12 Cara Komunikasi Multidisiplin Dalam Keperawatan yang berlaku

Dalam ilmu kesehatan, komunikasi tidak bisa dipisahkan dengan peranan perawat sebagai petugas kesehatan. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari kegiatan komunikasi.Sehingga sekarang ilmu komunikasi berkembang pesat. Salah satu kajian ilmu komunikasi ialah komunikasi kesehatan yang merupakan hubungan timbal balik antara tingkah laku manusia masa lalu dan masa sekarang dengan derajat kesehatan dan penyakit, tanpa mengutamakan perhatian pada penggunaan praktis dari pengetahuan tersebut atau partisipasi profesional dalam program-program yang bertujuan memperbaiki derajat kesehatan.

Melaui pemahaman yang lebih besar tentang hubungan timbal balik melalui perubahan tingkah laku sehat ke arah yang diyakini akan meningkatkan kesehatan yang lebih baik.Kenyataaanya memang komunikasi secara mutlak merupakan bagian integral dari kehidupan kita, tidak terkecuali perawat, yang tugas sehari-harinya selalu berhubungan dengan orang lain. Entah itu pasien, sesama teman, dengan atasan, dokter dan sebagainya. Maka komunikasi sangatlah penting sebagai sarana yang sangat efektif dalam memudahkan perawat melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik.

Komunikasi merupakan alat untuk membina hubungan dan teknik komunikasi terapeutik karena komunikasi mencakup pencapaian informasi, pertukaran pikiran dan perasaan. Proses komunikasi terapeutik sering kali meliputi kemampuan dan komitmen yang tulus pada pihak perawat untuk membantuk klien mencapai keberhasilan keperawatan bersama. Komunikasi yang berlangsung di tatanan kelompok ataupun komunitas biasanya lebih efektif dalam mengkomunikasikan tentang kesehatan oleh petugas kesehatan seperti perawat salah satunya. Tentunya diperlukan cara untuk menciptakan komunikasi yang harmonis seperti 12 Cara Komunikasi Multidisiplin Dalam Keperawatan di Indonesia.

  1. Membentuk Komunikasi Interpersonal yang Baik

Menciptakan dan memelihara hubungan yang baik adalah penting dalam upaya penanganan dan perawatan pasien. Hasil studi menunjukkan bahwa komunikasi dan hubungan baik antara pasien dan anggota tim memberikan dampak positif pada kepuasan pasien, pengetahuan dan pemahaman, kepatuhan terhadap program pengobatan, dan hasil kesehatan yang terukur. Komunikasi interpersonal yang terjalin baik juga akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi kinerja namun juga bagi hubungan antara perawat dan pasien sebagai cara berkomunikasi yang baik .

  1. Menjadi Pendengar yang Baik

Dalam sebuah komunikasi sangat penting untuk menjadi pendengar yang baik, sebab tentunya dengan mndengarkan pasien maka tentu perawat akan lebih mudah mngetahu kluhan. Tentunya hal ini merupakan hal yang baik dala upaya memberikan pelayanan yang tepat terhadap pasien. Tentunya hal ini menjadi salah satu upaya yang baik dalam menjadikan komunikasi yang efektif dalam multidisiplin keperawatan.

  1. Pertukaran Informasi yang Efektif

Anggota tim yakni dokter perlu memperoleh sebanyak mungkin informasi dari pasien agar dapat mendiagnosa dengan tepat jenis penyakit yang diderita pasien dan merumuskan rencana penanganan dan perawatan. Bagi pasien, pasien perlu mengetahui, memahami, merasa dikenal, dan dipahami oleh anggota tim. Untuk itu, kedua belah pihak sangat perlu melakukan komunikasi dua arah sebagai upaya untuk saling bertukar informasi. Informasi yang tepat tentu akan memberikan penangganan yang tepat sehingga kesalahan dalam upaya penanganan kesehatan akan diminimalisir.

  1. Menggunakan Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal merupakan salah satu cara yang digunakan untuk melakukan Komunikasi Multidisiplin Dalam dunia Keperawatan. Komunikasi nonverbal adalah upaya untuk dapat lebih mengefektifkan komunkasi dan merupakan upaya untuk lebih sedikit menggunakan kata kata. Bahasa nonverbal juga dapat menjadikan komunikasi berlangsung lebih akrab dan kondusif. Terlebih lagi jika dilakukan dengan pasien yang tidak diharuskan banyak bicara. Sehingga hal ini akan sangat memudahkan dalam komunikasi itu sendiri sebagaimana cara komunikasi efektif dengan pasien.

