10 Keterbatasan Dalam Komunikasi Formal

Komunikasi formal adalah adalah suatu proses komunikasi yang bersifat resmi dan biasanya dilakukan di dalam lembaga formal. Melalui garis perintah atau sifatnya instruktif berdasarkan struktur organisasi. Pelaku yang berkomunikasi sebagai petugas organisasi dengan status masing – masing yang tujuannya menyampaikan pesan yang terkait dengan kepentingan dinas sebagaimana cara berkomunikasi dengan baik  . Komunikasi formal berlangsung dalam tatanan organisasi yang terstruktur.

Komunikasi formal menjadi bagin penting dalam sebuah instansi dan organisasi resmi. Komunikasi ini merupakan komunikasi yang biasa dijalin antara atasan dan bawahan ataupun sebaliknya. Komunikasi sendiri dibangun sebagai upaya untuk menjadikan kinetja antar bagian dari organisasi menjadi efektif. Sering kali kesalahan komunikasi dapat menyebabkan masalah krusial bagi tatanan atau jalannya kepentingan di dalam sebuah instansi sebagaimana contoh komunikasi tidak efektif .

Sebagaimana jenis komunikasi lainnya, komunikasi formal juga terkadang mengalami beberapa batasan. Batasan ini dapat berdampak positif ataupun negatif bagi kelangsungan sebuah instansi. Namun, sejatinya komunikasi formal adalah bagian dari komunikaso resmi yang memiliki pakem dan tatanan yang sudah ada. Berikut ini, merupakan 10 Keterbatasan Dalam Komunikasi Formal.

1. Keterbatasan untuk Masuk Kedalam Proses 

Komunikasi formal memberikan batasan terutama kepada para karyawan dan staf yang berada pada bagan terbawah dari struktur organisasi instansi sebagaimana proses komunikasi dalam organisasi . Keterbatasan ini berupa pembatasan terhadap masukknya mereka kedalam proses pengambilan keputusan. Sebab, tentu saja tugas paling krusial ini dipegang oleh mereka yang duduk di kursi bagian teratas instansi. Merekalah yang memiliki wewenang untuk mengambil dan menggodok keputusan berdasarkan apa yanh menjadi tujuan instansi.

Para karyawan dan staf hanyalah bagian dari eksekutor atau pelaksana keputusan yang telah diambil. Ini merupakam role yang dipakai oleh hampir semua perusahaan dan instansi. Mereka cenderung tidak memberi kesempatan pada karyawan dan staf untuk bisa masuk dalam proses pengambilan keputusan. Sehingga nasib dan masa depan instansi tetsebut hanya berada pada tangan pimpinannya, jika keputusan tersebut merugikan maka pihak karyawan dan staf tak bisa menuntut apapun.

2. Banyak Jalur yang Harus dilalui 

Dalam sebuah instansi tentunya komunikasi dijalin intensif hanya antar sesama bagian. Dalam komunikasi formal, untuk dapat melakukannya kita harus melewati beberapa jalur. Misalnya untuk bertemu dengam direktur dalam rangka menyerahkan laporan, mala kita harus menghadap kepala bagian terlebih dahulu sebagaimana komunikasi organisasi.  Bari kemudian nanti akam di arahkan ke pada bagian yang lebih tinggi di atasnya. Setelah itu, membuay laporan kebagian sekretariat direktur, baru selanjutnya dapat menyerahkan laporan tersebut.

Jalur yang harus di tempuh juga tergantung dari seberapa panjang alur dalam struktur organisasi tersebut. Semakin panjang maka jalurnya akan semakin lama jika kita ingin berkomunikasi dengan bagian paling atas. Maka tentu saja hal ini membutuhkan proses yang amat panjang dan tidak bisa instan. Sebab jalur yang harus dilalui juga membutuhkan waktu untuk bisa melaluinya.

3. Alur Pemberian Gagasan yang Rumit

Pembatasan dalam komunikasi formal juga terletak pada pemberian gagasan yang rumit. Dimana untuk menyalurkan ide membutuhkan forum yang khusus. Bahkan kita tidak bisa langsung saja menyampaikan ide tanpa melalui forum, sebab ada bagian yang memang bertugas dalam memnerikan gagasan terbaru pada perusahaan. Sehingga bisa dikatakan bahwa untuk memberikan gagasapun relatif rumit dan sulit, maka tentu saja inilah yang menjadi salah  satu hal mengapa komunikasi formal memiliki banyak keterbatasan. Gagasan yang jitu dari bawah harus melalui manajer tingkat bawah lalu manajer tingkat menengah sebelum sampai ke manajer puncak seperti dalam pola komunikasi organisasi .

