolak dari proporsisi yang sudah ada, menuju proporsi baru yang berbentuk suatu kesimpulan. Berpikir deduktif adalah cara berpikir yang mengambil kesimpulanya dari dua pernyataan yang umum dari hal-hal yang khusus atau disebut juga dengan silogisme.

Cara berpikir deduktif dinilai kurang efektif tetapi tetap bermanfaat untuk menjadi cara berpikir secara logika karena mengandalkan rumus yang sudah pasti. Contohnya semua makhluk hidup akan mati (pernyataan umum). Seekor hewan merupakan makhluk hidup (pernyataan khusus) maka hewan juga akan mati (kesimpulan deduktif). (Baca juga: Teori Komunikasi Intrapersonal)

  1. Berpikir evaluatif

Kedua adalah cara berpikir evaluatif. Berpikir evaluatif adalah cara berpikir dengan menganalisis atau mengevaluasi suatu hal atau permasalahan dengan menilai sisi negatif dan sisi positifnya, baik dan buruknya serta mengevaluasi tepat atau tidaknya suatu gagasan. Semua gagasan dan hal tersebut dievalusasi dan dinilai sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

Faktor yang mempengaruhi cara berpikir evaluatif adalah bagaimana seseorang memecahkan suatu masalah, bagaimana seseorang menanggapi masalah yang telah dihadapi, dan faktor lainnya terjadi karena pengalaman-pengalaman yang dimiliki oleh orang tersebut. (Baca juga: Contoh Sensasi Sistem Komunikasi Intrapersonal)

  1. Berpikir induktif

Berpikir induktif disebut juga sebagai berpikir secara ilmiah. Berpikir induktif adalah cara menyimpulkan suatu fenomena dengan menganalisis data-data yang telah diperoleh.

Berpikir induktif ini bertolak belakang dengan berpikir deduktif, dimana pemikiran induktif mengambil kesimpulan dari pernyataan khusus menjadi pernyataan umum. Cara berpikir ini diawali dengan pemikiran deduktif terlebih dahulu untuk mengetahui penyataan mana yang tergolong sebagai pernyataan khusus dan penyataan umum.

Kesimpulan dalam pemikiran ini melalui tahap obervasi. Contohnya jika seorang siswa melakukan penelitian mengenai pertumbuhan tanaman dari hari ke hari (pernyataan khusus). Menurut data yang telah dihasilkan ditarik kesimpulan bahwa pertumbuhan tanaman akan bergerak mengikuti arah sinar matahari (pernyataan umum). (Baca juga: Hambatan Komunikasi Antar Pribadi)

  1. Berpikir realistik

Berpikir realistik merupakan cara berpikir dengan nalar dan menyesuaikannya dalam dunia nyata. Berpikir dengan nalar yaitu dengan menggunakan logika. Berpikir dengan nalar merupakan kategori dari macam-macam berpikir yang ada di atas seperti berpikir induktif, berpikir deduktif, dan berpikir evaluatif.

Cara berpikir realistik ini bersifat kritis. Banyak orang yang berpikir dengan tidak menggunakan logika atau berpikir secara tidak logis yang disebut dengan berpikir secara analogis. Cara berpikir analogis ini dapat menciptakan pemikiran-pemikiran yang baru. (Baca juga: Komunikasi Interpersonal)

  1. Berpikir autistik

Berpikir autistik adalah kebalikan dari berpikir realistik. Berpikir autistik tidak melibatkan logika dan tidak berpikir secara realita. Cara berpikir ini hanya khayalan semata.

Sebagian orang banyak yang berpikir secara autistik karena dinilai dapat melarikan pikiran sejenak dari dunia nyata yang dianggap lebih banyak menimbulkan efek seperti depresi, stress, dan lain sebagainya. Melalui pemikiran autistik seseoranga akan menenangkan dirinya sendiri dengan melamun, mengkhayal atau berfantasi. (Baca juga: Teori Komunikasi Interpersonal)

  1. Menetapkan keputusan

Salah satu cara berpikir dalam komunikasi intrapersonal menetapkan keputusan atau kesimpulan dari berbagai fenomena dalam komunikasi. Komunikasi yang menjadi interaksi dalam kehidupan manusia ini memiliki berbagai data-data atau fenomena di lingkungan masyarakat.

Fenomena-fenomena tersebut dapat bersifat negatif atau positif yang kemudian dianalisis untuk menetapkan suatu keputusan yang bersifat membangun ke arah yang lebih positif. Penetapan keputusan tersebut dapat dilakukan melalui pemikiran-pemikiran seperti berpikir deduktif, berpikir induktif, dan berpikir evaluatif. (Baca juga: Komunikasi Antar Pribadi)

  1. Memecahkan persoalan

Manusia memiliki logika yang berfungsi untuk berpikir secara logis. Komunikasi intrapersonal membantu manusia untuk dapat memecahkan permasalahan dengan memfokuskan kepada permasalahan yang telah dihadapi. Pemikiran yang logis ini tidak diucapkan terlebih dahulu melainkan untuk direnungi dalam pikiran manusia. Berpikir untuk memecahkan masalah ini dibantu dengan komunikasi yang efektif. (Baca juga: Pentingnya Komunikasi Hubungan Antar Pribadi)

  1. Berpikir kreatif

Berpikir secara kreatif diperlukan untuk menciptakan komunikasi yang efektif. Orang yang kreatif dalam berpikir dapat terlihat melalui kriteria khusus seperti memiliki sikap yang terbuka terhadap respon dari orang lain, percaya diri dan bebas berekspresi, dan memiliki kemampuan kognitif yaitu kemampuan di atas rata-rata yang dapat melahirkan gagasan-gagasan baru dan bersifat kreatif.

Berpikir kreatif dalam komunikasi sangat diperlukan untuk menambah keterampilan dalam berkomunikasi dan memberikan stimulasi yang baik. (Baca juga: Peran Etika Komunikasi Hubungan Interpersonal)

Demikian penjelasan terkait cara berpikir dalam komunikasi intrapersonal.