13 Cara Memilih Media Dalam Komunikasi Kesehatan Sebagai Sarana Promosi

Komunikasi kesehatan merupakan upaya mewujudkan kesehatan masyarakat di Indonesia terutama dilakukan dengan  melakukan perubahan perilaku kesehatan. Komunikasi kesehatan meliputi kegiatan pendidikan kesehatan disertai pemberdayaan masyarakat. Komunikasi kesehatan memiliki tujuan utama mengubah pengetahuan masyarakat agar terbentuk perilaku sehat sesuai yang diharapkan. Peningkatan pengetahuan kesehatan masyarakat diharapkan memicu sikap mendukung perilaku sehat. Proses komunikasi kesehatan merupakan proses transfer informasi tentang kesehatan yang diharapkan melalui suatu media komunikasi kepada masyarakat. Komponen komunikasi tersusun atas pengirim dan penerima pesan, isi pesan, media dan efek dari pesan.

Media promosi kesehatan yang baik adalah media yang mampu memberikan informasi atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat penerimaan sasaran, sehingga sasaran mau dan mampu untuk mengubah perilaku sesuai dengan pesan-pesan yang disampaikan. Promosi kesehatan di sekolah misalnya, merupakan langkah yang strategis dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat, khususnya dalam mengembangkan perilaku hidup sehat.  Media sebagai sarana belajar mengandung pesan atau gagasan sebagai perantara untuk menunjang proses belajar atau penyuluhan tertentu yang telah direncanakan sebagai teknik komunikasi persuasif .

Komunikasi kesehatan tidak dapat lepas dari media karena melalui media, pesan-pesan disampaikan dengan mudah dipahami dan lebih menarik. Media juga dapat menghindari kesalahan persepsi, memperjelas informasi, mempermudah pengertian. Disamping itu, dapat mengurangi komunikasi yang verbalistik dan memperlancar komunikasi. Dengan demikian sasaran dapat mempelajari pesan tersebut dan mampu memutuskan mengadopsi perilaku sesuai dengan pesan-pesan yang disampaikan. Cara memilih media dalam komunikasi kesehatan yang tepat tentu tidak mudah namun dapat dilakukan melalui 13 Cara Memilih Media Dalam Komunikasi Kesehatan sebagai sarana promosi.

  1. Benda Asli

Benda asli adalah benda yang sesungguhnya, baik hidup maupun mati. Jenis ini merupakan alat peraga yang paling baik karena mudah dan cepat dikenal serta mempunyai bentuk atau ukuran yang tepat. Kelemahan alat peraga ini tidak selalu mudah dibawa kemana-mana sebagai alat bantu mengajar. Termasuk dalam alat peraga, antara lain benda sesungguhnya (tinja dikebun, lalat di atas tinja, dan lain-lain), spesimen (benda yang telah diawetkan seperti cacing dalam botol pengawet, dan lain-lain), sampel (contoh benda sesungguhnya untuk diperdagangkan seperti oralit, dan lain-lain).

2. Benda Tiruan

Benda tiruan memiliki ukuran yang berbeda dengan benda sesungguhnya. Benda tiruan bisa digunakan sebagai media atau alat peraga dalam promosi kesehatan karena benda asli mungkin digunakan (misal, ukuran benda asli yang terlalu besar, terlalu berat, dan lain-lain). Benda tiruan dapat dibuat dari bermacam-macam bahan seperti tanah, kayu, semen, plastik, dan lain-lain.

3. Media Gambar atau Grafis

Grafis secara umum diartikan sebagai gambar. Media grafis adalah penyajian visual (menekankan persepsi indra penglihatan) dengan penyajian dua dimensi. Media grafis tidak termasuk media elektronik.

4. Poster

Poster adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan gambar-gambar dengan sedikit kata-kata. Poster merupakan pesan singkat dalam bentuk gambar dnegan tujuan memengaruhi seseorang agar tertarik atau bertindakan pada sesuatu. Makna kata-kata dalam poster harus jelas dan tepat serta dapat dengan mudah dibaca pada jarak kurang lebih 6 meter. Poster biasanya ditempelkan pada suatu tempat yang mudah dilihat dan banyak dilalui orang misalnya di dinding balai desa, pinggir jalan, papan pengumuman, dan lain-lain. Gambar dalam poster dapat berupa lukisan, ilustrasi, kartun, gambar atau foto.

