8 Teori New Media Menurut Para Ahli

Perkembangan teknologi membawa banyak perubahan pada kehidupan manusia jaman modern. Akses informasi menjadi semakin cepat, pekerjaan semakin mudah dilakukan, belajar menjadi lebih mudah, dan berbagai keunggulan lainnya. Tentu ada pula dampak-dampak negatif yang menyertainya seperti misalnya budaya yang tidak bersesuaian dengan kultur lokal, hilangnya tradisi dan lain sebagainya. Salah satu hal yang ikut berkembang karena perubahan teknologi adalah media massa.

Salah satu jenis media massa baru karena perubahan teknologi adalah adanya new media. Blog, website atau laman berita khusus, video streaming, dan berbagai media lain yang dapat mentransfer informasi dengan mudah ke mana pun. Memahami media baru menjadi salah satu langkah utama agar dapat memahami bagaimana dunia kita saat ini. Oleh karena itu, memahami 8 teori new media menurut para ahli ini pasti akan membantumu memahami media baru dengan lebih jernih.

Baca juga:

Definisi Media Baru

Memahami media baru tanpa memahami pengertiannya terlebih dahulu tentu bukan langkah yang tepat. Oleh karena itu kita perlu memahami apa itu media baru. Terdapat beberapa pengertian mengenai media baru yang disampaikan oleh para ilmuwan, salah satunya disampaikan oleh Denis McQuail. McQuail menjelaskan bahwa media baru adalah media telematik yang merupakan perangkat teknologi elektronik yang berbeda dengan penggunaan yang berbeda pula.

Perangkat media elektronik baru yang disebutkan ini mencakup beberapa sekumpulan sistem yang saling berhubungan untuk membentuk suatu kesatuan fungsi-kinerja, meliputi sistem teknologi, sistem transmisi, sistem miniaturisasi, sistem penyimpanan dan pencarian informasi. Dan juga sistem penyajian gambar yang dibuat dengan menggunakan teknologi komputer.

Lev Manovich dalam bukunya The New Media Reader menjelaskan bahwa media baru adalah objek budaya dan paradigma baru dalam dunia media massa di tengah masyarakat. Dalam penyebarannya, digunakan teknologi komputer dan melalui data digital yang dikendalikan oleh aplikasi tertentu. Dengan kata lain, media baru adalah pembaruan pada model penyebaran informasi dengan memanfaatkan teknologi seperti perangkat lunak.

Sementara itu, Martin Lister dkk., dalam buku New Media: A Critical Introduction menyatakan bahwa media baru merupakan sebuah terminologi atau kata-kata khusus yang digunakan untuk menyebutkan sesuatu hal tentang perubahan skala besar dalam produksi media, distribusi media dan penggunaan media yang bersifat teknologis, harfiah, konvensional dan budaya.

Karakteristik Media Baru

Media baru sebagai salah satu jenis media yang dewasa ini berkembang di tengah masyarakat global memiliki karakteristik yang berbeda bila dibandingkan dengan jenis-jenis media yang lain. Denis McQuail dalam buku Teori Komunikasi Massa menjelaskan bahwa ciri khas media baru, di antaranya adalah:

Pengadaan dan pemilihan berita tidak lagi sepenuhnya berada di tangan penyedia komunikasi berskala besar seperti misalnya koran nasional, atau dengan kata lain bersifat desentralisasi. Memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengatasi hambatan komunikasi karena memiliki media transfer data yang kuat, seperti misalnya menggunakan stasiun pemancar, satelit, kabel optik, dan lain sebagainya.

Komunikasi yang dilakukan bersifat interaktif, dalam arti penerima dapat memilih, menukar informasi, menjawab kembali, dan dihubungkan dengan penerima lainnya secara langsung. Selain itu, media baru juga memiliki berbagai kelenturan dari segi tekstur, bentuk, atau yang lainnya.

Beberapa ilmuwan lain bersama termasuk Martin Lister, bersama-sama juga merumuskan bahwa media baru memiliki beberapa ciri khas, yaitu digital, interaktif, hipertekstual, virtual, jaringan, dan simulasi. Digital mengacu pada bentuk data yang diolah dalam media baru yang merupakan sebuah data digital. Interaktif mengacu pada adanya pengguna saling berinteraksi. Hiperteks mengacu pada kemampuan pengguna untuk memulai membaca teks dari mana pun yang mereka inginkan. Jaringan mengacu pada ketersediaan konten yang cenderung banyak dan terbagi melalui jaringan internet. Virtual dan simulasi berkaitan erat dengan upaya untuk mewujudkan dunia virtual tertentu.

Baca juga:

Teori-Teori Media Baru

Perkembangan ilmu media cukup pesat, walaupun beberapa teori mungkin berakar dari teori media lama. Pun juga demikian dengan masalah media baru. Berbagai teori media baru tampaknya berakar dari teori-teori media lama. Akan tetapi, beberapa teori baru pun lahir sebagai upaya untuk mendalami media baru lebih detail lagi. Berikut ini beberapa teori media baru yang dapat dipelajari.

