Teori makro dan teori mikro disampaikan oleh Littlejhon sebagai Model pengorganisasi teori-teori komunikasi massa. Kajian antara teori makro dan mikro dalam komunikasi massa tentunya berbeda. Dimana dalam teori mikro kajiannya terletak pada media dan khalayaknya. Banyak para teoritia yang mengkaji mengenai relasi antara media dan khalayak yang kemudian memfokuskan pada efek-efek terhadap kelompok dan individu-individu dan hasil-hasil dari transaksi media.
Teori makro komunikasi massa mengkaji media massa dari sisi masyarakat dan institusinya. Para teoritisi yang tertarik dalam relasi antara media dengan masyarakat memberi perhatian pada cara-cara media dilekatkan dalam masyarakat dan pengaruh bersama antara struktur-struktur yang lebih besar dengan media. Dalan kajian teori makro ruang linkupnya akan lebih luas. Sebab yabg dikaji merupakan masyarakat yang dalam hal ini memiliki pola komunikasi massa yang luas juga. Simak juga tujuan media dalam komunikasi massa , dan penyebab kecemasan organisasi dalam komunikasi .
Agar lebih fokus dalam pembahasannya maka dalam artikel ini akan dibatasi pembahsan ganya akan berkisar pada teori makro. Oleh sebab itu, untuk mempertegasnya. Maka dalam artikel ini akan dibahas mengenai pengertian, konsep, penerapan dan kritik terhadap teori makro dalam komunikasi massa. Oleh sebab itu, simak penjelasan singkatnya di bawah ini.
Pengertian Teori Makro dalam Komunikasi Massa
Marshall McLuhan mengatakan bahwa kita sebenarnya hidup dalam suatu ‘desa global’. Pernyataan McLuhan ini mengacu pada perkembangan media komunikasi modern yang telah memungkinkan jutaan orang di seluruh dunia untuk dapat berhubungan dengan hampir setiap sudut dunia sebagai bentuk macam-macam komunikasi kelompok . Kehadiran media secara serempak di berbagai tempat telah menghadirkan tantangan baru bagi para ilmuwa dari berbagai disiplin ilmu.
Komunikasi massa dalam kehidupan manusia modern dewasa ini sangat penting, terutama kemampuannya untuk menciptakan public, menentukan issue, memberikan kesamaan kerangka berpikir, dan menyusun perhatian public, pada gilirannya telah mengundang berbagai sumbangan teoritis terhadap kajian tentang komunikasi massa sebagai penyebab keberhasilan dalam komunikasi . komunikasi massa itu sendiri pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada public secara luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh audience.
Pusat dari studi mengenai komunikasi massa adalah media. media merupakan suatu sistem tersendiri yang merupakan bagian dari sistem kemasyarakatan yang lebih luas. Analisis media mengenai adanya dua dimensi komunikasi massa, yaitu makro dan mikro. Dimensi makro memiliki pengertian dimensi yang memandang dari sisi media kepada masyarakat luas beserta institusi-institusinya. Sebagaimana telah dijelaskan di awal bahwa teori makrodan dimensi makro merupakan hal.yang sama dimana keduanya mengkaji amtara hubungan media dan masyarakat.
Pandangan ini menggambarkan keterkaitan antara media dengan berbagai institusi lain seperti politik, ekonomi, pendidikan, agama, dan sebagainya. Teori-teori yang menjelaskan keterkaitan tersebut, mengkaji posisi atau kedudukan media dalam masyarakat dan terjadinya saling mempengaruhi antara berbagai struktur kemasyarakatan dengan media. Sehingga dalam kajiannya teori makro akan selalu bersinggungan dengan cabang ilm lainnya. Sebab kajian yang dilakukam dimasyarakat tentun saja terdapat faktor A,B, C, dan D. Sebab masyarakat tidak terbentuk tanpa ada faktor-faktor tersebut.
Konsep Teori Makro dalam Komunikasi Massa
Kategori teori-teori makro komunikasi massa masuk ke dalam: Teori masyarakat massa; teori-teori aliran Marxis (teori ekonomi politik media; teori kritis; teori hegemoni; pendekatan sosial budaya); dan pendekatan struktural-fungsional. Teori-teori tesebut merupakan konsep dasar untuk masuk kedalam teori makro dalam komunikasi massa dengan tujuan sebagai proses komunikasi efektif . Berikut akan dibahas mengenai hal tersebut :
- Teori Masyarakat Massa
Teori ini menekankan ketergantungan timbal-balik antara institusi yang memegang kekuasaan dan integrasi media terhadap sumber kekuasaan sosial dan otoritas sebagai bentuk komunikasi organisasi . Dengan demikian isi media cenderung melayani kepentingan pemegang kekuasaan politik dan ekonomi. Namun demikian, meskipun media tidak bisa diharapkan menyuguhkan pandangan yang kritis atau tinjauan lain menyangkut masalah kehidupan, media tetap memiliki kecenderungan yang membantu publik bebas dalam menerima keberadaanya sebagaimana adanya.
