Konsep Komunikasi dalam Media Radio – Pengertian dan Sejarahnya

Radio merupakan media komunikasi yang muncul pada era telekomunikasi. Kemunculan radio sebagai media komunikasi yang memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memperoleh informasi. Radio menjadi salah satu media yang menyebarkan informasi melalui audio atau suara. Namun di era kecanggihan teknologi ini tampaknya minat masyarakat untuk mendengarkan radio lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena radio hanya memberikan informasi berupa audio saja.

Hal ini mempengaruhi peningkatan minat masyarakat untuk memilih televisi sebagai media massa yang dipilih. Televisi dianggap sebagai media yang dapat memberikan informasi secara detail karena menampilkan gambar atau visual dan juga audio atau suara.

Kemunculan handphone sebagai media yang “multi media” karena memiliki banyak fitur dan aplikasi yang berfungsi untuk menggantikan media aslinya menjadi lebih praktis. Hal ini terlihat ketika salah satu produk handphone menyisipkan televisi di dalamnya. Tetapi masih banyak masyarakat yang tidak meghilangkan tradisi mendengarkan radio ketika sedang dalam mobil. Radio menjadi alat yang mampu menghibur masyarakat saat menghadapi masalah di perjalanan seperti kemacetan.

Baca juga:

Pengertian Radio

Teguh Meinanda dan Ganjar Nugraha Jiwapraja mendefinisikan radio sebagai keseluruhan sistem gelombang suara yang dipancarkan dari stasiun dan diterima oleh berbagai pesawat penerimaan yang berada di tempat tertentu baik di rumah, kapal, mobil dan sebagainya. Selain itu, Indonesia yang terkenal sebagai negera hukum juga telah menetapkan radio sebagai media informasi.

Hal ini tercantum dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002, penyiaran radio adalah media komunikasi massa dengar yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka, berupa program teratur dan berkesinambungan. Selain itu, undang-undang juga menjelaskan apa saja isi siaran yang dilarang dalam radio dan pengertian frekuensi radio. Menurut undang-undang penyiaran, frekuensi radio adalah gelombang elektromagnetik yang diperuntukkan bagi penyiaran dan merambat di udara. Radio dapat diartikan sebagai alat pengirim sinyal atau transmisi sinyal dengan modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik).

Radiasi tersebut akan berproses dengan melintasi udara menuju satelit yang digunakan sebagai pemancar. Bentuk komunikasi dalam radio berupa komunikasi satu arah. Namun ada juga bentuk komunikasi dua arah yang menghasilkan stimulus dan respon antara komunikator dan komunikan, yaitu dengan sistem HT (Handy Talkie). (Baca juga: Jurnalistik Radio)

Radio dipilih masyarakat sebagai media yang dapat memberikan informasi secara cepat, menjangkau masyarakat luas, fleksibel dan mampu membangun imajinasi pendengarnya. Hal yang mempengaruhi komunikasi dalam radio adalah faktor cuaca karena radio menggunakan sistem gelombang elektromagnetik melalui udara. Komponen utama dalam pemancar radio terdiri atas mikrofon, rangkaian pemancar, dan antena.

Apabila komponen-komponen tersebut tidak tersedia dalam radio maka proses penyiaran informasi tidak dapat dilakukan. Suara dalam media ini akan terdengar jernih sampai ke receiver di wilayah luas apabila sinyal dalam keadaan yang kuat. Untuk itu radio membutuhkan alat untuk memperkuat sinyal yang dinamakan audio amplifier. (Baca juga: Cara Menjadi Penyiar Radio)

Sejarah Radio

Awalnya radio ditemukan oleh seorang berkebangsaan Italia bernama Guklielmo Marconi. Ia membangun radio antara Perancis dan Inggris pada tahun 1899. Kemudian radio disempurnakan oleh Edwin Howard Amstrong dengan menemukan radio FM (Frekuensi Modulasi) yang sampai saat ini dikenal oleh masyarakat dunia.

Modulasi frekuensi merupakan metode transmisi gelombang yang memiliki banyak peluang frekuensi, sehingga banyak diminati pendengarnya. Selain itu, frekuensi modulasi juga memiliki kelebihan yaitu dapat mempertahankan gelombang dengan kualitas tinggi ketika dihadapkan dengan gangguan-gangguan (noise). Pada mulanya radio dimanfaatkan oleh Angkatan Laut Jepang untuk mengirim pesan telegraf dengan menggunakan kode morse antara kapal dan darat. (Baca juga: Sejarah Radio di Indonesia)

Konsep Radio

Konsep komunikasi dalam media radio adalah mentransmisikan suara untuk disiarkan ke berbagai media dan wilayah yang berbeda. Upaya radio untuk memancarkan suara dibantu oleh gelombang radio dengan frekuensi yang tinggi agar menghasilkan suara yang baik dan pemancaran suara pun tepat ke seluruh wilayah. Gelombang suara atau gelombang radio yang dikirim melakukan beberapa proses diantaranya gelombang suara tersebut dibawa oleh gelombang radio lain atau disebut sebagai gelombang pembawa (carrier).

Kemudian gelombang akan dipantulkan ke lapisan atmosfer bumi yang terdalam disebut ionosfer. Gelombang pembawaan tersebut menjalani proses penyesuaian terhadap gelombang suara yang sering dikenal dengan istilah modulasi. Modulasi memiliki beberapa komponen seperti amplitudo, frekuensi, fase, atau lebar pulsa. Setelah gelombang radio melalui proses tersebut, gelombang radio dipantulkan kembali ke bumi yang kemudian ditangkap oleh alat penerima sinyal. Gelombang radio adalah bagian dari sistem pemancar radio.

Gelombang radio memiliki frekuensi dengan rentang frekuensi yang luas, yaitu hertz (Hz) hingga gigahertz (GHz). Proses pemantulan gelombang radio akan diterima oleh alat penangkap sinyal kemudian akan dipancarkan gelombang suara tersebut ke media penerima seperti radio, telepon, televisi, dan media lainnya. Inilah konsep komunikasi dalam media radio. (Baca juga: Sistem Komunikasi Radio)