A. Social Construction of Technology

Teori Social Construction of Technology (SCOT) adalah salah satu teori mengenai studi ilmu teknologi. Teori ini mengemukakan bahwa teknologi tidak menentukan tindakan manusia, melainkan tindakan manusia itu sendiri yang membentuk teknologi. Cara penggunaan suatu teknologi juga tidak dapat dipahami tanpa memahami bagaimana teknologi yang tertanam dalam konteks sosial yang melingkupinya. Dari sudut pandang teori ini, media baru merupakan wujud akibat dari perubahan perilaku manusia yang semakin ingin cepat dan responsif terhadap banyak hal.

B. Carlile & Christensen Three-Stage Model of Theory-Building

Teori yang diungkapkan oleh Carlile & Christensen ini mengungkapkan jenis teori-bangunan melalui tiga tahap yaitu deskriptif, kategorisasi dan normatif. Masing-masing dari tiga kategori tersebut memiliki kategori-kategori lagi sendiri. Sub-tahapan dalam unsur deskriptif teori-bangunan misalnya pengamatan fenomena, klasifikasi induktif dalam skema dan taksonomi, dan hubungan korelatif untuk mengembangkan sebuah model tertentu. Sementara itu, unsur normatif berkembang melalui logika deduktif yang mengikuti pandangan pergeseran paradigma Kuhnian dan Popperian falsifiability.

Baca juga:

C. Teori Jaringan

Teori jaringan adalah salah satu teori yang digunakan untuk melakukan analisis terhadap proses produksi, komunikasi, dan informasi dalam media baru. Jaringan yang di maksud di sini benar-benar menunjukkan jaringan dalam arti fisik atau pun non-fisik. Aspek fisik yang dimaksud meliputi jaringan antar komputer dalam skala global alias internet, jaringan media sosial, dan jaringan-jaringan yang lainnya.

D. Teori Media Komunikasi

Teori ini menjelaskan bagaimana peran media (yang dimaksud media adalah sarana penyampaian pesan) berpengaruh dalam menyebarkan informasi tertentu baik secara fisik maupun psikologis. Dengan menggunakan teori ini seseorang dapat melihat bagaimana pengaruh suatu media komunikasi tertentu terhadap pendengar atau receiver, sehingga dapat melakukan antisipasi terhadap efek-efek tertentu yang tidak diinginkan karena sifat media komunikasi tersebut.

D. Model Penggunaan dan Gratifikasi Media

Teori ini mempelajari asal mula kebutuhan pendengar dari segi psikologis dan sosial yang menimbulkan harapan tertentu dari media atau sumber lain yang kemudian membawa pendengar bersentuhan dengan media lain, dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan serta akibat-akibat lain termasuk yang tidak diinginkan.

Khalayak atau publik dianggap sebagai pihak yang aktif, dalam arti sebagian besar penggunaan media oleh pengguna memiliki tujuan tertentu. Dari teori ini ditemukan kesimpulan bahwa publik pada umumnya menggunakan media untuk saling mengirim pesan, dan membantu mengembangkan citra diri dalam kaitannya dengan sosial dan interaksi atau hiburan.

E. Teori Difusi Inovasi

Teori difusi inovasi berusaha untuk menjelaskan bagaimana, mengapa, dan pada tingkatan apa teknologi baru berkembang dan diadopsi ke dalam berbagai konteks. Menurut teori difusi inovasi, ada empat elemen utama yang mempengaruhi perkembangan media baru yaitu inovasi, saluran komunikasi, waktu dan sistem sosial.

Dari sudut pandang teori difusi inovasi, ada banyak subjek yang dapat mempengaruhi perilaku khalayak yang terlibat dalam proses difusi suatu informasi ke dalam khalayak ramai. Dengan menggunakan teori ini seseorang dapat memiliki kerangka umum untuk mempertimbangkan bagaimana mengalirkan informasi melalui suatu jaringan tertentu, beserta faktor-faktor apa yang membentuk opini melalui pengambilan keputusan penggunaan teknologi tertentu.

F. Teori Kebudayaan Media Partisipatoris

Henry Jenkins dalam teori ini berusaha untuk menguraikan cara-cara budaya media baru menawarkan kepada publik untuk secara bersama-sama mengambil peran sebagai konsumen dan produsen media sekaligus. Dalam kebudayaan media baru, seseorang atau kelompok mampu secara kreatif menanggapi isi dari media tertentu dengan menciptakan jenis budaya mereka sendiri sebagai upaya untuk menguraikan dan menemukan makna di dalam produk media dan pesan yang ada.

G. Internet sebagai Media Jurnalisme

Dalam pandangan ini, internet dipandang sebagai sebuah media baru untuk menyatukan karakteristik-karakteristik media massa yang lawas. Internet dipandang sebagai sebuah media baru yang memiliki kecepatan, harga, penyimpanan data, kemampuan akses, densitas informasi, dan unsur-unsur lain yang sangat kompleks sekaligus mendukung terciptanya beragam jenis komunikasi.

Itulah beberapa teori new media yang dapat kamu ketahui. Semoga informasi ini membantumu ya.

Baca juga: