Bagi umat yang beragama Islam mungkin sudah tidak asing dengan istilah dakwah. Dakwah adalah suatu kegiatan yang dilakukan orang beriman untuk mempengaruhi cara berpikir, perasaan, dan cara bersikap orang lain agar sesuai dengan ajaran Islam. Akhir-akhir ini kita banyak sekali menjumpai bentuk-bentuk dakwah, baik melalui televisi, secara langsung, ataupun melalui sosial media.
Kemudahan dalam melakukan dakwah tidak bisa dipungkiri dikarenakan kemajuan teknologi yang membantu mengembangkan kebudayaan dan peradaban manusia. Manusia dapat dengan mudahnya menyiarkan ajaran Islam dengan cepat dan jangkauan yang luas.
Selain teknologi sebagai penunjang dalam proses dakwah, terdapat disiplin ilmu lain yang juga tidak kalah penting, bahkan sangat menentukan apakan dakwah tersebut akan berpengaruh bagi orang lain atau tidak. Bidang ilmu tersebut adalah ilmu komunikasi.
Dalam teori komunikasi yang telah kita ketahui, proses komunikasi dikatakan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh pihak komunikator tertangkap dengan baik oleh pihak komunikan.
Dalam hubungannya dengan dakwah sendiri, keberhasilan dari dakwah ditentukan dari keberhasilan komunikasi yang terjadi di dalamnya. Dakwah akan berhasil apabila audien dapat menerima dan mengerti ajaran yang disampaikan.
Inilah mengapa dakwah sangat bergantung pada ilmu komunikasi. Tidak hanya komunikasi yang kita kenal sebagai proses menyampaikan pesan, melainkan aspek lain yang menunjang komunikasi tersebut, misalnya media komunikasi dan lain sebagainya. Dan dalam artikel ini kita akan membahas mengenai hubungan ilmu komunikasi dengan ilmu dakwah, yaitu sebagai berikut :
- Dakwah merupakan salah satu bentuk komunikasi
Memperhatikan bagaimana proses dalam dakwah, dengan mudah kita dapat melihat bahwa dakwah merupakan suatu bentuk komunikasi. Menurut teori komunikasi, komunikasi adalah penyampaian informasi dari satu pihak dengan pihak lain dengan tujuan agar pihak komunikan memiliki cara pandang yang sama dengan komunikator.
Begitu pula dakwah, fungsi komunikasi dakwah secara umum yaitu menyampaikan informasi yaitu berupa ajaran Islam dari manusia beriman kepada umat manusia supaya manusia berpikir dan bersikap sesuai dengan ajaran Islam.
- Dakwah bertujuan untuk memberi informasi, mendidik, dan mempengaruhi
Komunikasi bertujuan untuk beberapa hal, diantaranya adalah memberikan informasi, mendidik, dan mempengaruhi. Dalam dakwah memiliki ketiga tujuan tersebut.
Dakwah menyebarluaskan kebenaran mengenai ajaran Islam. Dakwah mendidik manusia agar menjadi umat yang beriman. Dakwah juga mempengaruhi para audiens untuk percaya kepada ajaran Islam. Dengan ketiga tujuan yang dimiliki dakwah, maka dakwah merupakan bentuk komunikasi yang memiliki fokus khusus yaitu mengenai ajaran Islam.
- Dakwah memerlukan media komunikasi
Dakwah dan ilmu komunikasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Untuk menyelenggarakan dakwah dibutuhkan media sebagai perantara informasi dari pihak komunikator terhadap komunikan. Oleh karena itu, media merupakan aspek yang sangat penting dalam dakwah.
Semakin canggih media, maka semakin efektif proses dakwah tersebut. Misalkan dengan sosial media, seseorang dapat menyampaikan ajaran Islam dengan mudah dan menjangkau banyak orang.
Dengan televisi, orang tidak hanya memandang dakwah sebagai hal yang membosankan melainkan dapat dirasakan sebagai hiburan.
Bisa dibandingkan apabila dakwah hanya dilakukan di kelompok-kelompok kecil masyarakat, selain membutuhkan waktu dan ruang, dakwah yang memiliki sasaran yang sempit. Untuk selengkapnya, silakan baca peran media baru dalam dakwah islam
- Dakwah memperluas area ilmu komunikasi
Secara tidak langsung, dakwah berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi. Perkembangan ilmu komunikasi memperluas ruang gerak dari proses dakwah.
Dengan berbagai media yang mempermudah komunikasi, dakwah menjadi semakin dikenal dalam masyarakat. Namun, hubungan ilmu dakwah dan ilmu komunikasi ternyata tidak hanya satu arah.
Proses dakwah yang intensitasnya semakin meningkat dari waktu ke waktu disertai dengan meningkatnya ketrampilan dan kreatifitas dalam menyampaikan dakwah secara tidak langsung kegiatan ini memperluas area komunikasi.
Perluasan ini juga mendorong manusia untuk lebih mengkaji mengenai ilmu dakwah dan berusaha mengembangkan metode, materi, dan lain sebagainya.
- Karakteristik dalam komunikasi dakwah
Baik komunikasi secara umum maupun dakwah dalam ajaran Islam dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Untuk komunikasi tidak langsung dakwah dapat dilakukan dengan komunikasi verbal maupun komunikasi non-verbal.
Komunikasi verbal adalah jenis komunikasi yang biasa kita lakukan dengan tulisan maupun komunikasi lisan, sedangkan komunikasi nonverbal biasa kita lakukan secara tidak sadar, yaitu berupa isyarat tubuh seperti gerakan kecil, kedipan mata, dan lain sebagainya. Dalam prosesnya sendiri, dakwah bisa berupa komunikasi satu arah maupun komunikasi dua arah.
- Bentuk-bentuk komunikasi dakwah
Ada lima bentuk komunikasi dakwah yang biasa kita jumpai. Pertama adalah dakwah yang paling terlihat, yaitu dakwah Bil-Lisan.
Dakwah ini memiliki metode penyampaian seperti ceramah, misalnya di masjid, televisi, ataupun sekolah. Metode dakwah selanjutnya adalah Bil-Qalam, yaitu proses dakwah yang dilakukan dalam bentuk tulisan, misalnya artikel yang dipublikasikan di website, majalah yang berisi ajaran Islam, brosur, buletin, dan sejenisnya.
Dan metode dakwah yang terakhir adalah Dakwah Bil-Haal, yaitu berupa kegiatan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, misalnya saat berbuat amal yang membutuhkan interaksi dengan masyarakat.
Sekian artikel mengenai hubungan ilmu komunikasi dengan ilmu dakwah. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan para pembaca. Terima kasih.