5. Leaflet

Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat singkat, padat, mudah dimengerti, dan gambar-gambar yang sederhana sebagiamana pengantar ilmu komunikasi . Leaflet atau sering juga disebut pamflet merupakan selembar kertas yang berisi tulisan cetak tentang suatu masalah khusus untuk sasaran dan tujuan tertentu. Ukuran leaflet biasanya 20 x 30 cm yang berisi tulisan 200 – 400 kata. Ada beberapa leaflet yang disajikan secara berlipat.

6. Papan Pengumuman

Papan pengumuman biasanya dibuat dari papan dengan ukuran 90 x 120 cm, biasa dipasang di dinding atau ditempat tertentu seperti balai desa, posyandu, masjid, puskesmas, sekolah, dan lain-lain. Pada papan tersebut gambar-gambar atau tulisan-tulisan dari suatu topik tertentu.

7. Foto

Foto sebagai bahan untuk alat peraga digunakan dalam bentuk album ataupun dokumentasi lepasan. Album merupakan foto-foto yang isinya berurutan, menggambarkan suatu cerita, kegiatan, dan lain-lain. Album ini bisa dibawa dan ditunjukkan kepada masyarakat sesuai dengan topik yang sedang didiskusikan. Misalnya album foto yang berisi kegiatan-kegiatan suatu desa untuk mengubah kebiasaan buang air besarnya menjadi di jamban.

8. Slide

Slide pada umumnya digunakan untuk sasaran kelompok. Penggunaan slide cukup efektif karena gambar atau setiap materi dapat dilihat berkali-kali dan dibahas lebih mendalam. Slide sangat menarik, terutama bagi kelompok anak sekolah dibanding dengan gambar, leaflet, dan lain-lain sebagai salah satu media komunikasi moderen.

9. Film

Film merupakan media yang bersifat menghibur, disamping dapat menyisipkan pesan-pesan yang bersifat edukatif. Sasaran media ini adalah kelompok besar dan kolosal.

10. Televisi atau Radio

Televisi dan radio juga menjdi salah satu pilihn yang bisa digunakan sebagai cara memilih media kesehatan yang tepat. Sebab keduanya sangat dekat dan lekat dengan khidupan masyarakat baik masyarakat perkotaan ataupun pedesaan. Tentu saja dengan menggunakan media ini maka diharapkan masyarakat akan dapat menerima pesan yang dismpaikan dengan topik mengenai kesehatan sebagiaman dalam komunikasi antar budaya .

11. Majalah

Majalah juga dapat menjadi salah satu pilihan utama, sebab tentuny masyarakat era kini juga masih banyak yang membaca dan tertarik kepada majalah. Adapun karakteristik dari media surat kabar dan majalah :

  • Bisa mengatur frekuensi penerbitan.
  • Berbentuk komoditi.
  • Isi pesan dapat bersifat formal atau informal, memperhatikan siapa sasaran yang dituju.
  • Dapat menyesuaikan dengan iklim publik atau kondisi masyarakat.
  • Pembaca merupakan masyarakat rural, urban, atau cosmopolitan.
  • Relatif lebih bebas, dapat disesuaikan dengan tujuan dan sasaran penulisan.

12. Komunikasi Langsung baik secara Verbal ataupun Non verbal

Media jenis ini melibatkan tampilan wajah, suara, dan komunikasi anggota tubuh. Dalam kategori penyampaian pesan, presentational media tergolong dalam komunikasi verbal dan dan non-verbal secara tatap muka. Untuk contoh-contohnya, Anda dapat membaca artikel contoh komunikasi verbal dalam komunikasi lintas budaya dan contoh komunikasi non-verbal dalam dunia kerja.

13. Musik

Musik memiliki pendekatan yang baik, terutama bagi mereka yang menyukai seni ini terutama dalam komunikasi massa. Dalam hubungan dengan komunikasi kesehatan maka musik memiliki karakteristik antara lain :

  • Cocok untuk ditujukan kepada kaum remaja atau pemuda karena sifatnya yang ringan, sehingga lebih mudah dimengerti dan diterima.
  • Dapat digandakan dengan serempak, sehingga penyebarluasannya lebih mudah dilakukan.
  • Tekanan teknologi adalah rekaman untuk disebarluaskan.
  • Regulasi yang mengaturnya berskala rendah.
  • Memiliki derajat internalisasi yang sangat tinggi.
  • Berpeluang besar untuk disubversi.
  • Fragmentasi organisasi.
  • Peluang resepsi yang beragam.

Itulah tadi, 13 Cara Memilih Media Dalam Komunikasi Kesehatan sebagai sarana promosi. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.