Agar suatu negara dapat berkembang dan meningkat, maka dibutuhkan dukungan masyarakat untuk berpartisipasi. Salah satu aspek yang memerlukan dukungan dan campur tangan rakyat adalah dalam hal politik. Banyak orang yang mengatakan bahwa politik kotor, namun pemikiran tersebut hanyalah sebagian kecil dari politik yang sebenarnya.
Negara membutuhkan politik dan mau tidak mau masyarakat harus secara aktif untuk memantau segala aktifitas politik. Maka dari itu, agar masyarakat tidak memiliki pemahaman yang salah mengenai politik, dibutuhkan sosialisasi politik.
Sosialisasi politik merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan untuk mengenalkan politik, memberikan pengertian yang benar mengenai politik, dan mendorong masyarakat untuk menjadi pihak yang mau berpartisipasi untuk meningkatkan politik yang ada di dalam suatu negara.
Dengan aktivitas sosialisasi politik, diharapkan bahwa masyarakat akan memiliki informasi, kepercayaan, dan pemahaman yang membantu mereka untuk menentukan sikap dan menilai aktivitas dalam sistem politik.
Sedangkan komunikasi politik sendiri adalah suatu proses untuk menyampaikan pesan-pesan yang berhubungan dengan politik, biasanya akan melibatkan hal-hal seperti aktor-aktor politik, kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan dalam pemerintah.
Setelah mengetahui pemahaman mengenai sosialisasi politik dan komunikasi politik, sekarang kita akan mengetahui hubungan antara sosialisasi politik dan komunikasi politik, yaitu sebagai berikut :
- Perbedaan sosialisasi politik dan komunikasi politik
Sosialisasi merupakan salah satu bentuk komunikasi. Dan salah satu hubungan antara komunikasi politik dan sosialisasi politik yang dapat dilihat dengan jelas bahwa sosialisasi politik pasti melibatkan adanya komunikasi politik.
Dalam sosialisasi politik pasti semua informasi yang akan disampaikan berkaitan dengan politik. Sehingga, pihak yang akan melakukan sosialisasi perlu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi mengingat bahwa sosialisasi biasanya melibatkan banyak audien.
Pihak yang bersosialisasi harus tahu bagaimana menyampaikan pesan yang dapat diterima oleh audiens. Baca juga mengenai fungsi komunikasi dalam sosialisasi dalam artikel fungsi komunikasi dalam sosialisasi.
Berbeda dengan sosialisasi politik yang membutuhkan banyak persiapan, komunikasi politik cenderung dapat terjadi kapan saja dan dimana saja.
Bahkan secara tidak langsung kita terlibat dalam komunikasi politik. Misalnya saat melihat fenomena sehari-hari, kemudian kita menghubungkannya dengan kinerja pemerintah. Contoh mudahnya ketika berbicara mengenai peningkatan harga BBM, kemudian kita akan mengaitkannya dengan pemimpin.
- Sosialisasi membutuhkan kemampuan komunikasi
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, sosialisasi politik merupakan aktivitas yang telah direncanakan dan terorganisir untuk memberikan pemahaman mengenai kebenaran politik.
Di dalam sosialisasi terdapat suatu tujuan. Sehingga pihak yang akan melakukan sosialisasi memerlukan persiapan, baik dalam hal kemampuan maupun pengetahuan mengenai politik. Salah satu kemampuan yang perlu dimiliki adalah kemampuan berkomunikasi.
Audiens akan percaya mengenai informasi politik yang disampaikan apabila komunikator memiliki cara berkomunikasi yang meyakinkan serta pengetahuan yang tidak meragukan.
- Tujuan sosialisasi politik
Komunikasi secara umum memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi dari satu pihak ke pihak lain. Sedangkan sosialisasi memiliki tujuan yang lebih spesifik, yaitu untuk mengedukasi atau memberikan pelajaran yang dapat meningkatkan peradaban manusia.
Dalam sosialisasi politik sendiri, tujuan yang dimiliki adalah untuk mengajarkan masyarakat mengenai bagaimana cara bersikap dalam hal politik. Memberikan pengertian bahwa politik merupakan hal yang penting dan tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya dukungan dari masyarakat.
Sehingga, masyarakat yang sebelumnya bersikap acuh-tak acuh dan menganggap bahwa suaranya tidak dibutuhkan dapat memahami lebih dalam mengenai bagaimana politik bekerja.
- Komunikasi dalam sosialisasi politik
Seperti yang kita kenal, terdapat dua jenis komunikasi, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang kita lakukan dalam bentuk komunikasi lisan dan komunikasi tulisan. Sedangkan komunikasi nonverbal dilakukan dalam bentuk isyarat.
Dalam sosialisasi politik dapat menggunakan komunikasi lisan atau secara langsung dan komunikasi tulisan. Sosialisasi politik dalam bentuk komunikasi lisan mungkin akan kita jumpai di sekolah, universitas, atau di lingkungan masyarakat. Sedangkan komunikasi dalam bentuk tulisan biasanya dimuat dalam surat kabar, buku tentang politik, koran, brosur, dan lain sebagainya.
- Komunikasi politik memberikan input dalam sistem politik
Output dari politik berupa kebijakan yang berlaku dalam masyarakat saat ini. Apabila kebijakan baik, maka masyarakat akan mengapresiasi namun apabila kebijakan tidak menguntungkan maka masyarakat akan mengritik dalam bentuk komunikasi politik. Saat ini aktivitas komunikasi politik dapat kita perhatikan dengan mudah melihat fenomena teknologi komunikasi yang berkembang pesat.
Masyarakat dapat menuangkan pikiran dan pendapat melalui sosial media atau website. Komunikasi politik semakin mudah dilakukan dan dari sini pemerintah dapat mengevaluasi apa yang kurang dan apa yang seharusnya diperbaiki dari kebijakan yang ada.
Di sini kita dapat menyimpulkan bahwa komunikasi politik dapat berperan sebagai masukan atau aspirasi untuk pemerintah.
- Komunikasi dalam sosialisasi politik harus persuasif dan intensif
Berbeda dengan komunikasi politik yang berjalan secara natural, sosialisasi politik harus memiliki strategi komunikasi politik agar dapat berhasil, yaitu komunikasi dilakukan dengan intensif dan persuasif agar komunikasi dapat berhasil. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan komunikasi politik diantaranya adalah status, kredibilitas, dan daya tarik komunikator.
Sekian artikel mengenai hubungan antara sosialisasi politik dan komunikasi politik. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan para pembaca. Terima kasih.