  1. Membentuk Persepsi Positif

Dalam membangun komunikasi multidisplin, bagi perawat dangatlah penting untuk dalam membentu persepsi yang poditif. Sebab memberikan pelayanan terhadap banyak psien dengan karakteristik yang berbeda beda bukanlah merupakan hal yang mudah. Oleh karenanya dalam hal ini maka tentu persepsi positif dalam komunikasi harus dikedepankan sebab bagaimanapun juga persepsi positif akan dapat memberikan hal yang secara tidak langsung berpengaruh positif dala sebuah komunikasi.

  1. Memberi Penilaian yang Baik

Nilai atau penilaian yang baik haruslah menjadi hal utama yang dikedepankan oleh keperawatan. Sebab penilaian inilah yang akan langsung memberikan dampak bagi bagi berlangsungnya kmonukasi baik antara perawat dengan pasien atau juga perawat dengan para petugas medis lainnya. Dengan hal ini maka tentu akan dapat berlaku positif terhadap jalannya komunikasi yang akan dilakukan sebagai bentuk penyebab keberhasilan dalam komunikasi .

  1. Menggunakan Bahasa dan Etika yang Sopan

Dalam sebuah komunikasi tentu saja penggunaan bahasa serta etika dan norma kesopanan haruslah diutamakan. Terlebih lagi bagi para paleku dan petus kesehatan seperti perawat tentu harus mengedepankan hal ini sebagiaman fungsi bahasa sebagai alat komunikasi . Sebab mereka tidka hanya mewakili diri sendiri namun juga mewakili profesi serta institusi yang menaungi. Oleh karena hal ini maka tentu saja bahsa , norma etika dan perilaku haruslah benar benar diperhatikan dengan seksama.

  1. Mengendalikan Emosi

Dalam sebuah situasi yang krusial kadang kala kita tidak bisa memisahkan hal yang tentunya bersifak emosional. Bahkan pada akhirnya emosi ini lah yang kemuda=ian memegang kendali sehingga dalam komunikasipun bahkan hal ini dapat memberikan dampak yang buruk. Sebab keika sudha melibatkan emosi maka tentu komunikasi akan tidak dapat diko

ntrol, maka hal tersebut akan sangat berbahaya bagi seorang perawat tentunya.

  1. Berbagi Pengetahuan

Komunikasia dalam multidisiplin keperawatan merupakan sebuah cara yang efektif untuk dapat berbagi ilmu pengetahuan, Sebab tentunya tidak semua hal dapat hanya dipeklajari melalui buku. Karennaya pengalaman yang pernah dialami oleh satu perawat dan perawat lainnya dalam menangani pasien juga akan berbeda, sehingga hal inilah yang kemudian akan dapat dibagi dalam komunikasi yang dilakukan sebagai konsep moral dalam komunikasi keperawatan .

  1. Penampilan

Penampilan tentu saja dapat mewakili profesi yang dijalani, maka tentu tidak heran jika kemudian kita dapat dengan mudah menebak profesi seseorang dari penampilannya. Oleh sebab itu, maka tentunya bagi seorang perawat penampilan yang menunjang akan dapat mendukung kemampuannya agar dapat berkomunikasi dengan lebih baik lagi kepada pasien atau rekan sejawat.

  1. Sikap

Dalam komunikasi sikap juga memegang peranan i=utama. Sebab sebagimana kita tahu yang akan berkaitan dengan banyak pasien dengan berbagai keluhan. Tentunya tanpa sikap yang baik pastinya komunikasi tidak akan dapat berjalan dengan baik. Sebab jangan sampai karena sikap anda dalam berkomunikasi akan berpengaruh pada persepsi pasien terhadap anda dan profesi anda.

  1. Memperhatikan Kebutuhan Pasien

Hal yang tidak kalah penting harus diperhatikan dalam komunikasi multidisiplin keperawatan adalah jangan sampai mengabaikan kebutuhan pasien. Oleh sebab itu, maka kebutuhan pasien haruslah menjadi prioritas utama terutama bagia nda para perawat sebagai upaya dalam memberikan pelayanan terbaik untuk para pasien sebagai karakteristik komunikasi terapeutik.

Nah, itulah tadi 12 12 Cara Komunikasi Multidisiplin Dalam Keperawatan di Indonesia.. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.