10 Teori Sosiologi Komunikasi – Perspektif dan Macamnya

Jika psikologi memandang manusia dalam empat konsep yaitu manusia berkeinginan, manusia berpikir, manusia mesian, dan manusia bermain, maka sosiologi memandang manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia selalu membutuhkan manusia lainnya untuk memenuhi berbagai fungsi sosial atau kebutuhan sosialnya masing-masing.

Pemenuhan kebutuhan sosial ini hanya dapat dilakukan melalui interaksi sosial yang selalu melibatkan kontak dan komunikasi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa komunikasi sangat berperan penting dalam kehidupan sosial manusia. Pentingnya peran komunikasi dalam kehidupan sosial manusia telah menarik minat para ahli dari berbagai disiplin ilmu salah satunya adalah sosiologi.

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat termasuk di dalamnya pola hubungan sosial, interaksi sosial, dan kebudayaan. Sosiologi adalah ilmu sosial yang menggunakan berbagai macam metode empiris investigasi dan analisis kritis untuk membangun atau mengembangkan pengetahuan mengenai tatanan sosial, penerimaan sosial, dan perubahan sosial.

Menilik sejarah perkembangan ilmu komunikasi terlihat bahwa sosiologi adalah salah satu disiplin ilmu selain psikologi dan filsafat yang secara konsisten mempelajari komunikasi. Sosiologi mempelajari komunikasi dalam konteks interaksi sosial. Hal-hal yang terkait dengan interaksi sosial secara khusus dipelajari dalam salah satu subdisiplin sosiologi yakni sosiologi komunikasi.

Pengertian Sosiologi Komunikasi

Sosiologi komunikasi adalah salah satu subdisiplin sosiologi yang mengkaji tentang berbagai aspek khusus komunikasi dalam konteks lingkungan individu, kelompok, masyarakat, budaya, dan dunia. Ruang lingkup sosiologi komunikasi meliputi sosiologi (hubungan antar manusia dalam kehidupan masyarakat), komunitas (orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan), komunikasi (penyampaian pikiran atau perasaan oleh komunikator kepada komunikan atau komunikate), dan teknologi telematika (teknologi informasi dan telekomunikasi yang digunakan dalam komunikasi massa dan konteks komunikasi lainnya). Dengan demikian, ranah sosiologi komunikasi meliputi komunikasi interpersonal, budaya popular, efek media massa, proses sosial dan interaksi sosial, teknologi digital, serta individu, kelompok dan globalisasi.

Perspektif

Guna menjelaskan berbagai macam aspek khusus komunikasi dalam konteks sosial, para ahli sosiologi mengembangkan beberapa teori dan merumuskan hipotesis yang dapat diuji secara ilmiah. Teori-teori sosiologi komunikasi adalah teori-teori sosiologi yang menyuguhkan berbagai perspektif yang berbeda dalam memandang dunia sosial. Dalam sosiologi, terdapat tiga perspektif utama teori sosiologi yang memungkinkan bagi ahli sosiologi untuk memandang berbagai permasalahan sosial melalui kacamata yang berbeda. Ketiga perspektif tersebut adalah fungsionalisme structural (structural functionalism), teori konflik (conflict theory), dan interaksi simbolik (symbolic interactionism). Masing-masing perspektif menyuguhkan beragam penjelasan tentang dunia sosial dan perilaku manusia.

  • Perspektif Fungsionalisme Struktural (Structural Functionalism atau Functionalism)

Fungsionalisme atau structural-functional theory adalah sebuah perspektif atau pendekatan teoretis yang memandang masyarakat sebagai sebuah struktur dengan bagian yang saling terkait yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial individu yang membentuk masyarakat. Tokoh-tokoh perspektif fungsionalisme diantaranya adalah Herbert Spencer. Robert K. Merton, Talcott Parsons, dan Emile Durkheim. Perspektif ini merupakan landasan bagi teori-teori komunikasi bermahzab struktural fungsional.

  • Perspektif Teori Konflik (Conflict Theory)

Perspektif teori konflik atau conflict theory adalah teori yang memandang masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok dan kepentingan yang berbeda dan saling berkompetisi untuk mendapatkan kekuasaan dan sumber daya yang terbatas. Perspektif ini menjelaskan berbagai aspek dunia sosial dengan melihat kelompok mana yang memiliki kekuatan dan menapatkan keuntungan dari pengaturan sosial tertentu. Tokoh-tokoh perspektif teori konflik adalah Karl Marx dan Jurgen Habermas. Perspektif ini merupakan dasar bagi teori-teori kritis dalam kajian ilmu komunikasi.