Teori ini berkembang seiring dengan berkembangnya masyarakat industri, dimana masyarakat industri dipandang sebagai masyarakat yang dipengaruhi (kadang-kadang negatif) oleh media sebagai contoh komunikasi tidak efektif . Media dilihat mempunyai kekuatan yang sangat besar untuk membentuk persepsi-persepsi dunia sosial dan memanipulasi tindakan-tindakan secara tidak kentara tetapi sangat efektif. Teori ini menganggap bahwa media mempunyai pengaruh buruk yang dapat merusak kehidupan sosial masyarakat. Sehingga masyarakat memerlukan pertahan terhadap pengaruh-pengaruh media tersebut.
- Teori Aliran Marxis
Dalam teori aliran maxis swndiri terdapat teori ekonomi politik media, teori kritis, teori hegemoni, pendekatan sosial budaya, keempatnya merupakan bagian dari konsep teori makro dalam komunikasi massa. Dalam Teori ekonomi politik media merupakan nama lama yang dihidupkan kembali untuk digunakan dalam menyebutkan sebuah pendekatan yang memusatkan perhatian lebih banyak pada struktur ekonomi dari pada muatan (isi) ideologis media. Teori ini mengemukakan ketergantungan ideologi pada kekuatan ekonomi dan mengarahkan perhatian penelitian pada analisis empiris terhadap struktur pemilikan dan mekanisme kerja kekuatan pasar media.
Sedangkan Teori Hegemoni Media Dianggap kurang memusatkan perhatian pada faktor ekonomi dan struktur ideologi yang mengunggulkan kelas tertentu, tetapi lebih menekankan ideologi itu sendiri, bentuk ekspresi, cara penerapan, dan mekanisme yang dijalankan untuk mempertahankan dan mengembangkan diri melalui kepatuhan para korbannya (terutama kelas pekerja), sehingga upaya itu berhasil mempengaruhi dan membentuk alam pikiran mereka.
- Pendekatan Struktural-Fungsional
Teori ini melihat masyarakat sebagai sebuah sistem yang terdiri dari atas beberapa bagian yang saling berkaitan atau subsistem. Setiap subsistem tersebut memiliki peran (menjalankan fungsi) yang berarti. Salah satu di antara sekian banyak subsistem itu adalah media massa. Kehidupan sosial yang teratur memerlukan pemeliharaan terhadap semua bagian masyarakat dan lingkungan sosial secara cermat dan berkesinambungan.
Teori struktural fungsionalis tidak menganggap perlu adanya pengarahan ideologi bagi media, karena media pada hakekatnya mampu mengarahkan dan mengoreksi dirinya sendiri, sesuai dengan peraturan kelembagaan tertentu yang telah disepakati secara politis. Teori ini melihat media cenderung bernilai sebagai alat untuk memelihara ketertiban masyarakat, bukannya sebagai penggerak perubahan yang potensial.
Penerapan Teori Makro dalam Komunikasi Massa
Teori makro dalam komunikasi massa banyak diterapkan dalam mengkaji hubungan antara media massa dan masyarakat. Teori ini banyak diterapkan diberbagai negara dengan media massa dan masyarakat yang sudah maju dan modern. Teori makro bersifat universal sehingga penerapannya pun dapat dilakukan pada kelompok masyarakat manapun. Namun, tentunya tetap memperhatikan dan memeprlihatkan kajiannya sebagai bagian dari ilmu komunikasi dan cara berkomunikasi dengan baik .
Cakupan yang terlalu luas terhadap kajian teori makro dalam komunikasi massa. Tentunya membuat teori ini sedikit sulit diterapkan terutama bagi kelompok masyarakay yang heterogen. Sebab kajiannya sudah luas, ditambah dengan luasnya kelompom masyarakat yang harus dikaji. Tentu membuat penerapannya di negara dengan masyarakat yang heterogen relatif sulit. Oleh sebab itu, perlu adanya pemgelompokkan khusus untuk mempermudah dalam pengkajiaanya.
Iulah tadi mengenai teori makro dalam komunikasi massa serta pembahasan lengkapnya. Semoga akan semakin menambah pengetahuan anda dalam bidang ilmu komunikasi. Serta sebagai referensi tambahan bagi anda yang membutuhkannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.