13 Cara Menyelesaikan Konflik Dalam Sosiologi Komunikasi

Komunikasi merupakan dasar interaksi antar manusia yang dibangun melalui sesuatu usaha yang bisa dipahami bersama sehingga interaksi berjalan dengan baik. Persoalan mendasar dari masalah ini terletak pada hambatan yang muncul dalam membangun kesepahaman dan usaha mencapai tujuan secara maksimal. Hal ini biasanya melahirkan suatu kegalauan tentang komunikasi yang tidak sederhana yang dibayangkan, yang kemudian menuntun pada pemikiran tentang usaha untuk melakukan komunikasi secara efektif sebagimana cara komunikasi multidisiplin dalam keperawatan .

Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri, salah satu kelompok masyarakat yang ada didesa adalah remaja, remaja yang tumbuh dan berkembang sehingga banyak perbedaan diantara remaja.

Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat. Namun jika tidak diselesaikan tentu saja konflik ini dapat menimbulkan suatu permasalahan yang lebih besar. Adapun dalam menyelesaikan konflik dapat ditempuh melalui 13 Cara Menyelesaikan Konflik Dalam Sosiologi Komunikasi berikut ini :

  1. Membangun Kepercayaan

Konflik merupakan sebuah hal yang harusnya segera di selesaikan, sebab jika tidak maka akan dapat menimbulkan konflik semakin meluas dan pada akhirnya semakin sulit diselesaikan. Untuk menyiasati hal ini, maka komunikasi menjadi jalan yang akan dapat menjadi solusi dari penyelesaian tersebut. Namun tentunya hal tersebut tidaklah mudah, sebab salah satu kuncinya adalah dengan membangun kepercayaan. Jika kepercayaan antara kedua belah pihak yang berkonflik mulai kembali maka tentu penyelesaian konflik akan lebih dapat berjalan dengan mudah tidak seperti komunikasi dua arah.

2. Adil

Adil dalam kelompok berarti artinya setiap anggota menempatkan diri dengan netral, tidak memihak pada salah satu pihak yang berkonflik atau memperkeruh suasana sebagimana cara berkomunikasi yang baik . Dalam hal ini, tentu saja keadilan menjadi poin utama, sebab jika ada pihak yang mendukung salah satu pihak maka bukannya perkara akan selesai malah justru akan memicu konflik yang lebih besar dan runyam.

3. Bersikap Terbuka

Setiap anggota kelompok harus saling terbuka agar konflik yang terjadi tidak berlarut dan dapat diselesaikan dengan baik. Keterbukaan menjadi salab satu kunci dalam penyelesaiaj konflik. Sebab dengan sikap terbuka ini baik pihak yang satu dan lainnya akan lebih dapat dengan nyaman saling berkomunikasi. Dengan demikian maka penyelesaian akan lebih mudah dilakukan.

4. Mencari Akar Konflik

Setiap anggota kelompok harus dapat mencari tahu akar atau sumber terjadinya konflik, agar kelompok dapat mengatasi konflik yang terjadi. sebagimana juga merupakan penyebab keberhasilan dalam komunikasi .

5. Bersikap Fleksibel

Setiap anggota kelompok harus bersikap fleksibel sehingga akan selalu ada jalan untuk mengatasi konflik yang terjadi dalam kelompok. Fleksibel merupakan sebuah sikap yang akan dapat membantu dalam penyelesaian sebuah konflik,  sebab sikap ini akan merefleksikan kondisi dimana akan terkesan lebih sangai dan rileks. Sehingga dengan demikian maka tentu pikiran juga akan menjadi lebih dingin dan kondusif.

6. Meredam Emosi

Emosi yang meluap luap hanya akan semakin memperkeruh dan memperluas konflik. Oleh karena itu maka sebiaa mungkin jangan larut dalan emosi. Mengedapankan emosi hanya akan membuat komunikasi berjalan satu arah dan tidak efektif. Justru yang ada malah akan menyulut api kemarahan pihak lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi .

