8 Contoh Komunikasi Tidak Efektif

Kali ini kita akan membahas mengenai beberapa macam contoh komunikasi tidak efektif yang mungkin disadari atau tidak kita masih sering melakukannya. Komunikasi merupakan sebuah hal yang tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari kita. Melalui komunikasi, kita bisa melakukan penyampaian dan pertukaran pesan sehingga akan tercipta sebuah pola hubungan tertentu sesuai dengan tujuan dari komunikasi yang akan kita laksanakan.

Baca juga:

Namun demikian, terkadang masih ada hambatan komunikasi di dalam proses tersebut yang menyebabkan komunikasi tidak berjalan dengan semestinya. Komunikasi yang kurang efektif tersebut bisa menjadi sebuah permasalahan tersendiri. Oleh karenanya, kita bisa melihat beberapa macam contoh dari komunikasi yang tidak efektif tersebut supaya nantinya kita bisa menghindari penggunaan komunikasi yang dirasa memang kurang baik. Seperti apa contohnya? Simak penjelasannya berikut ini:

  1. Penggunaan Kalimat Bertele-tele

Penggunaan kalimat yang terlalu bertele-tele adalah contoh komunikasi yang kurang efektif. Seseorang bisa segera menyingkat kalimat yang ingin disampaikan dengan maksud yang jelas. Harapannya adalah proses komunikasi bisa berlangsung dengan cepat dan tidak banyak membuang waktu, tetapi informasi bisa tetap dikirimkan.

  1. Makna Ambigu

Makna ambigu bisa terjadi ketika ada penggunaan kata-kata yang mungkin tidak menggunakan jeda yang tepat. Perubahan makna dari sebuah struktur kalimat bisa menyebabkan esensi dari informasi yang dimaksud tersebut kemudian hilang dan lebih ambigu lagi. (Baca juga: Cara berkomunikasi dengan baik)

  1. Penggunaan Kata yang Tidak Jelas

Kata yang tidak jelas merupakan salah satu indikator dari proses komunikasi yang tidak efektif. Sebagai contoh, seseorang mungkin berusaha menciptakan singkatan-singkatan tertentu yang kurang lazim. Pada akhirnya, penerima pesan harus menanyakan ulang apa yang disampaikan oleh pengirim pesan.

  1. Istilah yang Terlalu Ilmiah

Konteks dalam komunikasi perlu diperhatikan jika tidak ingin informasi yang disampaikan tidak bermakna sama sekali. Jika kita berkomunikasi dalam konteks sosial sehari-hari, maka ada baiknya menghindari menggunakan istilah yang terlalu ilmiah tanpa disertai dengan penjelasan yang cukup.

  1. Mencampur Bahasa

Mencampur bahasa mungkin disadari atau tidak kita sering lakukan. Sebagai contoh, seseorang mungkin akan memadukan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia supaya terdengar lebih keren. Padahal bisa saja makna dari komunikasi tersebut tidak diterima dengan baik. Ini merupakan contoh komunikasi tidak efektif yang sering kita jumpai.

  1. Penggunaan Terlalu Banyak Kata

Hampir mirip dengan penggunaan kalimat yang bertele-tele, terlalu banyak kata-kata juga akan memicu terjadinya pergeseran makna dari komunikasi yang sedang dilakukan. Ada baiknya seseorang lebih melatih untuk menggunakan kata yang secukupnya dan merepresentasikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang lain.

  1. Hambatan Semantik

Hambatan semantik merupakan hambatan yang ada hubungannya dengan bahasa. Akan menjadi lucu jika orang yang terlibat dalam proses komunikasi tidak melihat latar belakang masing-masing. Perbedaan bahasa bisa membuat masalah tersendiri seperti berkurangnya efektivitas komunikasi yang berlangsung. (Baca juga: Hambatan-hambatan komunikasi)

  1. Ketidaksesuaian Makna

Penggunaan istilah yang tidak tepat bisa mengakibatkan kegagalan makna dari informasi yang ingin disampaikan. Oleh karenanya, kita tidak perlu mengganti istilah tertentu jika dirasa tidak perlu. Asalkan isi pesan tetap sama dan bisa diterima dengan baik, maka komunikasi tersebut bisa dikatakan tetap efektif.

Jadi, bagaimana? Apa saja contoh dari komunikasi tidak efektif di atas yang kadang tidak kita sadari kita lakukan? Kita bisa mulai memilih penggunaan kata dengan lebih tepat lagi supaya komunikasi yang efektif bisa berlangsung dengan baik. Semoga contoh komunikasi tidak efektif ini bisa memberikan gambaran umum yang bagus untuk wawasan kita.