9 Cara Mengolah Pesan dalam Komunikasi Kesehatan

Komunikasi merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam segala aspek, baik dalam lingkungan sosial maupun lingkungan profesional. Dalam dunia kesehatan, komunikasi berperan penting untuk mencapai suatu keberhasilan maupun mengatasi masalah dalam pengelolaan kesehatan. Secara umum, komunikasi kesehatan dapat diartikan sebagai suatu studi yang mempelajari bagaimana menggunakan dan menerapkan strategi komunikasi untuk menyebarluaskan informasi kesehatan, dengan harapan bahwa masyarakat luas dapat membuat keputusan yang tepat terkait dengan pengelolaan kesehatan.

Tentu saja, komunikasi kesehatan tidak bisa dipandang secara sempit, banyak cara atau bentuk komunikasi dalam dunia kesehatan yang dapat dipraktikan. Misalnya, komunikasi verbal dan non-verbal. Komunikasi verbal dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis. Sedangkan komunikasi non-verbal bisa dilakukan dengan berbagai metode, misalnya dengan ekspresi wajah, pandangan mata, maupun bahasa tubuh dalam komunikasi. Baik komunikasi verbal maupun non-verbal sangat berpengaruh dalam menyampaikan pesan. Fungsi komunikasi verbal yaitu dapat memberikan pesan secara nyata, sedangkan tujuan komunikasi non-verbal adalah untuk memberikan kejelasan atau penekanan pada pesan.

Dalam artikel ini, kita akan mengetahui bagaimana cara mengolah pesan dalam komunikasi kesehatan supaya pesan dapat tersampaikan tepat sasaran. Dari sembilan metode, akan dikelompokkan menjadi dua berdasarkan sifatnya, yaitu bersifat informatif dan bersifat persuasif.

Pengelolaan Pesan Informatif

Tujuan dari pengelolaan pesan informatif dalam komunikasi kesehatan adalah untuk memberikan pengetahuan dan wawasan tentang kesehatan bagi masyarakat luas. Pengelolaan pesan ini dapat diterapkan ketika sosialisasi kesehatan, penyuluhan, atau kegiatan lain yang ditujukan untuk memberikan kesadaran pada khalayak. Dalam prosesnya sendiri, pengelolaan pesan ini lebih bersifat difusi, sederhana, spontan, dan jelas. Ada empat macam penyusunan pesan supaya dapat bersifat informatif, yaitu :

  1. Space Order

Penyusunan pesan dengan cara space order akan memerhatikan kondisi tempat atau ruang. Misalkan, dalam lingkungan lokal, nasional, atau internasional.

  1. Time Order

Mengelola pesan berdasarkan waktu atau periode, artinya pesan akan disusun secara kronologis atau berdasarkan urutan peristiwa.

  1. Deductive Order

Penyusunan yang dilakukan mulai dari hal-hal yang bersifat umum sampai yang bersifat khusus.

  1. Inductive Order

Berbeda dengan deductive order, inductive order adalah penyusunan yang dimulai dari hal-hal yang bersifat khusus sampai hal-hal yang bersifat umum.

Dalam kehidupan sehari-hari, model penyusunan pesan informatif ini sering kita jumpai. Misalkan, iklan untuk layanan masyarakat. Ketika pemerintah memiliki program baru untuk masyarakat, pemerintah akan memberikan gambaran umum mengenai program yang akan dirilis, yaitu dengan cara membuat iklan supaya masyarakat tahu secara umum apa tujuannya, bagaimana prosesnya, dan apa manfaatnya.

Pengelolaan Pesan Persuasif

Sesuai dengan namanya, komunikasi persuasif ini bertujuan untuk mengubah persepsi maupun meyakinkan masyarakat akan hal tertentu. Sehingga, masyarakat dapat bersikap dan bertindak sesuai dengan apa yang kita sampaikan. Maka dari itu, dalam penyusunan pesan persuasif kita perlu memerhatikan teknik komunikasi persuasif, salah satunya dengan menggunakan sebuah proposisi. Proposisi di sini berisi mengenai apa yang ingin kita sampaikan dan apa yang kita mau masyarakat lakukan. Namun, kita tidak boleh terlihat memaksa. Perlu adanya strategi supaya masyarakat memahami dan percaya sepenuhnya, yaitu dengan cara menyampaikan informasi yang akurat dan disertai dengan bukti-bukti penunjang.

Ada lima cara dalam penyusunan pesan yang menggunakan teknik persuasif, yaitu sebagai berikut :

  1. Fear Appeal

Tujuan dari metode ini adalah untuk menimbulkan ketakutan kepada masyarakat. Misalnya saat sedang penyuluhan, agar masyarakat dapat bertindak bijaksana dalam pengelolaan kesehatan masing-masing, mereka memerlukan suatu sentakan yang akan memberikan kesadaran. Contohnya adalah memberikan fakta-fakta dan bukti dari bahaya mengkonsumsi makanan tertentu yang dinilai berbahasa. Sehingga dengan ini mereka akan mengurangi atau berhenti mengkonsumsi makanan tersebut.

  1. Emosional Appeal

Dengan emosional appeal, diharapkan bahwa pesan yang kita sampaikan akan menggungah emosi masyarakat. Istilah lain untuk emosional appeal adalah propaganda.

  1. Reward Appeal

Penyusunan pesan dengan cara menawarkan janji-janji kepada masyarakat. Dalam riset mengenai metode reward appeal, Hilman dan Garner menemukan bahwa masyarakat cenderung menerima ide atau gagasan yang penuh dengan janji daripada dengan ancaman.

  1. Motivasion Appeal

Dalam motivation appeal, teknik yang digunakan membutuhkan internal psikologis masyarakat sehingga mereka dapat menangkap pesan yang kita sampaikan dan tergerak untuk melakukannya. Misalnya, banyak kaum wanita yang memiliki masalah dengar berat badannya sehingga kita dapat melakukan sosialisasi diet sehat yang dapat memberikan hasil maksimal.

  1. Humorious Appeal

Dalam penyampaian pesan dengan teknik humorious appeal, kita membutuhkan selera humor yang tinggi. Gaya humor saat penyampaian pesan akan menghindari suasana bosan sehingga pendengar akan terus fokus dengan apa yang kita sampaikan. Selain itu, dengan menyelingi humor penyampaian pesan juga akan membuat materi lebih mudah diterima dan dicerna. Namun, perlu diperhatikan juga bentuk humor dan kuantitas humor supaya jangan sampai mendominasi materi.

Tidak dapat dipungkiri, bahwa pesan yang bersifat informatif sekaligus persuasif  akan lebih efektif untuk membujuk dan mempengaruhi masyarakat. Apalagi jika pesan disusun dengan rapi, runtut, jelas, akurat, dan disertai fakta penunjang. Hal tersebut akan membuat masyarakat lebih mengerti dan memahami pesan yang ingin kita sampaikan.

Sekian artikel mengenai cara mengolah pesan dalam komunikasi kesehatan. Semoga artikel ini dapat membantu dan memberikan pengetahuan baru kepada pembaca. Terima kasih.