7. Akomodasi

Akomodasi adalah usaha untuk meredakan pertentangan atau konflik agar tercapai stabilitas atau cara menyelesaikan suatu konflik atau pertentangan tanpa mengalahkan atau menghancurkan pihak lawan sehingga pihak lawan tidak merasa kehilangan kepribadiannya.

Ada beberapa tujuan terjadinya akomodasi, antara lain :

  • Mengurangi pertentangan akibat perbedaan paham
  • Mencegah terjadinya pertentangan sementara wakktu
  • Mewujudkan terjadinya kerja sama antara kelompok-kelompok  yang berkonflik akibat dampak psikologis dan budaya
  • Memungkinkan terjadinya asimilasi

8. Memahami Situasi

Cara berikutnya yang dapat digunakan dalam menyelesaikan konflik melalui komunikasi adalah dengan memahami situasi. Dengan memahami situasi yang ada maka tentu akan dapat membuat situasi lebih kondusif. Tentunya situasi konflik yang sudah panasa jangan ditambah semakin panas, dengan melakukan provokasi atau bahkan tindakan yang memicu semakin meluasnya konflik.

9. Membangun Kesadaran

Perlu juga dicermati bahwa, membangun kesadaran menjadi upaya dalam.menyelsaikan konflik. Melalui komunikasi yang kondusif maka tentu pihak yang terlibat konflik harus sadar akan situasi dan kondisi serta juga dampak yang dapat ditimbulkan dari konflik. Bukan malah berbuat sebaliknya dalam karakteristik komunikasi teraupetik .

10. Membangun Kerjasama

Kerja sama adalah proses sosial yang dilakukan individu untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kerja sama dalam masyarakat akan terjadi jika mengadapi situasi, seperti sebagai berikut :

  • Tantangan alam yang ganas
  • Pekerjaan massal
  • Upacara keagamaan
  • Musuh bersama
  • Dan lain sebagainya

Kerjasama memiliki berbagai bentuk, antara lain :

  1. Bargaining adalah pelaksaan perjanjian mengenai pertukaran barang atau jasa antar dua organisasi atau lebih.
  2. Cooperation adalah proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan organisasi untuk menghindari terjadinya instabilitas atau kegoncangan dalam organisasi yang bersangkutan.
  3. Coalition adalah gabungan dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan yang sama.
  4. Joint venture adalah kerjasama dalam hal-hal tertentu, contohnya : kerja sama proyek.

11. Menjadi Pendengar

Menjadi pendengar yang baik merupakan kunci utama dalam menjalankan komunikasi yang efektif. Oleh karena itu, dalam penyelesaian sebuah konflik tentu saja hal inj memegang sebuah peranan yang penting, sebab mendengarkan dapat menjadi kunci dalam menyelasaikan sebuah konflik. Dimana lebih banyak mendengar akan jauh lebih efektif ketimbanh banyak berbicara.

12. Fokus pada Konflik

Dalam menyelesaikan sebuah konflik tentunya fokus anda tak boleh terbagi. Sebab jika hal ini terjadi maka apa yang menjadi tujuan dari pencapaian penyelesaian konflik tahap akhir akan relayif sulit tercapai. Mengingat juga bahwa konflik sendiri merupakan sesuatu yang tak bisa di kesampingkan. Karena dalam komunikasi anda jangan sampau kehilangan arah mengenai bahasan konflik sebagai landaan penyelesaiannya.

13. Membangun Komunikasi Seperti Semula

Setelah semua cara diatas ditempuh maka diharapkan hasil akhirnya akan bisa memberikan dampak kembalinya komunikasi seperti semula. Tentunya hal ini tidak berjalan dengan langsung namun lebih kepada memalui proses yang harus diterima dan dijalani dengan sabar. Oleh sebab itu maka tentu mengembalikan komunikasi seperti sedia kala dibutuhkan kesabaran dari dua pihak yang berkonflik.

Itulah tadi, 13 Cara Menyelesaikan Konflik Dalam Sosiologi Komunikasi. Semoga dapat bermanfaat.