4. Distorsi Pesan

Adanya ketebatasan dalam komunikasi formal tentu dapat menyebabkan terjadinya distorsi pesan. Dimana setiap pesan yang mengalir dari atas maupun bawah memungkinkan adanya perubahan terhadap pesan aslinya. Pesan tidak disampaikan secara utuh atau bahkan terdapat bagian yang ditambah atau di kurangi sebagaimana terjadi dalam proses komunikasi efektif  . Hal tersebut tidak lain disebabkan karena aliran pesan yang harus mengikuti urutan dari organisasi, sehingga seringkali dapat menyebabkan pesan menjadi tak tersampaikan secara keseluruhan.

5. Berlangsung Lambat

Keterbatasan dalam komunikasi formal yang selanjutnya adalah berlangsung dengan lambat. Tentu saja hal ini tidak lain disebabkan oleh proses komunikasi yang berjalan dengan jalur yang panjang. Sehingga pada akhirnya komunikasi antar pihak baik komunikasi dari atas kebawah atau sebaliknya dari bawah ketas berlangsung dengan lambat. Sedangkan bagaimana dengan hal yang bersifat urgensi, tentu saja hal ini dapat menimbulkan permasalahn sendiri.

6. Tidak Mengalami Kemajuan

Komunikasi formal cenderung tidak mengalami kemajuan dan hanya begitu-begitu saja. Tentu saja hal ini menjadikan bentuk keterbatasan tersendiri sebagai penyebab tetjadinya konflik dalam komunikasi . Dimana dengan kemajuan zaman dan teknologipun komunikasi formal seperto berjalan di tempat. Tanpa kemajuan dan juga tanpa ada perubahan yang signifikan.

7. Adanya Perasaan Canggung

Secara umum komunikasi terjalin dari hubungan manusia dengan manusia lain. Dalam lingkup komunikaso formal, maka komunikasi berjalan antara bawahan dan atsan ataupun sebaliknya. Pastinya dalam komunikasi ini seringkali terdapat perasaan canggung, yang lebih disebabkan karena adanya batasan atau juga perbedaan rentan jabatan. Biasanya bawahan akan sungkan untuk berkomunikasi secara aktif dengan atasan, sebab tentunya ada perasaan yang membatasi sebagai atasan dan bawahan.

8. Penggunaan Bahasa Formal

Dalam komunikasi formal, bahasa yang digunakan juga tentu cenderung merupakan bahasa formal sebagai penyebab keberhasilan dalam komunikasi . Sehingga bagi anda yang terbiasa menggunakan bahasa non formal atau juga bahasa daerah pasti akan mengalami kendala. Kendala inilah yang nantinya akan menjadi sebuah batasan dalam komunikasi yang di lakukan. Terutama komunikasi antara bawahan dan atasan yang harus menggunakan bahasa formal jika tidak maka bisa dianggap berlaku tidak sopan.

9. Batasan Dalam Stuktur Organisasi

Dalam komunikasi formal, seringkali kita mengalami batasan terutama disebabkan oleh adanya struktur dalam organisasi. Terlebih lagi, komunikasi keatas yang biasa dilakukan oleh karyawan kepada atasan juga cenderung sangat jarang dilakukan. Batasan dalam struktur inilah yang kemudian dapat menjadikam komunikasi tidak berjalan dengan efektif. Terlebih lagi kondisi ini dapat menjadi miss komunikasi jika todak di tangani dengan serius.

10. Komunikasi Ke Atas

Komunikasi formal merupakan komunikasi yanh terjadi di lingkungan yang formal yakni lingkungan kerja. Semakin besar instansi atau perusahaan yang ditempati maka komunikasi akan berjalan semakin formal. Sebab hal ini termasuk bagian dalam tindakam disisplin yang harus dilakukam oleh karyawan. Namun, keterbatasan dalam komunikasi formal lebih kepada terjadi saat komunikasi keatas antara karyawan dan atasan dalam komunikasi kepemimpinan .

Itulah, 10 Keterbatasan Dalam Komunikasi Formal. Tentunya semoga dapat menjadi referensi dan sumber kajian bagi anda dan semoga artikel ini dapat bermanfaat.