  • Perspektif Interaksi Simbolik (Symbolic Interactionism)

Perspektif interaksi simbolik atau symbolic interactionism adalah sebuah perspektif teoretis yang meneliti hubungan antara individu dan masyarakat melalui komunikasi yang dilakukan.

Dengan kata lain, interaksi simbolik menekankan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh deinisi dan makna yang diciptakan dan dipelihara melalui interaksi simbolis dengan orang lain. Tokoh-tokoh perspektif interaksi simbolik diantaranya adalah George Simmel, George Herbert Mead, Erving Goffman, dan Charles Cooley. Perspektif ini menjadi dasar bagi teori komunikasi.

Berangkat dari perspektif teori sosiologi tersebut, maka yang termasuk dalam teori sosiologi komunikasi diantaranya adalah :

1. Teori Struktur

Teori struktur dikembangkan oleh sosiolog yang bernama Anthony Giddens. Teori struktur merupakan salah satu konsep dalam sosiologi yang menawarkan sebuah perspektif tentang perilaku manusia berdasarkan sintesis efek struktur dan agensi yang dikenal dengan dualisme struktur. Teori struktur mengakui interaksi makna, standar dan nilai, dan kekuatan serta mengemukakan hubungan dinamis antara berbagai aspek dari masyarakat.

2. Teori Tindakan Komunikatif

Tindakan komunikatif dalam sosiologi adalah tindakan kooperatif yang dilakukan oleh individu berdasarkan musyarawah dan argumentasi bersama. Istilah tindakan komunikasi dikembangkan oleh Jurgen Habermas. Ia berpendapat bahwa interaksi manusia dalam salah satu bentuk dasarnya bersifat komunikatif dan bukan bersifat strategis.

3. Teori Interaksi Simbolik

Teori interaksi simbolik yang digagas oleh George Herbert Mead adalah teori sosiologi yang menjelaskan bagaimana individu berinteraksi satu sama lain untuk menciptakan dunia simbolis dan sebagai gantinya bagaimana dunia ini membentuk perilaku individu.

Interaksi simbolik berakar dari perspektif sosiologis yang dikembangkan pada pertengahan abad 20 dan sangat berpengaruh dalam berbagai disiplin ilmu.

Tidak seperti ilmu sosial lainnya, interaksi simbolik menekankan sebagian besar pada gagasan tindakan. Berdasarkan behaviorisme, Darwinisme, pragmatisme, dan Max Weber, teori aksi atau teori tindakan berkontribusi secara signifikan pada pembentukan interaksi sosial sebagai sebuah perspektif dalam studi komunikasi.

4. Teori Tindakan

Teori tindakan atau action theory adalah teori tindakan sosial yang dicetuskan oleh Talcott Parsons. Teori tindakan adalah perspektif sosiologis yang menitikberatkan pada individu sebagai sebuah subyek. Teori tindakan memandang aksi atau tindakan sosial sebagai sesuatu yang secara sengaja dibentuk oleh individu dalam konteks yang diberi makna oleh mereka.

Pendekatan teori tindakan memiliki dasar atau didasarkan atas teori interpretif yang dicetuskan oleh Max Weber yang menyatakan bahwa adalah penting untuk mengetahui tujuan subyektif dan maksud pelaku tindakan sebelum seorang pengamat dapat memahami makna dari tindakan sosial yang dilakukan.

5. Teori Pertukaran Sosial

Teori pertukaran sosial adalah perspektif psikologis sosial yang menjelaskan perubahan sosial dan stabilitas sosial sebagai sebuah proses negosiasi antar pihak. Teori pertukaran sosial menyatakan bahwa semua hubungan antar manusia dibentuk dengan menggunakan analisis untung-rugi sebagaimana halnya transaksi dagang. Jika dalam suatu proses interaksi sosial seseorang merasakan manfaat yang lebih banyak dari biaya maka ia akan melanjutkan interaksi tersebut, dan begitu pula sebaliknya.

