Mengetahui contoh komunikasi efektif dalam kebidanan merupakan salah satu langkah yang bagus terutama untuk mendapatkan informasi mengenai bagaimana praktek komunikasi yang baik bisa diterapkan kepada pasien. Sebagaimana kita ketahui, proses persalinan bisa menjadi sebuah pengalaman baru dan pertama bagi seorang ibu. Tugas bidan sebagai penolong persalinan tentu harus bisa menyediakan pelayanan yang optimal sehingga ibu tidak merasa khawatir atau cemas dan melakukan persalinan dengan baik. Inilah alasan mengapa komunikasi yang efektif bisa menjadi begitu penting.
Baca juga:
- Cara komunikasi efektif dengan pasien
- Contoh komunikasi efektif dalam praktik kebidanan
- Contoh komunikasi tidak efektif
Komunikasi yang efektif mengandung makna bahwa komunikasi dilakukan dengan baik dan tidak terlalu tergesa-gesa. Fokus utama dalam komunikasi kebidanan adalah bagaimana menerapkan komunikasi terapeutik dengan cermat tetapi juga tidak memakan waktu banyak. Berikut ini adalah beberapa macam uraian komunikasi efektif yang bisa kita perhatikan contohnya sehingga bisa memudahkan aplikasi yang ada selama praktek kebidanan.
- Penggunaan Bahasa yang Sederhana
Penggunaan bahasa yang sederhana dan tidak bertele-tele merupakan contoh komunikasi efektif yang bisa digunakan pada praktik kebidanan. Seorang bidan hendaknya bisa langsung menuju poin apa yang ingin ditanyakan atau ingin disampaikan kepada pasien tanpa harus banyak bertele-tele. Sebagai contoh, hindari menggunakan pernyataan yang diulang seperti, ”Ini kehamilan yang keberapa ibu? Anak yang keberapa ibu?”. Dua pertanyaan tersebut sebenarnya sama.
- Menggunakan Pertanyaan Terbuka
Pertanyaan terbuka memberikan kesempatan pada bidan untuk sekali bertanya, tetapi mampu mendapatkan jawaban yang lebih banyak. Bidan bisa melakukan ini dalam rangka untuk mempercepat proses pengkajian pada pasien. Untuk menggunakan pertanyaan terbuka, kalimat pertanyaan bisa lebih diperbanyak menggunakan kata “bagaimana”.
- Memberikan Kesempatan Pasien untuk Berbicara
Memberikan kesempatan pasien untuk berbicara sebenarnya hampir sama dengan bagaimana kita bisa menjadi pendengar aktif. Ini ditunjukkan dengan sikap tidak menyela pembicaraan selama klien menyampaikan informasi kepada bidan. Biarkan pasien mengungkapkan apa saja yang menjadi keluhannya sehingga kita cukup mendengarkan saja terlebih dahulu.
- Memberikan Umpan Balik pada Pasien
Setelah klien berbicara banyak mengenai kondisinya, tugas selanjutnya adalah memberikan umpan balik pada pasien. Ini adalah contoh komunikasi efektif dalam kebidanan yang kadang kurang diperhatikan. Umpan balik atau respon penting supaya pasien juga merasa nyaman dan diperhatikan setelah berkomunikasi dengan bidan,
- Instruksi yang Tepat dan Jelas
Strategi komunikasi efektif selanjutnya adalah tentang pemberian instruksi yang tepat dan juga jelas. Ini bukan berarti seberapa keras volume suara bidan harus digunakan tetapi lebih kepada bagaimana bidan bisa menjelaskan dengan baik pada klien. Entah itu pada saat masa ante natal care atau pada saat proses persalinan, pemberian instruksi yang jelas bisa membuat klien paham mengenai apa yang harus ia lakukan.
- Tidak Terlalu Banyak Bahasa Medis
Penggunaan bahasa medis yang asing dan kurang familiar tentu saja patut dihindari saat berhadapan dengan klien. Sah-sah saja jika bidan menggunakan istilah medis dengan rekan sejawat. Namun ini tidak berlaku saat berhadapan dengan klien. Pastikan klien memahami apa yang kita sampaikan sehingga informasi bisa diterima dengan baik. (Baca juga: Cara berkomunikasi dengan baik)
- Memperhatikan Respon Non Verbal
Kepekaan terhadap respon non verbal juga merupakan modal penting seorang bidan untuk bisa memberikan asuhan kebidanan yang baik. Respon non verbal biasanya ditunjukkan dalam bahasa tubuh pasien, seperti misalnya gerakan menggeleng kepala, pandangan yang tidak fokus atau kaki yang sering bergerak-gerak. Semuanya menunjukkan respon kurang begitu nyaman sehingga bidan bisa menanyakan apa yang dirasakan klien terlebih dahulu. (Baca juga: Contoh komunikasi interpersonal dalam keperawatan)
- Melakukan Evaluasi Komunikasi
Evaluasi komunikasi penting dilakukan untuk melakukan validasi, apakah informasi yang sudah disampaikan diterima dengan baik atau tidak. Bila perlu, minta klien untuk menjelaskan ulang secara singkat.
Demikian beberapa macam contoh dari komunikasi efektif yang bisa kita coba untuk terapkan. Tentunya prinsip komunikasi juga bisa dipelajari lebih lanjut sehingga kita bisa mengetahui bagaimana penerapan komunikasi yang baik. Semoga contoh komunikasi efektif dalam kebidanan ini bermanfaat dan jangan segan untuk membaca posting menarik lainnya.