6. Teori Konstruksi Sosial

Social constructionism atau konstruksi sosial atau konstruksi realitas sosial adalah sebuah teori pengetahuan dalam sosiologi dan teori komunikasi yang meneliti atau menyelidiki tentang perkembangan pemahaman bersama tentang dunia yang membentuk dasar asumsi bersama tentang realitas. Teori konstruksi sosial berpusat pada gagasan bahwa manusia merasionalisasikan pengalaman mereka dengan menciptakan model dunia sosial, membagikannya, dan mereformasi model-model ini melalui bahasa sebagai alat komunikasi. Konstruksi sosial berakar dari interaksi simbolik dan fenomenologi dan konsepnya digagas oleh Berger dan Luckman.      

7. Teori Dramaturgi

Dramaturgi adalah salah satu perspektif sosiologi yang secara umum digunakan dalam interaksi sosial sehari-hari. Istilah dramaturgi pertama kali dicetuskan oleh Erving Goffman yang diadaptasi dari teater ke dalam sosiologi. Goffman memandang teater adalah sebuah metafora dari kehidupan. Teori dramaturgi kemudian dikembangkan oleh Kenneth Burke. Berbeda dengan Goffman, Burke memandang kehidupan sebagai teater yang nyata.

Dalam sosiologi, dramatrurgi berpendapat bahwa berbagai elemen interaksi manusia bergantung pada waktu, tempat, dan penonton.  Perspektif dramaturgi sejatinya adalah salah satu dari paradigma sosiologi yang terpisah dari teori-teori sosiologi karena tidak meneliti penyebab perilaku manusia melainkan menganalisa konteksnya. Dalam ilmu komunikasi, teori dramaturgi termasuk ke dalam kelompok teori-teori interaksi sosial.

8. Teori Konflik

Teori-teori konflik adalah salah satu perspektif dalam sosiologi dan psikologi sosial yang berpendapat bahwa perubahan sosial yang terjadi disebabkan oleh konflik. Teori yang digagas oleh Karl Marx ini merupakan reaksi terhadap teori sebelumnya yaitu teori struktural fungsional dan berkembang dengan pesat pada pertengahan abad 20. Teori ini menitikberatkan pada perbedaan kekuasaan seperti konflik kelas.

9. Teori Organisasi Diri

Paradigma organisasi diri dalam sosiologi dikembangkan pertama kali oleh Niklas Luhmann. Paradigma organisasi diri merupakan sebuah pergerseran paradigma bagi sosiologi. Teori ini menekankan bahwa masyarakat seharusnya tidak lagi dipandang sebagai komposisi beragam manusia namun terdiri dari berbagai sistem komunikasi.x

Jaringan komunikasi ditambahkan ke beberapa simpul yang merepresentasikan manusia yang membawanya. Seseorang hanya berkomunikasi dalam sebuah jaringan sejauh ia melakukan tindakan sosial. Sistem komunikasi sosial dihasilkan dari operasi seperti yang disebutkan di atas.

10. Sosiologi Fenomenologis

Sosiologi fenomenologis adalah sebuah pendekatan dalam bidang sosiologi yang bertujuan untuk mengungkapkan peran yang dimainkan oleh kesadaran manusia dalam menghasilkan aksi atau tindakan sosial, situasi sosial, dan dunia sosial. Fenomenologi adalah keyakinan bahwa masyarakat merupakan hasil konstruksi manusia. Fenomenologi sosial yang dirumuskan oleh Alfred Schutz banyak mempengaruhi perkembangan konstruksi sosial dan etnometodologi. Teori fenomenologi sendiri pertama kali dikembangkan oleh Edmund Husserl.

Manfaat Mempelajari Teori Sosiologi Komunikasi

Mempelajari teori sosiologi komunikasi dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya adalah :

  • Kita dapat mengetahui dan memahami pengertian sosiologi komunikasi.
  • Kita dapat mengetahui dan memahami berbagai perspektif teoretis dalam sosiologi yang menjadi akar teori sosiologi komunikasi.
  • Kita dapat mengetahui dan memahami beberapa teori sosiologi komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli sosiologi.

Demikianlah ulasan singkat tentang teori sosiologi komunikasi. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang teori sosiologi komunikasi terkait dengan akar perspektif dan tokoh yang mempopulerkannya.